Pembangunan JPO Dekat dengan Jaringan PLN

Tarakan – Jembatan penyeberangan orang (JPO) yang dibangun di Jalan Yos Sudarso Tarakan tepatnya antara  Apotek Sugih Waras dan Kantor Pegadaian Cabang Tarakan menjadi perhatian umum tentang keselamatan bagi penggunanya. Atap bangunan jembatan penyeberanga tersebut berdekatan dengan jaringan listrik tegangan tinggi milik PLN.

Imam Sugianto, salah satu warga merasa sangat sangat khawatir pada keselamatan pengguna JPO.  Apalagi saat hujan, banyak masyarakat yang berteduh di jembatan.

“Atap atau bubungan jembatan penyeberangan orang itu sangat berdekatan dengan tegangan tinggi jaringan listrik PLN Tarakan,” ujar imam.

Dinas Perhubungan Kota Tarakan saat dihubungi enggan memberi keterangan secara rinci tentang  proyek pembangunan JPO tersebut. Menurut A hHmid Amren, Kepala Dinas Perhubungan Kota Tarakan di ruang kerjanya mengatakan pembangunan JPO tersebut merupakan wewenang Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Utara.

Pihak PT.(persero) PLN unit layanan khusus Tarakan menjelaskan,   pihaknya telah   meninggikan jaringan tersebut dari atap bangunan sekira 2,8 meter. Menurutnya, Pihak Dinas Perhubungan Provinsi Kaltara telah melakukan koordinasi dengan PLN sebelum proyek pembangunan JPO dilaksanakan.

“Jarak antara jaringan listrik dengan bangunan minimal 2,5 mete,r” ujar Aris hermawan,asisten perencanaan PT.(PERSERO) P L N. Unit layanan khusus Tarakan ketika dikonfirmasi wartawan viva borneo di ruang kerjanya.

Menurutnya jarak antara jaringan listrik dan bangunan serta papan reklame(bill board) dan pepohonan harus minimal 2,5 meter. Jikalau warga masyarakat hendak menebang pohon disekitar jaringan listrik diharapkan dapat melakukan koordinasi  dengan pihak PLN Tarakan.

Aris juga meminta kepada masyarakat terutama para orang tua untuk memperhatikan anak-anak saaat bermain laying-layang. Benang laying-layang yang tersetuh jaringan PLN dapat mengganggu supley jaringan listrik PLN Tarakan dan  berbahaya  untuk keselamatan karena dapat tersengat aliran listrik. (waldy)

---