ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Terkait Domisili di Kawasan IKN,  Warga Segera Surati Presiden

March 18, 2022 by  
Filed under PPU

Share this news

PENAJAM – Sejumlah warga calon Ibukota Negara (IKN) baru di Kecamatan Sepaku Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) merasa khawatir jika lahan tempat tinggal dan lahan pertanian mereka akan terdampak akibat pembangunan IKN di wilayah itu. Apalagi belakangan di kawasan padat penduduk ini juga terpasang plang bertuliskan kawasan pemerintah.

Hal ini terungkap saat Reporter Kompas TV, Aiman Wicaksono bersama tim nya melakukan wawancara khusus kepada sejumlah warga desa Bumi Harapan yang wilayahnya menjadi salah satu lokasi IKN di Kecamatan Sepaku, Kabupaten PPU.

Perihal ini seperti diungkapkan oleh Hasanuddin salah satu warga desa ini  ketika Krue Kompas TV didampingi Pelaksana Tugas (Plt.) Bupati PPU, Hamdam mendatangi kediamannya di wilayah IKN Nusantara, Sepaku,  Kamis, (17/3/2022) siang.

“Sejauh ini diketahui belum ada negosiasi langsung kepada kami sebagai masyarakat di wilayah IKN ini, sehingga kami merasa kuatir tentang keberadaan kami saat ini,“ kata Hasanuddin.

Dia mengatakan bahwa dirinya bersama warga lainnya sebagian besar telah puluhan tahun menetap di daerah itu. Hal itu juga dibuktikan dengan adanya pemakaman orang-orang terdahulu mereka di wilayah ini. Selain itu masyarakat di wilayah ini sebagian besar  telah memiliki bukti kepemilikan lahan baik berupa sertifikat tanah, segel ataupun bentuk yang lainnya.

Hasanuddin berharap jika tempat tinggal mereka nantinya akan terdampak oleh adanya pembangunan IKN, pihaknya meminta ada solusi terbaik bagi masyarakat wilayah itu. Paling tidak ada ganti untung bagi warga sekitar yang sebagian besar berprofesi sebagai petani tersebut.

“Ketika lahan dan bangunan kami diambil, kemana lagi kami akan tinggal dan mencari penghidupan sehari-hari. Untuk itu kami bersama warga lainnya telah sepakat mengumpulkan surat-surat kepemilikan lahan kami masing-masing dan segera menyurati presiden  terkait ini,“ beber Hasanuddin.

Namun dia menambahkan jika harus memilih mendapat ganti untung yang besar atau tetap berdomisili di wilayah itu Hasanuddin mengaku ingin tetap berdomisili di wilayah itu. Karena menurutnya hadirnya IKN yang saat ini berada di wilayahnya merupakan satu anugrah terbesar dalam hidupnya.

“Kami juga ingin hidup dan tinggal berdampingan dengan IKN. Dekat dengan Istana Negara yang  merupakan tempat keberadaan presiden,“ ucapnya semangat.

Sementara itu senada Plt. Bupati PPU, Hamdam mengatakan bahwa apresiasi masyarakat kabupaten PPU terkait otorita saat ini memang beragam. Namun dapat dipahami bahwa sesungguhnya keinginan masyarakat Sepaku Kabupaten PPU sebagian besar ingin tetap berdomisili di Kecamatan Sepaku sebagai wilayah IKN yang baru.

Berbagai alasan untuk tetap berada di  IKN itu lanjut Hamdam tentu dengan alasan yang memang patut diperhitungkan oleh pemerintah otorita. Pertama, adalah mata pencaharian mereka selama ini memang berada di tempat itu. Selain itu sebagian masyarakat juga mengungkapkan  bahwa mereka ingin tetap hidup berdampingan dengan IKN yang baru nantinya.

“Makanya ketika ada pilihan antara ganti untung atau tetap berada ditempat sekarang, sebagian besar mengungkapkan ingin tetap berada ditempat yang sekarang. Namun saya yakinkan bahwa sesungguhnya warga Sepaku ini bisa diajak negosiasi untuk menentukan mana yang terbaik untuk mereka,“ tutupnya.

Dalam wawancara eklusif bersama Kompas TV ini sejumlah titik pembangunan IKN Nusantara juga dikunjungi diantaranya lokasi Titik Nol pembangunan IKN, lokasi pembangunan Istana Negara dan Jembatan Pulau Balang yang ada di kelurahan Pantai Lango, Kabupaten PPU.(humas6/Advertorial)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.