PDC Membuka Dapur Umum di Rantau, Aceh

December 9, 2025 by  
Filed under Nusantara

ACEH – Dengan harapan memenuhi kebutuhan makanan warga yang terdampak bencana banjir di Sumatra, PT Patra Drilling Contractor (PDC) membuka dapur umum di Desa Bukit Suling, Kecamatan Rantau, Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh.

Inisiatif ini PDC ambil sebagai bentuk tanggung jawab sosial dan kepedulian perusahaan terhadap masyarakat dan lingkungan yang tengah menghadapi krisis akibat dampak bencana alam.

Pelaksana Tugas Direktur Utama PDC Fitra Adzira menjelaskan, dapur umum ini diharapkan menjadi penopang hidup sementara pengungsi yang kehilangan tempat tinggal dan akses terhadap kebutuhan pokok.

Dapur umum PDC akan beroperasi setiap hari selama dua-tiga minggu, dimulai sejak hari Minggu (7/12/2025), tetapi tidak menutup kemungkinan diperpanjang jika diperlukan.

“Operasional dapur umum disertai pengawasan ketat terkait kebersihan, sanitasi, dan kualitas bahan makanan, sehingga makanan yang PDC sajikan benar-benar aman dan tidak menimbulkan masalah kesehatan baru,” jelas Fitra.

Untuk memastikan hal tersebut, PDC menurunkan langsung kru dari unit bisnis Food Lodging Services (FLS), mulai dari area koordinator, campbos, store man, cook, dan helper cook. PDC juga akan memberdayakan beberapa tenaga kerja setempat untuk membantu operasional dapur umum.

“Setiap harinya dapur umum PDC akan memasak dan menyajikan sebanyak 600 porsi makanan, dengan pembagian 300 porsi untuk makan siang dan 300 porsi untuk makan malam,” jelas Manager FLS PDC Rahmat Wijaya.

Menurutnya, setiap porsi makanan ini lengkap menyajikan kebutuhan karbohidrat serta protein hewani dan nabati.

“Menunya akan berganti setiap hari agar masyarakat yang menerimanya juga tidak bosan dan tentunya terus terpenuhi kebutuhan nutrisinya,” imbuh Rahmat.

Selain membuka dapur umum yang menyajikan makanan hangat, PDC juga menurunkan beberapa orang relawan dan juga tenaga kesehatan.

Kehadiran relawan untuk membantu masyarakat di pengungsian dan sekitarnya dalam menjaga, membersihkan, dan ikut menata lingkungan di sekitar, serta membantu pihak-pihak terkait di lapangan bila memerlukan tenaga kerja bantuan.

“Harapan kami seluruh inisiatif PDC ini dapat memberikan bantuan yang signifikan dan meringankan warga yang terdampak banjir di Desa Bukit Suling,” tutup Fitra.

Sebagai informasi, Food Lodging Services merupakan unit bisnis PDC bertanggung jawab menyediakan makanan, binatu/laundry, dan tata graha/housekeeping dengan mutu terbaik.

Atas kualitas layanan FLS, PDC memiliki kontrak kerja di banyak wilayah operasi dan ekslorasi perusahaan-perusahaan minyak dan gas Indonesia.*

PLN Indonesia Power UP Bontang Sabet Penghargaan Wali Kota

December 9, 2025 by  
Filed under Nusantara

BONTANG – PLN Indonesia Power Unit Pembangkitan (UP) Bontang kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup di Kota Bontang. Pada Penganugerahan Lingkungan Hidup Kota Bontang, Pemerintah Kota Bontang melalui Wali Kota, dr. Hj. Neni Moerniaeni, Sp.OG, memberikan apresiasi atas konsistensi dan kontribusi unit dalam menjalankan program-program keberlanjutan yang berdampak langsung bagi masyarakat dan lingkungan.

Suasana hangat mewarnai acara penganugerahan tersebut, di mana sekolah, komunitas, kelurahan, hingga lebih dari 20 perusahaan menerima apresiasi atas dedikasinya menjaga kelestarian lingkungan. PLN Indonesia Power UP Bontang menjadi salah satu perusahaan yang mendapatkan perhatian positif berkat inisiatif seperti penghijauan, edukasi lingkungan, perawatan kawasan, serta dukungan terhadap pemulihan ekosistem lokal.

