ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Sambungan Pelanggan PDAM Kutim Terus Meningkat

July 24, 2019 by  
Filed under Serba-Serbi

Share this news

SANGATTA- Semakin berkembangnya Kabupaten Kutai Timur (Kutim), bertambah pula distribusi air bersih yang dibutuhkan masyarakat. Sadar akan hal itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutim melalui PDAM Tirta Tuah Benua terus berupaya memaksimalkan pelayanan. Jika melihat data, terhitung sejak 2012 sampai 2018 lalu, jumlah sambungan langsung pelanggan PDAM terus bertambah signifikan.

Ismunandar meninjau air bersih PDAM

“Tahun 2012 lalu, awalnya jumlah pelanggan (PDAM) hanya berjumlah 11.661 sambungan langganan (SL). Tapi hingga akhir 2018, jumlahnya sudah mencapai 24.896 sambungan langsung,” kata Pjs Direktur PDAM Tirta Tuah Benua Kutim Suparjan, belum lama ini.

Suparjan merinci berdasarkan klasifikasi pelanggan yang terdiri dari Rumah Tangga I, Rumah Tangga II, Rumah Tangga III, Rumah Tangga IV, Khusus, Sosial Umum, Sosial Khusus I, Sosial Khusus II. Instansi Pemerintahan, Niaga Kecil, Niaga Besar I, Niaga Besar II, Niaga Besar III, Industri Kecil dan Mobil Tangki, jumlah sambungan pelanggan per tahun bervariasi.

Pada 2012 jumlah pelanggan sebanyak 11.661 SL, di 2013 jumlah pelanggan sebanyak 14.065 SL, di 2014 jumlah pelanggan berjumlah 16.154 SL, di 2015 jumlah pelanggan sejumlah 17.774 SL. Suparjan menyatakan, peningkatan signifikan jumlah pelanggan PDAM terjadi diera kepemimpinan Bupati Ismunandar sejak 2016 lalu. Di 2016, jumlah pelanggan melonjak dari 17.774 menjadi 20.644 SL.

“Lonjakan jumlah pelanggan terus terjadi ditahun berikutnya yakni 2017, menjadi sebanyak 23.262 SL,” tambah Suparjan.

Sementara hingga akhir 2018 lalu, jumlah pelanggan PDAM se-Kutim mencapai 24.896 SL. Dari uraian data tersebut, dapat disimpulkan bahwa ada penambahan jumlah pelanggan dari 2012 sampai dengan 2018 sebanyak 13.235 SL.

Sementara itu berdasarkan penambahan jumlah pelanggan, perhitungan persentase cakupan pelayanan PDAM Tirta Tuah Benua Kutim dari 2013 dari segi wilayah administrasi 16,66 persen dan segi wilayah teknis 29,06 persen. Persentase meningkat dari tahun ke tahun. Terutama semenjak Bupati Ismunandar meningkatkan fokus konsentrasi tentang air bersih.

Pada 2014, capaian cakupan pelayanan wilayah administrasi 24,36 persen dan wilayah teknis 40,71 persen. Di 2015 cakupan pelayanan wilayah administrasi 26,69 persen dan wilayah teknis 43,26 persen. Diera pelaksanaan Gerbang Desa Madu (Gerakan Pembangunan Desa Mandiri dan Terpadu) di 2016, capaian cakupan pelayanan wilayah administrasi 30,67 persen dan wilayah teknis 51,87 persen. Di 2017, cakupan pelayanan wilayah administrasi 34,20 persen dan wilayah teknis sebesar 56,89 persen.

“Hingga akhir 2018, capaian cakupan pelayanan wilayah administrasi sebesar 32,37 persen dan wilayah teknis sebesar 55,16 persen,” terang Suparjan. (*/hm3)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.