ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Masyarakat Adat Dayak Pampang Kukuhkan Rudy Mas’ud Sebagai Bagian dari Keluarga Besar Dayak

October 19, 2024 by  
Filed under Serba-Serbi

Share this news

SAMARINDA – Calon Gubernur Kalimantan Timur, Rudy Mas’ud mendapat penobatan sebagai warga kehormatan masyarakat adat Dayak di Desa Pampang, Kecamatan Samarinda Utara, Jumat (18/10/2024).

Acara berlangsung di Lamin Adat Pampang, Rudy Mas’ud juga dianugerahi gelar “Amai” dari tokoh adat setempat. Gelar ini mengukuhkan dirinya sebagai bagian dari keluarga besar Dayak.

Dalam sambutannya, Rudy menyampaikan rasa syukur dan bangga atas penghargaan yang diberikan untuknya. Ia merasa bangga dan sangat tersanjung diangkat menjadi bagian dari keluarga besar adat Dayak dan diberikan gelar Amai. Rudy juga menekankan pentingnya peningkatan promosi wisata Pampang yang merupakan destinasi budaya penting di Samarinda.

“Daerah ini perlu kita tingkatkan, terutama dari segi promosi. Selain itu, menjaga adat istiadat dan budaya Dayak adalah tanggung jawab bersama. Lamin Etam, sebagai rumah adat Dayak, menjadi simbol penting yang harus kita lestarikan.

Dirinya meyakini ke depannya, Desa Pampang akan menjadi destinasi wisata nasional bahkan internasional.

Acara penobatan diwarnai dengan pertunjukan tari tradisional Dayak, salah satunya Tari Sekar Mandau, yang memperlihatkan atraksi menyayat badan penari. Tokoh adat menekankan bahwa atraksi ini hanya dilakukan oleh para profesional yang terlatih, dan tidak boleh ditiru.

“Tari ini melambangkan filosofi hidup masyarakat Dayak, yaitu selalu mencari kawan, namun tidak gentar menghadapi lawan,” ujar Rudy.

Ia juga memuji penampilan tersebut sebagai representasi budaya Dayak yang penuh dengan keberanian dan solidaritas.

Selain gelar kehormatan, Rudy Mas’ud juga diberikan sejumlah atribut adat, seperti topi beluko, mandau tulang, baju sapai, dan kalung uleng. Masing-masing atribut memiliki makna simbolis. Topi beluko melambangkan perlindungan dari hal-hal buruk, mandau tulang melambangkan hubungan erat antara masyarakat dan pemerintah, sementara baju sapai dan kalung uleng menjadi simbol perlindungan dan ikatan persatuan.

Panglima Besar Laskar Mandau, Rudolf, turut memberikan dukungannya kepada Rudy Mas’ud, menyebutnya sebagai tokoh muda yang cerdas dan pantas memimpin Kalimantan Timur.

“Rudy Mas’ud adalah sosok yang berkualitas, dan saya yakin ia mampu memimpin Kalimantan Timur menuju kemajuan,” ujar Rudolf.

Penobatan Rudy Mas’ud sebagai “Amai” menjadi tanda kedekatannya dengan masyarakat adat Dayak di Pampang, dan diharapkan hubungan ini semakin memperkuat komitmennya untuk memperjuangkan kepentingan masyarakat Kaltim. (yud/adv)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.