ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Bagaimana Peluang Pak Isran?

January 15, 2025 by  
Filed under Opini

Catatan Rizal Effendi

BANYAK yang bertanya terutama lewat WA group, bagaimana peluang Pak Isran di sidang Mahkamah Konstitusi? Pertanyaan itu muncul setelah mereka melihat penampilan Pak Isran dalam sidang perkara perselisihan hasil pemilihan kepala daerah (PHP Kada) di Gedung MK Jl Merdeka Barat 6 Jakarta Pusat, Kamis (9/1) lalu.

Pak Isran datang ke MK sebagai pihak prinsipal. Sedang dalam proses persidangan dia diwakili kuasa hukumnya yang diketuai pengacara dan pengamat politik Dr Refly Harun. Di ruang sidang Refly didampingi asistennya Raden Violla Reininda Hafidz.

Sedang 5 anggota kuasa hukum lainnya dari Samarinda dikoordinir Dr Jaidun mengikuti sidang melalui daring. MK membatasi kuasa hukum yang boleh hadir langsung (luring) hanya 2 orang plus prinsipal. Lainnya termasuk pengunjung berada di luar mengikuti lewat layar TV atau zoom.

Sebagai termohon atau pihak yang digugat adalah Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kaltim. Sedang pihak pemberi keterangan adalah Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kaltim dan pihak terkait adalah pasangan calon (paslon) Pilgub Kaltim Nomor Urut 2 yaitu Rudy Mas’ud dan Seno Aji.

Gugatan yang diajukan Isran-Hadi sudah teregistrasi di MK dengan Nomor Perkara 262/PHPU.GUB-XXIII/2025. Gugatan diajukan 11 Desember dan perbaikannya pada 13 Desember 2024.

Makan siang yang lahap di apartemen Pak Isran di Sahid Jakarta

Seperti yang disampaikan Refly Harun di depan sidang, Isran-Hadi meminta MK menganulir Keputusan KPU Kaltim Nomor 149 Tahun 2024 tentang Penetapan Hasil Pilgub Kaltim 2024 dan mendiskualifikasi paslon No 2 Rudy-Seno atas sejumlah pelanggaran dan kecurangan.

Setidaknya ada 4 pelanggaran dan kecurangan yang dituduhkan ke alamat Rudy-Seno. Yaitu kartel politik, money politics, keterlibatan aparat atau struktur pemerintahan serta tidak netral atau tidak profesionalnya penyelenggara Pemilu.

Refly mengungkapkan pihaknya menemukan fenomena money politics yang luar biasa.  Dia menunjukkan ke majelis hakim MK satu bundel data berjudul: Laporan Pertanggungjawaban Siraman  Kabupaten Kutai Kartanegara Rudy Mas’ud-Seno Aji. “Ini baru satu kabupaten,” katanya.

Dalam bundel itu, tercantum ribuan nama orang di Kabupaten Kukar yang menerima money politics. “Di sini ada namanya, gambarnya, nomor HP serta ada KTP dan kartu keluarganya,” kata Refly meyakinkan hakim MK.

MASIH ADA SIDANG LAGI

Soal pertanyaan apakah gugatan PHP Kada Isran-Hadi diterima MK? Sebenarnya belum bisa dijawab. Soalnya proses persidangan di MK masih bergulir dan tidak otomatis langsung diputuskan.

Sidang PHP Kada melalui beberapa tahap. Sidang pertama atau pendahuluan untuk Pilgub Kaltim sudah berlangsung 9 Januari lalu, di mana pihak penggugat sudah menyampaikan alasan berikut alat bukti yang memperkuat gugatan.

Seminggu lagi tepatnya  tanggal 21 Januari berlangsung sidang lanjutan atau sidang kedua dengan mendengarkan jawaban dari KPU Kaltim sebagai termohon, Bawaslu Kaltim sebagai pihak pemberi keterangan serta Rudy Mas’ud-Seno Aji sebagai pihak terkait. Selain itu juga ada pengesahan sejumlah alat bukti.

Selanjutnya hakim panel MK akan menggelar rapat permusyawarahan hakim (RPH) antara tanggal 5-10 Februari. Lalu antara tanggal 11 – 13 Februari, hakim akan mengumumkan putusannya apakah perkara dilanjutkan atau tidak. Jadi ini semacam putusan sela, yang menentukan nasib gugatan.

Jika perkara dinyatakan gugur, maka tidak ada lagi sidang lanjutan dan  KPU Kaltim pun sudah bisa menetapkan secara resmi pemenang Pilgub Kaltim sebagai gubernur dan wakil gubernur terpilih. Tapi jika perkara dinyatakan hakim dilanjutkan, maka akan ada persidangan lagi.

Persidangan lanjutan itu dilaksanakan antara tanggal 14-28 Februari. Agendanya mendengarkan keterangan para saksi termasuk saksi ahli serta memeriksa dan mengesahkan alat bukti tambahan.

Setelah itu, hakim panel MK kembali menggelar RPH untuk mengambil keputusan akhir. Pengucapan putusannya dilaksanakan antara 7-11 Maret 2025. Ini adalah putusan final, apakah Ketetapan KPU Kaltim No 149 Tahun 2024 tetap sah atau ada keputusan baru seperti tuntutan yang diajukan.

