ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Jembatan Tol PPU – Balikpapan Masuk Program Jalan Tol Nasional

March 6, 2017 by  
Filed under Ekonomi & Bisnis

Share this news

SAMARINDA – Rencana pembangunan Jembatan Tol Penajam Paser Utara (PPU) – Balikpapan terus mendapatkan perhatian. Pembangunan infrastruktur yang akan dilakukan dengan pola kerjasama pembiayaan bersama (konsorsium) Pemprov Kaltim, Pemkot Balikpapan, Pemkab PPU, dan PT Waskita Karya tersebut  masuk dalam program 1.000 kilometer (Km) jalan tol nasional.“Jembatan masuk dari 1.000 Km jalan tol nasional yang diprogramkan pemerintahan Jokowi. Nanti akan tersambung dengan Coastal Road Balikpapan, Jalan Tol Balikpapan – Samarinda, bandara, hingga Samarinda,” jelas  Gubernur Kaltim, Awang Faroek Ishak saat memimpin rapat staf jajaran Pemprov Kaltim, di Kantor Gubernur Kaltim, Senin (27/2).

Nantinya, dari PPU bisa naik mobil, belok kanan ke Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepingggan (SAMSS) Balikpapan dan ambil jalan terus menuju ke Samarinda. Sebaliknya dari Samarinda melalui Jalan Tol belok kiri arah ke Bandara SAMSS, sedangkan terus bisa ke Balikpapan dan PPU.

“Bahkan sampai Kalsel juga bisa. Tinggal pilih Jembatan Tol yang bayar atau Jembatan Pulau Balang yang gratis. Ini rencana ke depan yang akan dilakukan,” katanya.

Berkaitan pola pendanaan pembangunannya, gubernur berharap konsorsium yang sudah terbangun tetap dan tidak berubah. Sekalipun informasinya ada tawaran dari investror yang ingin ikut terlibat pembiayaan pembangunan Jembatan Tol.

Berkaitan tawaran tersebut, ia menyarankan agar dimasukan ke Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI. BPJT yang diharapkan melakukan pembicaraan berkaitan rencana kerjasamanya.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kaltim, Zairin Zain menyebut sejauh ini investor yang sudah maju dari Korea.

“Terakhir ada satu dari United Nations Development Programs (UNDP). Organisasi ini sekarang tidak hanya tangani pembangunan bekas peperangan, tapi juga bantu pelayanan infrastruktur bagi masyarakat yang membutuhkan infrastruktur,” katanya.

UNDP melalui Perusahan Golden Eagle menawarkan akan membangun pada sisi bentang PPU. Bulan ini rencananya akan tinjau lokasi dan mengundang Waskita Karya dengan beberapa pihak terkait untuk membicarakan pembagian pembiayaan pembangunannya dengan alokasi sekitar Rp.7 Triliun.

Sedangkan berkaitan masalah ketinggian Jembatan Tol ditambah dari 50 meter menjadi 64 meter, ia menyebut akan menindaklanjuti lebih lanjut. Sebab secara teknis Kementerian Perhubungan sudah mengeluarkan rekomendasi tinggi Jembatan Tol cukup 50 meter.

“Kapal sebesar apapun yang pernah ada di Indonesia hanya dengan ketinggian 38 meter. Itu artinya dengan ketinggian jembatan 50 meter masih ada sekitar 10 meter batas tolerannya,” ujar Awang Faroek.(vb/rif)

 


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.