Pemerintah Kota Bontang menilai bahwa program yang dijalankan PLN Indonesia Power telah memberikan kontribusi nyata bagi kebersihan kota, penambahan ruang hijau, dan meningkatnya kepedulian masyarakat terhadap lingkungan. Serangkaian langkah tersebut dinilai berperan besar dalam membangun budaya peduli lingkungan di tengah masyarakat, khususnya di kawasan industri.

Sebagai bagian dari komitmen terhadap keberlanjutan, PLN Indonesia Power UP Bontang terus memperkuat kolaborasi lintas sektor dengan pemerintah daerah, sekolah, komunitas, serta berbagai mitra lingkungan. Upaya ini menjadi bagian penting dalam mendukung visi Bontang sebagai kota industri modern yang tetap menjaga keseimbangan alam.

Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni memberikan apresiasi langsung. Langkah konkret Indonesia Power yang selama ini menunjukkan perhatian besar terhadap keberlanjutan lingkungan.

“Upaya ini tidak hanya mendukung kebersihan dan kelestarian kota, tetapi juga memperkuat komitmen bersama dalam mewujudkan Bontang sebagai kota industri yang tetap ramah lingkungan,” ujarnya.

Manager UP Bontang, Herman Hidayat, turut menyampaikan terima kasih atas penghargaan dan kepercayaan yang diberikan pemerintah. Menjaga lingkungan adalah tanggung jawab moral sekaligus bagian dari nilai perusahaan.

“Penghargaan ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus memperkuat kontribusi dan memperluas kolaborasi, menghadirkan program yang memberi dampak nyata bagi masyarakat dan lingkungan,” ungkapnya.

PLN Indonesia Power UP Bontang menyambut positif apresiasi dari Pemerintah Kota Bontang dan berharap sinergi yang terjalin dapat terus diperkuat. Dengan kerja sama yang konsisten antara pemerintah, perusahaan, dan masyarakat, upaya menjaga lingkungan di Kota Bontang akan semakin berkelanjutan. (**)

Raih Penghargaan dari Bapenda Subang, PDC Buktikan Konsistensi Membayar Pajak Selama tahun 2025

December 8, 2025 by  
Filed under Nusantara

JAWA BARAT – PT Patra Drilling Contractor (PDC) kembali menegaskan komitmennya dalam mendukung optimalisasi penerimaan pendapatan daerah melalui kepatuhan pajak.

Pada Rabu (3/12), PDC menerima penghargaan dari Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Subang Jawa Barat atas konsistensi dalam pemenuhan kewajiban Pajak Barang dan Jasa Tertentu (PBJT) Makanan/Minuman sepanjang tahun 2025.

Penghargaan diberikan dalam acara Anugerah Pajak Daerah Kabupaten Subang 2025 yang digelar di Laska Hotel Subang dan diterima l Yahya selaku Asisten Manager Pajak PDC didampingi Dika Rahardian Analyst VAT PDC.

Kepala Bapenda Subang, Hj. Yeni Nuraeni, S.Sos., M.AP., dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada masyarakat Subang serta 29 perusahaan yang dinilai berkontribusi signifikan terhadap peningkatan pendapatan daerah melalui kepatuhan membayar pajak.

“Terima kasih atas kolaborasi Bapak Ibu dan seluruh perusahaan yang telah menunjukkan ketaatan dalam membayar pajak sepanjang tahun 2025. Kontribusi ini sangat membantu pemerintah daerah dalam mendukung berbagai program strategis Bupati Subang,” ujar Yeni.

Sepanjang periode Januari hingga November 2025, PDC tercatat telah menyetorkan pajak dengan nilai lebih dari Rp1,8 miliar, menjadikannya salah satu kontributor signifikan dalam mendukung pendapatan daerah.

Yahya menyampaikan ucapan terima kasih atas penghargaan yang diberikan sekaligus menekankan bahwa pencapaian ini adalah bentuk komitmen tanggung jawab perusahaan terhadap pemerintah daerah.

