ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Serangan Ubur-Ubur yang Membuat Ciut Nyali

December 25, 2016 by  
Filed under Opini, Wisata

Share this news

VIVABORNEO.COM, Ini cerita menarik seputar libur panjang dan cuti bersama perayaan  Natal 2016. Bersama keluarga, kami berlibur ke pantai. Kali ini pantai yang dipilih adalah Pantai Tanjung Jumlai di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) yang bertetangga dengan Kota Balikpapan.

Walau tidak memiliki racun berbahaya, tentakel ubur-ubur ini lumayan membuat gatal dan rasa pedas-panas di kulit

Karena kami tidak merayakan Natal, hari  Sabtu pagi kami sudah melakukan perjalanan liburan selama dua hari ke pantai yang cukup asri untuk liburan kali ini. Pantai Tanjung Jumlai memiliki panjang garis  pantai sejauh 13 kilo meter.

Pantai ini terbagi dalam beberapa segmen pantai diantaranya hutan mangrove di Kelurahan Kampung Baru, Pantai Saloloang di Kelurahan Saloloang serta Pantai Tanjung dan Pantai Corong di Kelurahan Tanjung Tengah.

Kami memilih Pantai Tanjung karena dekat dengan rumah kerabat yang hanya berjarak 100 meter dari bibir pantai. Selain itu, di pantai ini juga terdapat dermaga pemancingan yang menjorok ke tengah laut.

Singkat cerita, malam Natal kali ini hujan mengguyur kawasan pantai. Beruntungnya kami tidak menginap di pantai menggunakan tenda dome yang kami bawa dari rumah. Jika tidak, dipastikan kami akan basah kuyup.

Sehingga,  malam mingguan hanya menonton televisi dan membuyarkan rencana acara malam mingguan yang akan  diisi dengan memancing di dermaga dan bakar-bakar ikan hasil tangkapan.

Keesokan harinya, pagi-pagi kami sudah berangkat ke pantai dengan berjalan kaki. Ombak laut begitu tenang. Kami bergegas menuju bibir pantai untuk berenang dan bermain menggunakan ban berbentk angka 8 yang kami bawa.

Ketika sedang asyik berenang dan bermain air, kami dibuat panik dengan kehadiran ubur-ubur berwarna putih transparan. Jumlah ubur-uburnya lumayan banyak turut berenang bersama kami.

Pantai Tanjung Jumlai yang memesona di sore hari

Karena takut akan cerita sengatan hewan transparan ini, kami berebut naik ke atas ban berbentuk angka 8 tadi. Karena tidak kuat menahan beban, bukannya aman di atas ban, kami bertiga malah terjatuh ke dalam air laut yang penuh ubur-ubur!

Secepatnya kami berenang menuju bibir pantai yang jaraknya memang tidak jauh. Semua selamat tanpa ada yang berteriak kesakitan akibat terkena tentakel hewan lunak ini.

Hampir satu  jam kami tidak berani bermain air lagi. Kami terus memperhatikan gerakan air laut yang tenang. Setiap gerakan, dipastikan itu adalah ubur-ubur yang berenang melayang-layang. Ini pengalaman pertama berenang bersama ubur-ubur.

Dalam keadaan bosan kami melihat sekelompok anak-anak kampung yang terus bermain air tidak jauh dari kami berada. Jaraknya sekitar 100 meter dari kami. Kami heran, mengapa mereka terus berenang? Apakah tidak ada ubur-ubur di sekitar mereka?

Akibat rasa penasaran, saya mencoba bertanya pada mereka. “Kalian masih berenang? Tidak takut sama ubur-ubur yah,” sapa saya. “Tidak takut, Om,” Ujar mereka serempak seolah dikomando. Bahkan salah seorang anak perempuan, menangkap dan mengangkat seekor ubur-ubur seukuran kepalan tangan dewasa!

Saya terperanjat, “Oh My God,” ujar saya singkat setengah berteriak. “Nggak apa-apakah? Tidak menyengat?,” ujar saya keheranan. Mereka, anak-anak kampung sekitar pantai malah riang menangkap dan memainkan si Patric, sahabat Spongebob ini.

Oalah, ternyata ubur-ubur putih transparan yang menyerang perairan pantai ini tidak beracun dan tidak menyengat. Namun jika kita termasuk orang yang berkulit sensitif, memang terasa sedikit gatal bahkan terasa panas. Namun, secara umum ubur-ubur putih ini aman untuk dipegang atau berenang bersama.

Menurut cerita orang-orang sekitar pantai, serbuan ubur-ubur ini kerap terjadi manakala hujan di malam hari. Kemungkinan besar kelompok ubur-ubur banyak di sekitar pantai untuk mencari makan ikan-ikan kecil dan plankton.

Hampir saja keberadaan ubur-ubur ini membuyarkan liburan di pantai kali ini. Nyali kami hamper ciut.  Ketakutan yang semula muncul berubah menjadi keceriaan. Kami beramai-ramai  menangkap dan memainkan hewan air yang jumlahnya ratusan ekor disekitar kami ini.

Namun jika kita menemukan keberadaan ubur-ubur di laut, jangan sekali-kali langsung menangkap dan memainkannya. Karena, dari ratusan jenis yang terdata di seluruh dunia, hanya beberapa jenis saja yang tidak berbahaya. Selebihnya, beracun dan sangat beracun bahkan dapat mematikan seseorang!(vb/yul)

 

 


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.