ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

KMB Kutim Gelar Seminar Bahaya Narkoba dan HIV AIDS

February 5, 2019 by  
Filed under Kesehatan

Share this news

SANGATTA – Sebagai bentuk kepedulian terhadap generasi muda di Kabupaten Kutai Timur, Pemuda/pemudi Kerukunan Masyarakat Batak (KMB) menggelar seminar bahaya narkoba dan HIV AIDS, di Gedung Aula SMA 1 Sangatta Utara, Sabtu (2/2/2019) pukul 09.00 Wita.

Seminar yang diprakasai Pemuda/pemudi KMB yang di bawah pengawasan Dewan Pengurus Kabupaten (DPK) KMB Kutim, menghadirkan narasumber berkompeten dalam seminar tersebut. Antara lain dari Polres Kutai Timur, Gerakan Nasional Anti Narkotika (Granat) Kutim, dan Dinas Kesehatan (Dinkes). Yakni, dengan tema “Generasi Milenial Tidak Hanya Inovatif, Kreatif, Dan Produktif, Tetapi Aktif Memerangi Narkoba Dan Seks Bebas”.

Ketua DPK KMB Kutim, Apollo Lumban Tobing menjelaskan, kegiatan itu dilaksanakan sebagai wujud kepedulian terhadap masa depan bangsa. Seperti diketahui, narkoba semakin marak peredaran di Kutim.

“Makin banyak anak yang menjadi korban narkoba, bahkan orang tua juga ada yang jadi pemakai. Makanya kami khawatir. Sesuai visi misi kami, KMB Kutim peduli dengan generasi penerus, mencegah anak bangsa menjadi pecandu,” ungkap Apollo, saat ditemui awak media usai seminar tersebut.

Ditambahkan Apollo, seminar tersebut ditujukan untuk kalangan remaja dan pemuda, merangkul semua kalangan suku adat. Undangan pun sudah disebar dengan target 200 peserta siswa dan mahasiswa. Meski dia harus mengaku sedikit kecewa lantaran pihak sekolah kurang mendukung, sehingga jumlah peserta hadir tak seperti harapan.

Herlang selaku Ketua Granat Kutim, yang menjadi salah satu pemateri pada seminar itu memaparkan, saat ini Indonesia menjadi target peredaran narkoba dari luar negeri. Hal itu mengindikasikan menjadi cara negara lain untuk merusak generasi penerus bangsa Indonesia, termasuk di Kutim yang juga tak jarang didapati peredaran narkoba. Maka dari itu sosialisasi semacam seminar tentang bahaya narkoba menjadi hal penting. Dalam kesempatan itu, Ia juga mengapresiasi Pemuda KMB, yang sudah memiliki ide untuk menggelar kegiatan tersebut.

Mewakili Kasat Resnarkoba, Kanit I Resnarkoba Polres Kutim Rudi Sirait menjelaskan, narkoba menjadi berkembang bukan hanya karena membuat candu pemakainya, tapi juga karena merupakan bisnis yang dianggap menguntungkan.

“Bayangkan, dari 1 kilogram sabu itu bisa menghasilkan Rp 2 miliar. Jadi, itu menyebabkan narkoba menggiurkan bagi pengedarnya, namun sangat merusak penggunanya,” urai Aiptu Rudi.

Pemateri Dinkes Kutim, dr Jelti menjelaskan, narkoba juga sebenarnya menjadi pintu masuk penularan virus HIV, selain seks bebas. Namun perlu diketahui, sebenarnya HIV tak mudah menular seperti TBC maupun hepatitis. Tapi sekali terkena akan selamanya berada di tubuh, dan kedokteran hanya bisa menekan perkembangan virusnya. Tanda tertular pun tak langsung terlihat, bisa tampak setelah 5-10 tahun

Pemateri Dinkes Kutim lainnya, dr Rame Sitorus, menerangkan tentang bahaya nepza. Sebab, sebenarnya obat batuk bermerk yang digunakan untuk mabuk pun harus berdasarkan anjuran dokter dan diperolehnya harus dari toko obat khusus. “Napza itu sebenarnya obat penenang yang digunakan orang penyakit jiwa,” ucap Rame. (*/hm15)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.