ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Polisi Pukul Mundur Pendemo Rusuh

September 19, 2018 by  
Filed under Hukum & Kriminal

Share this news

Samarinda. Posisi anti huru-hara berhasil menghalau ratusan massa yang beringas dan tidak puas atas hasil perhitungan suara pada Tempat Pemungutan Suara (TPS) 13 Kelurahan  Mekarsari Samarinda.

Massa yang jumlahnya ratusan berniat merengsek masuk Kantor KPU Kaltim untuk menyatakan ketidakpuasan mereka atas hasil penghitungan suara. Namun sebelum massa masuk ke Kantor KPU, polisi anti huru hara dari gabungan Polda Kaltim dan Polresta Samarinda berhasil memukul mundur para pendemo.

Itulah skenario penanganan Pemilu Serentak 2019 yang dilakukan oleh Polda Kaltim dibantu Kodam VI Mulawarman yang disimulasikan di halaman parkir Stadion Sempaja, Samarinda, Selasa (18/9).

Simulasi disaksikan langsung oleh Kapolda Kaltim Irjen Pol Priyo Widyanto dan Pangdam VI Mulawarman Mayjen TNI Subiyanto dan seluruh kapolres di 10 kabupaten/kota di Kaltim.

Kapolda Kaltim Irjen Pol Priyo Widyanto mengatakan simulasi ini merupakan bentuk latihan sesuai protap jika sewaktu-waktu terjadi kerusuhan di lapangan. Walaupun dirinya tidak menghendaki terjadinya rusuh, namun dirinya menyatakan siap menghadapi segala kemungkinan terburuk.

Jenderal bintang dua ini menambahkan bahwa setiap operasi selalu ada prosedur tahapannya. Pelaksanaan simulasi Pemilu seperti ini merupakan simulasi yang diturunkan dari Mabes Polri hingga Polda dan Polres diseluruh kabupaten di Kaltim.

“Oleh karena itu kita latihkan di tingkatan Polda sampai  tingkat Polres nantinya. Artinya, kita juga tidak berharap ini terjadi. Jika terjadi  kita bisa menghadapi sesuai dengan protap yang telah kia latihkan,” tegasnya.(ya)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.