ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Pohon Agathis Ratusan Tahun jadi Daya Tarik Wisata Baru

March 31, 2017 by  
Filed under Wisata

Share this news

VIVABORNEO.COM, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Penajam Paser Utara menjadikan kawasan hutan konservasi yang dikelola PT ITCI KU di Kelurahan Maridan, Kecamatan Sepaku, sebagai salah satu tujuan wisata baru.

Ikon dari kawasan hutan konservasi ini adalah keberadaan pohon Agathis dengan usia ratusan tahun dan memiliki diameter 2,10 meter serta tinggi mencapai meter.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten PPU Tita Deritayati mengatakan survey yang dilaksanakan pada Rabu (29/3/17) ini,  bertujuan menginventarisir obyek wisata baru sebagai syarat mendapatkan Penghargaaan Anugerah Sapta Pesona Bidang Pariwisata yang akan diusulkan Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara kepada Pemerintah  Provinsi Kalimantan Timur.

“Salah satunya adalah obyek wisata alam yang mempunyai   pohon Agathis raksasa,  sudah berusia ratusan tahun  dan jika dikalkulasi volume pohon ketika diolah menjadi kayu olahan dapat menghasilkan sebanyak 68 meter kubik,” jelas Tita.

Berada di kawasan hutan konservasi yang dikelola PT ITCI KU di Kelurahan Maridan, Kecamatan Sepaku, Kabupten Penajam Paser Utara (PPU), keberadaan obyek wisata ini memang masih terjaga dan belum dikenal luas karena untuk masuknya harus meminta perijinan terlebih dahulu.

“Nantinya akan menjadi ikon wisata alam kita, salah satunya pohon agathis ini yang didukung juga dengan kondisi alamnya yang masih alami,” terang Tita.

Kepala Bidang Destinasi Wisata pada Dinas Pariwisata Kabupten PPU,  Muhlis menambahkan bahwa pohon agathis ini merupakan salah satu ikon wisata di daerah yang harus terus dilestaraikan dan  diharapkan dapat menjadi wisata edukasi bagi masyarakat Kabupten PPU.

“Ini juga bisa  dijadikan bahan kajian dan penelitian bagi perguruan tinggi, karena untuk menentukan berapa usia kayu ini dan sejak kapan kayu ini diperkirakan mulai tumbuh dan ini bisa menjadi bahan penelitian bagi para pakar ilmu tumbuhan dan kehutanan secara detail dan pasti,” terang Muhlis. (vb/yul/is)

 


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.