“Penghargaan ini sebagai bukti bahwa kepatuhan pajak bukan hanya kewajiban, tapi kontribusi nyata kepada masyarakat dan pembangunan daerah. Kami akan terus mendukung upaya pemerintah daerah dalam menciptakan pembangunan dan program-program yang berkelanjutan.” jelas Yahya.

Penghargaan dari Bapenda Subang ini melengkapi deretan penghargaan yang diterima PDC dalam bidang perpajakan sepanjang 2025.

Sebelumnya, PDC juga telah menerima dua penghargaan kepatuhan pajak dari Kabupaten Indramayu dan Kabupaten Langkat.

Sejumlah penghargaan ini menegaskan komitmen PDC dalam mematuhi kewajiban perpajakan dan menjalankan prinsip tata kelola perusahaan yang baik serta kontribusi nyata dalam mendukung pembangunan daerah.

PDC akan terus menjaga integritas, transparansi, dan kepatuhan dalam setiap aktivitas operasional, termasuk dalam pemenuhan kewajiban perpajakan sebagai bagian dari bentuk tanggung jawab kepada negara dan masyarakat.*

Pertamina Hulu Indonesia Hadirkan UMK Academy 2025

December 6, 2025 by  
Filed under Nusantara

SAMARINDA — Upaya PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) dalam memperkuat daya saing pelaku usaha lokal kembali terlihat melalui penyelenggaraan Pelatihan Hybrid Pertamina UMK Academy 2025 di Samarinda, Kalimantan Timur, pada akhir November 2025. Program ini menjadi salah satu pilar tanggung jawab sosial dan lingkungan (CSR) perusahaan dalam mendorong Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) binaan agar mampu naik kelas dan berdaya saing.

Program pelatihan tersebut diikuti empat UMKM mitra binaan yang berada di bawah naungan entitas bisnis PHI di Zona 9. Mereka adalah Kelompok Wanita Tani Nelayan Pesisir Sejahtera (WTNPS) binaan PT Pertamina Hulu Sanga Sanga (PHSS), UMKM Bukwiskula binaan PEP Sangasanga Field, Trigona Reborn–UMKM Rombong Etam binaan PEP Sangatta Field, serta UMKM Barokah dari PEP Tanjung Field. Sebagian besar peserta merupakan perempuan pelaku usaha yang merintis bisnis dari skala rumah tangga.

Materi yang diberikan mencakup analisis pasar, teknik menentukan harga, pengelolaan arus kas, hingga praktik bisnis ramah lingkungan. Seluruh topik dipilih untuk memperkuat fondasi usaha para peserta, sekaligus menyiapkan mereka menjadi contoh bagi UMKM lain di daerah masing-masing.
Head of Communication Relations & CID Zona 9, Dharma Saputra, menegaskan bahwa peningkatan kapasitas pelaku UMKM merupakan strategi penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di daerah operasi perusahaan.

“UMK Academy kami hadirkan untuk membantu UMKM binaan berkembang dan memberikan dampak lebih luas bagi pemberdayaan ekonomi lokal. Kami berharap peserta mampu tumbuh mandiri serta menginspirasi pelaku usaha lain di lingkungannya,” ujar Dharma.

Ia menambahkan, berbagai inisiatif CSR yang dilakukan PHI disusun dengan pendekatan inovatif dan berkelanjutan, selaras dengan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). Program pemberdayaan ekonomi seperti UMK Academy dinilai turut mendukung agenda nasional dalam menaikkan produktivitas dan kemandirian masyarakat.

Sesi pelatihan menghadirkan sejumlah praktisi bisnis, antara lain Tangkas Khairi (Donutmoo) dengan materi riset pasar, Windu Surya Dewantara (Kami Bantu Konsultan) yang membahas strategi harga dan manajemen kas, serta Rizky Wahyu Ramadhani (Tugu Makmur Indopangan) yang memaparkan implementasi bisnis berkelanjutan. Format hybrid digunakan agar peserta dapat menerima materi secara aplikatif dan mudah diterapkan pada operasional usaha.

