Merdeka Tanpa Asap Rokok Jadi Materi Seminar Dinas Kesehatan Kaltim

August 16, 2025 by  
Filed under Kesehatan

Share this news

SAMARINDA – Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur menyelenggarakan Seminar Kesehatan, dengan mengambil tema ”Generasi Cerdas, Pilih Sehat: Merdeka Tanpa Asap Rokok dan Vape!” di Ruang Olah Bebaya, Kompleks Rumah Jabatan Gubernur Kalimantan Timur (14/8/2025).

Kegiatan yang digelar untuk memperingati Hari Ulang Tahun ke 80 Kemerdekaan Republik Indonesia diikuti oleh sekitar 150 orang peserta dari Satuan Kerja Perangkat Daerah Provinsi maupun Kota Samarinda, Perguruan Tinggi dan Organisasi Komunitas yang berkecimpung di bidang kesehatan, termasuk para remaja/pelajar, sebagai target sasaran seminar.

Seminar menghadirkan dua orang narasumber yang kompeten di bidangnya, yaitu dr. Aryo Dirgantara Putra, Sp.Paru, menyampaikan materi tentang ”Bahaya Rokok dan Vape terhadap Paru-paru dan Kesehatan Remaja”, serta ”Upaya Pencegahan dan Berhenti Merokok”. Selain itu, juga menghadirkan narasumber dari Satuan Polisi Pamong Praja Prov. Kaltim, Robi Setiawan, SH. Materi yang disampaikan tentang ”Peran Satpol PP dalam Penegakan Kawasan Tanpa Rokok”.

Panitia Seminar juga menayangkan video edukasi tentang ”Bahaya Rokok dan Vape”. Vape atau rokok elektronik ini juga tidak kalah bahayanya dibandingkan dengan rokok konvensional.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur, Jaya Muallimin saat membuka acara mengatakan, pengertian merdeka bukan hanya merdeka dari penjajahan, tetapi juga bebas dari asap rokok. ”

Walaupun kita tidak merokok, tetapi kalau kanan kiri, depan dan belakang kita ada orang yang merokok, maka udara atau oksigen yang kita serap, sudah terpapar zat adiktif atau tar, yang menyebabkan kita bisa mendapatkan serangan penyakit jantung, penyakit paru dan penyakit kanker,” katanya.

Prevalensi penyakit jantung dan stroke di Kaltim pada level nasional, menduduki peringkat 3 nasional. Salah satu penyebabnya adalah kebiasaan merokok atau terpapar polusi udara akibat asap rokok.

Negara Indonesia merupakan salah satu dari 10 negara dengan tingkat konsumsi rokok tertinggi di dunia, setelah China dan India. Berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023, prevalensi perokok usia 10-21 tahun, masih cukup tinggi, yaitu sebesar 12,4%. Yang lebih miris lagi, prevalensi merokok di Kaltim jutru melampui angka rata-rata nasional, yaitu sebesar 18,3% untuk usia sama dan di atas 10 tahun.

Fenomena ini tentu sangat membahayakan bagi masa depan generasi muda Kaltim. Apalagi Kaltim juga pernah dinobatkan sebagai peringkat kedua penyalahgunaan narkotika. Jika kedua kasus ini (prevalensi merekok dan penyalahgunaan narkotika) tidak diturunkan, maka mimpi Kaltim menuju generasi emas sulit terwujud.

Ketua Yayasan Jantung Indonesia (YJI) Cabang Kaltim, Wahyu Hernaningsih Seno Aji, mengatakan, banyak anak usia remaja yang sudah kecanduan rokok. Karena itu, YJI ingin tahu kiat yang jitu untuk menyelematkan generasi muda agar tidak kecanduan rokokdan  terhindar dari penyakit jantung.

Acara seminar diakhiri dengan penandatanganan Deklarasi Komitmen ”Masyarakat dan Pelajar Anti Rokok dan Vape”. (mj)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.

  • vb

  • Pengunjung

    900133
    Users Today : 2833
    Users Yesterday : 2949
    This Year : 748509
    Total Users : 900133
    Total views : 9559691
    Who's Online : 34
    Your IP Address : 216.73.216.55
    Server Time : 2025-12-05