PHI Raih Prestasi ESG yang Bikin Industri Tercengang

JAKARTA – PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) merilis Laporan Keberlanjutan (Sustainability Report) tahun 2024 yang memuat berbagai capaian signifikan dalam penerapan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) di seluruh lini bisnisnya. Dokumen ini menjadi penegasan komitmen PHI untuk terus memperkuat praktik keberlanjutan dalam industri hulu migas, sejalan dengan arah kebijakan PT Pertamina (Persero) dan Pertamina Hulu Energi (PHE) dalam mendukung target Indonesia menuju net zero emission pada tahun 2060 atau lebih cepat.

Direktur Utama PHI, Sunaryanto, menegaskan bahwa keberlanjutan merupakan fondasi utama dalam menghadapi dinamika industri energi dan pergeseran global menuju energi bersih. “Masa depan produksi migas sangat ditentukan oleh konsistensi kita dalam mengintegrasikan prinsip ESG di setiap proses bisnis,” katanya.

PHI terus melakukan transformasi strategis di bidang lingkungan, antara lain dengan menekan emisi karbon, meningkatkan efisiensi energi, memanfaatkan energi baru dan terbarukan, serta mengelola limbah dan sumber daya secara bertanggung jawab. “Kami berkomitmen untuk memberikan nilai jangka panjang tidak hanya bagi Perusahaan, tetapi juga bagi seluruh pemangku kepentingan,” lanjut Sunaryanto.

Selama tahun 2024, sejumlah capaian penting berhasil ditorehkan PHI:

–             Pemanfaatan Energi Terbarukan: Lebih dari 3,8 gigajoule energi hijau telah digunakan untuk mendukung operasional fasilitas sumur dan kantor anak usaha.

–             Pengurangan Emisi GRK: Melalui inisiatif unggulan Project One Sheet (POS), emisi gas rumah kaca berhasil ditekan hingga lebih dari 153,6 ribu ton CO₂e, atau 110 persen di atas target.

–             Penggunaan Bahan Bakar Ramah Lingkungan: Adopsi B35 dan B40 menyumbang 38,19 persen dari total pengurangan emisi sepanjang tahun lalu.

Tak hanya fokus pada emisi, PHI juga menaruh perhatian besar pada konservasi dan pengelolaan limbah. Perusahaan mencatat penghematan air mencapai 118,6 ribu meter kubik dan berhasil mengelola 51 ribu ton limbah operasional melalui pendekatan ekonomi sirkular dengan tingkat pemanfaatan mencapai 93,3 persen dari total limbah yang dihasilkan.

Di bidang keanekaragaman hayati, PHI mencetak skor 110 persen dalam implementasi Biodiversity Action Plan (BAP), yang menjadi bukti bahwa roadmap Net Positive Impact telah dijalankan dengan pelaporan yang transparan dan terukur. Sementara itu, ketepatan pelaporan emisi GRK juga tercatat tinggi dengan akurasi mencapai 108,5 persen.

Pada aspek sosial, PHI melaksanakan 74 program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) di tahun 2024 yang berbasis pada pemetaan sosial wilayah. Tiga anak perusahaannya, yakni:

–             PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM): 28 program dengan 3.500 penerima manfaat langsung,

–             PT Pertamina Hulu Sanga Sanga (PHSS): 24 program menjangkau 2.800 individu,

–             PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT): 22 program dengan cakupan 1.400 penerima manfaat.

Program-program ini menyasar pendidikan, kesehatan, pelestarian budaya, hingga pemberdayaan ekonomi lokal, termasuk penguatan UMKM di sekitar wilayah operasi.

Di ranah tata kelola, PHI terus memperkuat prinsip Good Corporate Governance (GCG). Sepanjang 2024, Perusahaan berhasil mempertahankan sertifikasi SNI ISO 7001:2016 untuk Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP), sebagai bentuk nyata pencegahan terhadap praktik korupsi, gratifikasi, dan suap.

Sunaryanto menegaskan bahwa keberlanjutan tidak hanya sekadar kewajiban pelaporan, tetapi menjadi strategi inti Perusahaan. “Kami ingin memastikan bahwa operasional hulu migas tidak hanya efisien dan kompetitif, tetapi juga bertanggung jawab secara sosial dan lingkungan,” ujarnya.

Sebagai bagian dari Subholding Upstream Pertamina, PHI mengelola operasi di Regional 3 Kalimantan, meliputi Zona 8, 9, dan 10 dengan visi menjadi perusahaan migas kelas dunia yang menerapkan prinsip ESG secara menyeluruh. Melalui sinergi bersama SKK Migas, PHI dan seluruh entitas afiliasinya terus memperkuat kontribusi terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) lewat kampanye #EnergiKalimantanUntukIndonesia. (**)

---