Antusiasme peserta terlihat sepanjang pelatihan. Ketua UMKM Bukwiskula, Syarifah, mengaku mendapatkan banyak wawasan baru untuk memajukan usaha kelompoknya, yang mayoritas digerakkan oleh ibu rumah tangga dan orang tua tunggal.

“Materinya membuka cara pandang kami. Kami jadi lebih percaya diri untuk terus berkembang,” katanya.

Pengalaman serupa disampaikan Ketua Trigona Reborn, Triyono. Banyak hal baru yang bisa diterapkan, terutama untuk memperkuat pondasi usaha yang sudah berjalan.

Apresiasi juga datang dari pemerintah daerah di wilayah operasi. Kepala Desa Jirak, Pansyah, menyebut pelatihan tersebut memberi dorongan baru bagi UMKM desa. Camat Muara Badak, Arpan, menilai program ini selaras dengan upaya daerah dalam mencetak UMKM tangguh dan kompetitif.
Melalui UMK Academy 2025, PHI kembali menegaskan komitmennya dalam menciptakan ekosistem UMKM binaan yang profesional dan berkelanjutan. Program ini menjadi bagian dari strategi perusahaan dalam mendukung ekonomi lokal, terutama di area kerja Sanga Sanga dan Sangatta (Kalimantan Timur) serta Tanjung (Kalimantan Selatan).

Zona 9 berada di bawah Subholding Upstream Pertamina Regional 3 Kalimantan dan dikelola oleh PHI sebagai Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) bersama SKK Migas. Seluruh entitas perusahaan di Zona 9 menjalankan program sosial yang berfokus pada ekonomi, pendidikan, kesehatan, lingkungan, infrastruktur, dan tanggap bencana, sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs). (*)

Produksi Sisi Nubi AOI Langsung Tembus Puluhan MMSCFD

December 5, 2025 by  
Filed under Nusantara

Balikpapan – PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) resmi memulai onstream Proyek Sisi Nubi Area of Interest (AOI) 1-3-5, salah satu proyek strategis yang digarap untuk mendongkrak produksi migas dan memperkuat ketahanan energi nasional. Momen penting ini ditandai mengalirnya produksi pertama dari sumur SS-401 di Platform WPS4 pada 4 Desember 2025 pukul 12.23 WITA dengan capaian awal 2,4 MMscfd (Adj Choke 24/64”). Produksi kemudian meningkat menjadi 10 MMscfd setelah ramp-up choke ke 42/64” pada 5 Desember 2025.

Sejalan dengan rencana proyek, sumur SS-406 dijadwalkan onstream pada 6 Desember 2025 sehingga dua sumur di WPS4 ditargetkan mampu menghasilkan 20 MMscfd pada 8 Desember 2025.
Proyek Sisi Nubi AOI sendiri mencakup pembangunan enam anjungan baru, tiga perpanjangan deck pada fasilitas eksisting, serta pemasangan enam ruas pipa bawah laut sepanjang 22 kilometer dengan kedalaman 60–80 meter. Pembangunan ini terintegrasi dengan rencana pengembangan 36 sumur pada enam platform tersebut.

General Manager PHM Setyo Sapto Edi menegaskan bahwa keberhasilan onstream awal ini merupakan bukti komitmen perusahaan menjaga kesinambungan produksi dari Wilayah Kerja Mahakam. “Capaian ini adalah hasil kolaborasi erat dengan regulator, mitra kerja, dan seluruh tim PHM dalam menghadirkan inovasi dan teknologi di kegiatan hulu migas,” ujar Setyo.

Ia menjelaskan penerapan beragam teknologi tersebut sejalan dengan kebijakan PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) sebagai induk usaha, serta PT Pertamina Hulu Energi (PHE) selaku Subholding Upstream.

“Inovasi menjadi langkah strategis kami untuk menahan laju penurunan reservoir, meningkatkan recovery, dan menjaga stabilitas produksi dari lapangan-lapangan mature di Kalimantan,” kata Setyo.

