ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Muncul Klaster Baru, Perusahaan Tambang Diminta Perketat Protokol Kesehatan

November 14, 2020 by  
Filed under Berau

Share this news

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau, Iswahyudi

TANJUNG REDEB – “Kami meminta pihak perusahaan melakukan perbaikan sistem penerapan protokol kesehatan di lingkungan kerja mereka. Kita heran bisa terjadi transmisi lokal, bukan dari pelaku perjalanan,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau, Iswahyudi (13/11/2020) terkait adanya klaster baru Covid-19 dari perusahaan tambang yakni SIS BMO.

Iswahyudi juga menyampaikan, telah meminta pihak perusahaan melakukan evaluasi terkait karyawannya yang terpapar Covid-19. “Dinkes terus melakukan komunikasi dengan pihak perusahaan baik induk maupun kontraktor. Kami akan terus melakukan pengamatan terkait adanya klaster baru ini,” sambungnya.

Agar kasus ini tidak semakin meluas, pihak perusahaan telah mengambil langkah melakukan karantina mandiri terhadap karyawan perusahaan, serta melakukan penelusuran terhadap orang lain di lingkungan sekitar.

“Jika ini membesar, yang jelas akan kena ya orang-orang tambang di lingkungan tempat mereka saja. Semoga tidak sampai keluar,” harapnya.

Saat ini, para pasien yang telah dinyatakan positif dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul rivai. Terkait gejala, mayoritas pasien memiliki gejala. Iswahyudi mengaku akan terus menggali informasi untuk mencari penyebaran awalnya. Dugaan awal, ada orang tanpa gejala (OTG) sehingga penularan virus Covid itu tiba-tiba meluas.

“Pandemi ini belum berakhir, kami imbau masyarakat meningkatkan kedisiplinan, menerapkan protokol kesehatan, memakai masker saat berpergian, hindari keramaian dan rajin mencuci tangan,” kata Iswahyudi. (vb1)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.