Pengetap BBM Resahkan Warga

SENDAWAR – Para Pengetap atau pengepul Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi baik yang menggunakan sepeda motor maupun mobil sangat meresahkan warga masyarakat umum yang antri mengisi BBM di Agen Premium Minyak Solar (APMS) Mitra Agi, Kampung Ngenyan Asa, Kecamatan Barong Tongkok, Kutai Barat (Kubar), Kamis (26/4/2018).

Udin, salah seorang masyarakat menyampaikan ia telah antri sejak pagi dengan antrian yang sudah panjang. Antrian di depan sudah didominasi mobil dan motor para pengetap. Bahkan banyak yang tidur di depanm APMS.

“Kami masyarakat yang mau membeli bensin hanya seratus ribu sampai menunggu berjam – jam lamanya, sedangkan para pengetap ini enak betul keluar masuk membawa jerigen di kanan kiri motor mereka,” kata Udin.

Udin mempertanyakan keberadaan aparat atau pihak terkait yang tidak bisa mengatur para pengetap ini. Menurutnya, masyarakat umum yang banyak di rugikan, terutama waktu banyak terbuang percuma untuk mengantri bersama para pengetap ini.

“Kami berharap pemerintah terkait dan aparat turun langsung kelapangan untuk mengatur ini,” kata Udin.

Kepala Dinas Perindagkop, Salomon Sartono saat dihubungi vivaborneo melalui telepon selulernya mengatakan, Pemkab Kubar sudah membentuk tim terpadu beberapa waktu yang lalu dengan pihak terkait. Tim juga sudah terbentuk untuk melakukan sidak ke SPBU maupun APMS. Akan tetapi pihaknya tidak mendapatkan adanya pengetap disana.

“ Apa informasi sidak ini bocor atau gimana, yang jelas kami tidak menemukan adanya pengetap disana waktu kami sidak,” jelas Solomon.

Mengenai pengetap yang mengatasnamakan koperasi, Solomon mengatakan hal itu kebijakan dari pemerintah daerah saja. Itupun di berikan bagi kampung yang jauh dari SPBU maupun APMS.

“Akan tetapi kalau ada yang keberatan dengan adanya koperasi pengadaan BBM ini akan kami bawa dalam rapat tim Pemkab untuk di bahas kembali,” ujar Solomon.

Sementara itu Kasat Reskrim Polres Kubar, AKP Rido Doly Kristian saat dikonfirmasi terkait pengetap BBM bersubsidi melalui telepon seluler menyampaikan pernah menangkap pengetap BBM bersubsidi seperti ini dulu, dan mereka berargumen semestiya yang mengatasnamakan koperasi juga ikut ditangkap.

“Saya akan berkoordinasi dulu dengan pihak terkait dan Disprindagkop,” kata Rido. (arf)

---