Sisi Nubi AOI turut menjadi proyek percontohan pemanfaatan berbagai teknologi baru, baik pada subsurface, fasilitas permukaan, pengeboran, hingga well intervention. Penentuan target reservoir menggunakan metodologi seismic driven target berbasis machine learning yang terbukti memberikan hasil di atas ekspektasi pada dua sumur pertama yang dibor.

Di sisi fasilitas permukaan, PHM untuk pertama kalinya di Indonesia mengoperasikan teknologi Suction Pile Foundation (SPF), yang membuat instalasi struktur bawah laut lebih cepat, efisien, dan minim risiko lingkungan.

Untuk kegiatan pengeboran, teknologi New Concept–Sacrificial Casing diterapkan guna meningkatkan keandalan operasi dan mempercepat durasi pekerjaan. Sumur SS-406 bahkan mencatat Rate of Penetration (ROP) tercepat dan teraman di PHM, serta menjadi sumur pertama di Indonesia yang mengimplementasikan pressure test dan fluid analysis langsung di rangkaian bor.

Penyelesaian sumur juga didukung teknologi single-trip multi-zones gravel pack sand control dan multi-zone packer isolation, yang memungkinkan pengendalian pasir dan isolasi beberapa zona reservoir untuk produksi selektif.

Keberhasilan ini membuka jalan bagi tahapan produksi berikutnya mengingat pengeboran lanjutan tengah dilakukan menggunakan dua Jack-Up Rig di dua platform berbeda. “Saya optimistis Sisi Nubi AOI dapat menjadi benchmark bagi proyek-proyek hulu migas lainnya,” ujarnya.

Sebelumnya, Direktur Utama PHE Awang Lazuardi menegaskan bahwa Subholding Upstream berkomitmen terus berinvestasi pada proyek-proyek hulu migas berbasis Environmental, Social, and Governance (ESG). Ia menilai inovasi dan kompetensi pekerja menjadi kunci dalam menjaga produksi lapangan-lapangan mature.

Sementara itu, Direktur Utama PHI Sunaryanto menambahkan bahwa proyek ini tidak hanya merepresentasikan pembangunan fasilitas offshore, namun juga kemampuan industri nasional dalam menghadirkan praktik rekayasa terbaik. Dengan kapasitas desain 20–25 MMSCFD per platform, Sisi Nubi AOI diharapkan meningkatkan kontribusi gas dan kondensat PHM terhadap ketahanan energi Indonesia.

Rangkaian milestone proyek ini berlangsung sejak pemotongan baja pertama di Tanjung Pinang pada 15 Januari 2024, diikuti sail away enam jacket pada akhir 2024, instalasi struktur bawah laut hingga awal 2025, dan pemasangan topside pada Mei–Juni 2025. Pengeboran sumur SS-401 dan SS-406 dilakukan sejak 13 Agustus hingga 5 November 2025, dilanjutkan well connection, intervention, hingga start-up sampai masa onstream.

Dalam fase persiapan start-up, PHM memanfaatkan teknologi Coil Hose, Tractor, dan Stroker untuk mempercepat pembersihan fluida completion dan pergantian zona pada sumur deviasi tinggi. Proses ramp-up dilakukan bertahap sembari merekam berbagai parameter produksi.

Dengan melibatkan lebih dari 2.800 pekerja dan aktivitas SIMOPS yang kompleks, proyek ini berhasil mencatatkan lebih dari 9 juta jam kerja tanpa Lost Time Injury (LTI) sejak awal 2024. Capaian itu mempertegas komitmen PHM terhadap penerapan HSSE di seluruh operasi hulu migas.

PHM merupakan anak usaha PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) yang mengelola WK Mahakam di Kalimantan Timur dengan prinsip ESG. Bersama SKK Migas, PHM dan afiliasi PHI konsisten menghadirkan inovasi dan teknologi untuk mendukung keberlanjutan produksi energi nasional menuju #EnergiKalimantanUntukIndonesia. (TIM)

Next Page »

  • vb

  • Pengunjung

    924847
    Users Today : 4350
    Users Yesterday : 8244
    This Year : 773223
    Total Users : 924847
    Total views : 9743613
    Who's Online : 137
    Your IP Address : 216.73.216.60
    Server Time : 2025-12-10