ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Disbudpar Kukar Gelar Seminar Situs Kutai Lama

November 26, 2009 by  
Filed under Kutai Kartanegara

Share this news

TENGGARONG – Dalam rangka pengembangan Pelestarian Sumber Daya Budaya di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Dinas Pariwisata Kukar (25/11) rabu kemarin menggagas Seminar Sehari di Kedaton Tenggarong.Seminar Sehari dengan tema Pengembangan Situs Kutai Lama Dalam Kerangka Pelestarian Sumber Daya Budaya di Kukar itu dibuka secara resmi oleh Sekkab Kukar DR.H.A.P.M. Hariyanto Bachroel dengan menghadirkan DR. Bambang Sulistyanto dan Ni Komanga Ayu Astiti dari Puslitbang Arkeologi Nasional Jakarta, turut hadir Kadis Pariwisita Kukar HM. Idrus Sy.

Materi inti yang disampaikan dalam Seminar Sehari tersebut meliputi Peranan keraton dalam pengembangan di Kab.Kukar yang disampaikan  Hariyanto Bachroel, Strategi pengelolaan warisan budaya oleh Bambang Sulistyanto, Situs Kutai Lama, Penelitian dan Pengembangannya oleh Ni Komang Ayu Astiti S,  Ketua Tim Peneliti Kawasan Situs Kutai Lama.

Hariyanto Bachroel dalam sambutannya mengatakan Berkembangnya Kerajaan Kutai Kartanegara sampai dengan saat ini tidak bisa dilepaskan dari sejarah masa lalu, dalam hal ini mengenai keberadaan sebuah tempat di Kecamatan Anggana yang dikenal dengan nama Kutai Lama. Kutai Lama inilah yang menjadi cikal bakal bagi muncul dan berkembangnya Kerajaan Kutai Kartanegara hingga saat ini.

Lebih lanjut Hariyanto Bachroel menambahkan keberadaan Situs Kutai Lama harus menjadi perhatian karena situs budaya itu sendiri sudah tidak atau kurang mendapatkan perhatian serius dari pihak-pihak terkait baik dari pihak Pemerintah maupun para pemerhati sejarah dan kebudayaan ataupun masyarakat luas pada umumnya. Ini bisa dibuktikan ketika kita datang ke situs Kutai Lama, kita hanya melihat sisa-sisa kebesaran dan kemegahan Kerajaan Kutai dalam wujud dua komplek makam raja Kutai ke-6 dan 7 (Raja Mahkota Alam dan Raja Aji di Langgar) serta sebuah makam yang diduga merupakan makam seorang ulama besar bernama Datuk Tunggang Parangan yang memberi andil bagi tersebarnya Islam di wilayah Indonesia Timur.

“Saya ingin menegaskan bahwa komitmen untuk menyelenggarakan seminar kali ini bukanlah dalam rangka sekedar ber-romantisme dengan kenangan masa lalu yang hanya akan membuat kita terlena, tetapi untuk menjawab berbagai tantangan bagaimana kejayaan dan kebesaran masa lalu tersebut bisa menjadi motivasi bagi kita semua untuk meraih hal yang sama atau bahkan lebih dari yang pernah diraih oleh para pendahulu kita” ungkap Hariyanto Bachroel

“Jika ingin kejayaan dan kebesaran masa lalu Kerajaan Kutai bisa menjadi motivasi bagi kita, maka tidak ada kata lain yaitu harus membenahi Situs Kutai Lama tersebut secara serius dengan mempersiapkan program aksi yang menyeluruh, hal ini bisa dimulai penyelamatan, pelestarian dan pengembangan situs tersebut sehingga sungguh-sungguh bisa menjadi sumber daya budaya yang bermanfaat di Kutai Kartanegara kedepan, bahkan bisa bermanfaat bagi Kalimantan Timur atau bangsa ini” tambah Hariyanto

“saya berpesan dan menghimbau agar seminar hari ini bisa menghasilkan sebuah konsep yang riil tentang bagaimana upaya nyata kita dalam rangka pengembangan situs Kutai Lama dalam kerangka pelestarian sumber daya alam di Kukar ini, selain itu saya jua berharap lahirnya sebuah konsep yang tidak hanya berhenti ketika seminar ini selesai, melainkan sebuah konsep yang bisa dan mudah ditindaklanjuti dengan aksi nyata untuk mewujudkanya, dengan demikian apa yang kita cita – citakan nantinya dapat tercapai dengan baik” harap Bachroel. (Hmp 11)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.