ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Ciri Anak Manusia Pewaris Khodam Sihir

March 13, 2019 by  
Filed under Hukum & Kriminal

Share this news

Ilmu sihir tidak otomatis tersalurkan, petinggi dari para jin khodam yang mengabdi pada tuannya pasti akan memilih anak keturunan yang cocok untuk dijadikan majikan dan relasi baru sepeninggal majikan lamanya.

Menyitir pendapat Syaikh Sa’ad Sa’id Ahmad ‘Abduh hafidzahullah menjelaskan perihal mewariskan ilmu sihir kepada orang lain adalah suatu keharusan bagi para penyihir yang sudah mencapai tahapan “master ” dan keilmuan sihirnya sudah mumpuni, beliau berkata

Pada tahap awal penyihir melaksanakan apa yang telah dipelajari, dia masih setara dengan penyihir-penyihir amatir lainnya. Dia tidak sanggup mengamalkan sihir kecuali ritual-ritual sihir yang ringan dan sederhana, yakni sihir yang ritualnya mudah dan pelepasannya juga mudah.

Akan tetapi, untuk memasuki tahap penyihir profesional dia harus mengerjakan apa yang diridhoi oleh Iblis, Iblis akan meminta pekerjaan dan perkataan yang sangat kufur supaya Iblis dapat menyediakan sejumlah pasukan jin yang akan melaksanakan apa yang dia pinta. Di tahap puncak dan penguasaannya terhadap ilmu sihir, maka dia diwajibkan untuk mewariskan ilmu sihirnya kepada orang lain,”

Diungkapkan Ustad  Faizar, ada kesimpulan dari pengalaman menanganİ pasien selama beberapa tahun, bahwa ciri penyakit fisik yang paling jelas terlihat dari para pewaris sihir leluhurnya adalah mereka mempunyai masalah lambung, khususnya terkait masalah asam lambung.

Mengapa ?

Karena organ lambung adalah organ yang pertama kali dirusak oleh para setan di saat manusia dilahirkan ke dunia ini. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda dalam HR Bukhari : “Ketika dilahirkan setiap manusia ditekan lambungnya oleh setan dengan dua jarinya”.

Al-Qurthuby menjelaskan “Tusukan inilah yang menjadi permulaan gangguan setan”.

Dalam ranah ilmiyah lambung juga menjadi salah satu sentral penurunan gen orang tua terhadap anak-anaknya. Terbukti dari hasil penelitian yang diterbitkan dalam jurnal

Gastroenterology diketahui 43% penyakit asam lambung yang dialami dipengaruhi adanya kode genetik bawaan dari orangtua mereka.

Mereka juga mempunyai kebiasaan makan yang aneh dan tidak sehat. Karena kebanyakan mereka mempunyai hasrat beşar untuk terus menerus mengkonsumsi makanan serba instan, banyak pengawetnya, tidak doyan sayur, makan makanan yang pedas tidak umum dan hobi merokok.

Ada dua tipe nafsu makan yang mungkin terjadi :

1) Banyak makan, sebagian orang yang terwarisi ilmu sihir ada yang tak pernah kenyang, sekali makan dia mampu makan hingga lima piring sekali waktu.

2) Nafsu makan kurang,  sebagian ada juga yang tidak makan kecuali hanya sedikit saja.

Dari kedua tipe di atas menunjukkan bahwa tipe pertama dituruni khodam hewan untuk penjagaan  atau pendahulunya pernah mengadakan perjanjian dengan jin yang dikenal oleh mitologi Jawa sebagai Genderuwo untuk menjaga kebun atau harta benda di rumahnya, jin Genderuwo terkenal di kalangan kejawen sebagai jin yang banyak makan dan rakus.

Adapun yang nafsu makannya kurang, biasanya dituruni khodam-khodam yang dipanggil dengan tirakat dan riyadhoh, gunanya untuk kepekaan firasat, kesaktian, meramal, dan mengasah ketajaman mata (al-‘ain).

Sifat dan karakter manusia yang berpotensi diwarisi khodam sihir leluhurnya, biasanya memiliki gengsi tinggi, perfeksionis, terlalu pendiam, pandai berbicara tapi malas bekerja, perkataan menusuk,”nyelekit” dan meninggi (suka mengunggulkan diri sendiri).

Selain itu bias juga keras kepala, tak mau diatur dan tak mau dibawahi. Ada pula yang ramah dan lemah lembut tetapi pendendam dan mudah hasad. Mempunyai bakat psikopat, pandai bersandiwara, berbohong untuk menutupi salahnya, kurang empati, dan sering melihat pemandangan yang tragis, autis, asyik dengan dunianya sendiri, hingga main game online tanpa kenal waktu.(vb-mun/habis)

 


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.