Buah Naga Potensial Dikembangkan di Kutai Barat

SENDAWAR – Kutai Barat- Saat ini Dinas Pertanian Kutai Barat telah mengembangkan sekitar 4 ha buah naga sebagai tahap awal pengembangan yang dilakukan secara berkelompok oleh masyarakat dengan memanfaatkan lahan di pekarangan masing-masing, yang hanya mampu memenuhi sebagian kebutuhan lokal dengan harga rata-rata Rp10.000/buah.
Pemprov Kaltim mendukung dan memberikan apresiasi positif pada Pemkab Kutai Barat yang telah membudidayakan buah naga dan diharapkan menjadi komoditas unggulan di daerah Kutai Barat.
Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian Kubar, Aliansyah mengatakan sebagai tahap awal berbagai percobaan penanaman baik yang dilakukan kelompok tani dan Pemkab menunjukan perkembangan menggembirakan. “Bahkan dari 4 ha yang sudah kita kembangkan saat ini, 1,5 ha di antaranya sudah panen dan dipasarkan untuk memenuhi kebutuhan lokal dengan harga rata-rata Rp10.000/buah,” kata Aliansyah, di sela-sela kunjungan Gubernur Kaltim, H Awang Faroek Ishak dalam rangkaian kunjungan kerja ke wilayah tengah, 19-22 Juni.
Saat ini sudah empat kelompok tani atau sekitar 80 orang bersedia untuk mengembangkan buah naga di halaman masing-masing sehingga ke depan setiap warga bisa mananam di pekarangan rumah sebagai tambahan pendapatan.
Sementara itu, Gubernur Kaltim, Awang Faroek Ishak mengatakan, pengembangan pertanian di Kubar sangat tepat karena berdasarkan penelitian tanah di Kubar merupakan lahan paling subur di Kaltim, sehingga harus dimanfaatkan maksimal.
Menurut Awang, pengembangan buah naga sangat tepat, apalagi langsung dikembangkan dengan melibatkan masyarakat sehingga luasan tanam buah naga terus bertambah, sehingga nantinya selain dapat menjadi pendapatan tambahan bagi masyarakat dan diharapkan dapat dikembangkan juga sebagai objek wisata pertanian.
Dalam kesempatan itu, Awang juga menyerahkan bantuan penguatan modal usaha kepada tiga kelompok tani buah naga masing-masing Rp25 juta untuk pengembangan buah naga di masing-masing halaman rumah.(vb-01/ekosusanto/foto:agribisnisbiz).

Warga Pinggir Kota Perlukan Perhatian Pemerintah

Desa Bayur di Kecamatan Samarinda Utara hanya “selemparan batu” dari pusat kota yang berjarak hanya 15 Km atau hanya berjarak 5 Km dari jalan utama. Namun jangan dibayangkan jalanan menuju desa tersebut mulus beraspal hotmix. Jalannya banyak lubang dalam bergelombang akibat aktivitas perusahaan tambang batubara yang memanfaatkan jalan negara dan sebagian jalan lainnya dengan  aspal yang terkelupas.  Jangan bayangkan pula ada fasilitas kesehatan yang memadai apalagi ada dokter praktek. Read more

Kolonel (Inf) Musa Bangun Pimpin Korem 091/ASN

Samarinda-vivaborneo.com, Pucuk tertinggi jajaran Komando Resort Militer (Korem) 091/Aji Surya Natakesuma, Jumat (26/6) diserahterimakan dari Kolonel (Inf) Ibrahim Saleh kepada Kolonel (Inf) Musa Bangun. Upacara serah terima dipimpin Panglima Daerah Militer (Pangdam) VI Tanjungpura Mayjen TNI Tono Suratman di halaman Makorem 091/ASN. Read more

PKAC Kenalkan Aeromodelling di Kalangan Pelajar Bontang

Mengenal olahraga Aeromodelling sangat mungkin dilakukan sejak usia sekolah dasar. Olahraga yang lekat dengan tehnologi kedirgantaraan ini memang sangat menarik dan pasti tidak membosankan. Pupuk Kaltim Aeromodelling Club (PKAC) menggagas pengenalan olahraga ini di kalangan pelajar Bontang dan berharap kelak akan lahir atlet-atlet andalan Bontang dari cabang olahraga ini. Read more

Bambu, Tanaman yang Terpinggirkan

Secara rutin bertahun-tahun tanaman penghijauan pada lahan kritis tersebut didominasi oleh komoditas jenis tanaman kayu-kayuan sebagai tanaman konservasi dan buah-buahan sebagai tanaman produktif. Sedangkan tanaman bambu sebagai jenis tanaman tradisional dengan sifatnya multiguna, belum tersentuh padahal sepantasnya jenis tanaman ini diikutsertakan dalam rangka rehabilitasi lahan kritis. Read more

Next Page »