ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Membanggakan, PHM Raih Dua Penghargaan Proper  Hijau Nasional

December 28, 2018 by  
Filed under Lingkungan Hidup

Share this news

BALIKPAPAN, vivaborneo.com,  Prestasi membanggakan dicatatkan oleh  PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM), selaku operator di Wilayah Kerja Mahakam yang  meraih dua penghargaan lingkungan hidup dengan kategori Proper  Hijau untuk Lapangan South Processing Unit (SPU) dan Lapangan Bekapai, Senipah, Peciko serta  South Mahakam (BSP) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Dr Siti Nurbaya menyerahkan piala PROPER Hijau kepada Direktur Utama PT Pertamina Hulu Indonesia (selaku induk perusahaan PT Pertamina Hulu Mahakam/PHM), Bambang Manumayoso, di Jakarta, Kamis (27/12) malam.

Penghargaan tersebut diserahkan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Dr. Siti Nurbaya Bakar kepada Direktur Utama PT Pertamina Hulu Indonesia (induk perusahaan PHM) Bambang Manumayoso dan General Manager PHM John Anis pada Acara Malam Anugerah Lingkungan PROPER tahun 2018 di Hotel Bidakara, Kamis, (27/12/2018).

“Proper  yang merupakan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan,  merupakan sebuah evaluasi kinerja ketaatan berskala nasional terhadap pelaku usaha dari berbagai sektor yang memiliki skala kegiatan dengan potensi dampak signifikan terhadap lingkungan hidup, melalui mekanisme pembinaan dan pengawasan pengelolaan lingkungan hidup, jelas Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Sit Nurbaya.

Peringkat Hijau Proper  merupakan penghargaan kepada pelaku usaha yang dinilai memiliki kinerja melebihi ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan nasional yang berlaku di bidang lingkungan hidup.

Dalam penilaian Peringkat Hijau, pelaku usaha didorong untuk menerapkan program ekonomi hijau dalam sistem manajemen lingkungan dan pemanfaatan sumber daya melalui upaya efisiensi energi, pengurangan emisi gas rumah kaca dan konvensional, konservasi air, penurunan beban pencemaran air dari air limbah, pengurangan limbah B3 (Bahan Beracun dan Berbahaya) dan penerapan prinsip-prinsip 3R (Reuse, Reduce & Recycle) sampah domestik.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Dr Siti Nurbaya menyerahkan piala PROPER Hijau kepada General Manager PT Pertamina Hulu Mahakam, John Anis, di Jakarta,

Selain itu penilaian juga dititikberatkan pada perlindungan keanekaragaman hayati dan industri juga didorong untuk memajukan kondisi sosial-ekonomi masyarakat melalui penerapan berbagai program yang mencakup aspek: pemberian bantuan (charity), infrastruktur, pembangunan kapasitas dan pemberdayaan masyarakat.

Menurut penilaian kinerja kumulatif lapangan-lapangan operasional di WK Mahakam (BSP, HCA, NPU, SPU) dalam kurun waktu Januari 2017 hingga Juni 2018, telah menghasilkan upaya efisiensi energi sebesar 8.125.944 Gigajoule. Selain itu juga adanya penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 366.505 Ton CO2 eq, konservasi air sebesar 63.414 meter kubik, penurunan beban pencemaran air dari air limbah sebesar 4.064 ton.

Pada pengurangan limbah B3 sebesar 8.028 Ton, 3R sampah domestik sebesar 195 ton, perlindungan keanekaragaman hayati dicapai melalui pemantauan penanaman vegetasi mangrove sebesar 336.243 tegakan mangrove, serta dana pemberdayaan masyarakat yang mencapai Rp 18,2 miliar.

Proper Hijau yang diterima oleh PHM diharapkan oleh KLHK dapat menjadi salah satu penggerak pencapaian target Sustainable Development Goals (Tujuan Pembangunan Berkelanjutan).  Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dimaksudkan untuk menjaga peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat secara berkesinambungan.

Pada tahun 2017 hingga 2018, terdapat 90% program-program ekonomi hijau dan pemberdayaan masyarakat yang dicanangkan oleh lapangan-lapangan operasional PHM telah mendukung pencapaian beberapa target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.

Proper  hijau ini melengkapi sejumlah sertifikasi penting lainnya yang telah diraih PHM pada tahun 2018, yakni Sertifikat International Sustainability Rating System edisi 8 (ISRS 8) level 8 yang dikeluarkan oleh konsultan internasional DNV GL setelah menjalani full assessment pada Oktober 2018, Sertifikasi ISO14001:2015 (untuk sistem manajemen pengelolaan lingkungan) pada bulan Juli 2018 untuk 6 fasilitas produksi  dan well construction,  serta Sertifikasi ISO22301:2012 (sistem manajemen kelangsungan bisnis) pada bulan Februari 2018.(vb/yul)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.