Hakim panel yang menyidangkan gugatan Isran-Hadi adalah Prof Arief Hidayat sebagai ketua dengan dua anggota yaitu Prof Anwar Usman dan Prof Enny Nurbaningsih. Tapi pada sidang pertama, Anwar Usman yang juga mantan ketua MK digantikan Ridwan Mansyur karena sakit. “Jika sudah sembuh hakim Anwar Usman akan ikut menyidangkan perkara kembali, tapi jika masih sakit maka dihadiri hakim pengganti,” kata Prof Arief.

Bagaimana peluang atau kans Pak Isran dalam memenangkan gugatan? Menurut Refly, gugatan mereka tidak menyinggung soal perolehan suara karena tidak mencapai syarat di Pasal 158. “Tapi kami mendalilkan gugatan kepada hal-hal yang sifatnya struktural, sistematis dan masif terutama yang terkait dengan politik uang,” jelasnya.

“Jadi yang dipersoalkan adalah TSM?” tanya hakim ketua. “Ya, ada empat hal yang kami persoalkan,” jawab Refly.

Seusai sidang pertama MK, saya sempat singgah ke apartemen Pak Isran di Sahid. Ada juga di sana Yayan Aliansyah, Adrian Hakim dan Dr Muhammad Nurdin, orang Kaltim yang sempat menjadi Dirjen dan Staf Ahli di Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.

Tak ada yang berubah dari Pak Isran. Tetap ceria dan bersemangat. Kami bicara berbagai masalah termasuk soal Kaltim. “Saya tetap mencintai dan berjuang untuk Kaltim Berdaulat, salam untuk warga dan teman-teman semua,” ucapnya.

Selama ini Pak Isran memang banyak berada di Jakarta. Dia berkonsentrasi dengan tim penasihat hukum dalam rangka mempersiapkan segala sesuatunya berkaitan dengan gugatan di MK.

Pertemuan di apartemen Pak Isran ditutup makan bersama. Menunya sesuai kesukaan saya. Ada sayur santan labu, iwak gembong goreng, telur dadar dan sambal. Sebelumnya ada beberapa camilan di antaranya pisang molen dan lapis legit. Ada juga buah manggis pengganti durian.

Saya bersama Yayan juga sempat bertemu dengan Ketua Tim Iswan Priyadi dan Irma Suryani. Kami sama-sama rindu makan sate sabang. Pak Iswan melahap 10 tusuk sate kambing. Dia minta bumbu kacang. Saya cuma 5 plus gulai. Lalu datang seorang pengamen. Dia menyanyikan lagu D’Masiv. Judulnya: Jangan Menyerah.(*)

Akmal, Slank, dan Tambang

January 14, 2025 by  
Filed under Opini

Catatan Rizal Effendi

HUT KE-68 KALTIM, Kamis 9 Januari 2025 adalah HUT ke-2. Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim Akmal Malik memimpin upacara, sekaligus HUT Kaltim terakhir dalam posisi dia sebagai Pj. Satu hingga dua bulan lagi gubernur Kaltim definitif kemungkinan sudah ada. Sehingga Akmal akan kembali ke posisinya di Jakarta sebagai dirjen Otonomi Daerah di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

Menjelang berakhir masa tugasnya, Akmal membuat kegiatan menarik. Dia memanfaatkan isu lahan eks tambang mewarnai kegiatan HUT Kaltim. Grup musik Slank dia datangkan. Selain membuat konser gratis di Stadion Kadrie Oening,  dia juga berhasil memboyong personel Slank ke lokasi eks tambang.

Uniknya Akmal dan “pasukannya” sebagian menaiki Vespa Listrik. Termasuk anggota Forkopimda dan Sekdaprov Sri Wahyuni. “Sekalian kita kampanye green energy, jangan kalah dengan IKN,” kata Akmal, yang sudah punya 2 Vespa listrik.

Vespa listrik yang dipakai Akmal ternyata proyek transformasi  Pj Bupati Penajam Paser Utara (PPU) Muhammad Zaenal Arifin. Vespa lama diubah jadi Vespa listrik. Di Petung, Pj Bupati membangun bengkel konversi motor Listrik Benuo Taka Electrico (Better). “Ini langkah kita mengurangi emisi karbon di PPU,” kata Zaenal. Peresmiannya dihadiri Kaka Slank, yang memang didaulat menjadi Brand Ambassador Conversion of Electric Motor.

Akmal dan Slank bersama komunitas skuteris mendapat pengalaman baru. Ramai-ramai melakukan aksi penanaman padi di lokasi eks tambang. “Menanam padi di sini terlalu manis untuk dilupakan,” kata Kaka ketika didaulat menghibur undangan dan warga yang ada di lokasi.

Dia bersama Bimbim dan Ridho rela turun berlumpur-lumpur untuk menanam padi. Kebetulan habis hujan. “Karena ini ide baik dari orang baik (Pj Gubernur Akmal Malik), jadi harus kita dukung,” kata Kaka bersemangat.

Ketika malamnya tampil  di Samarinda, Kaka masih menyinggung kegiatan tanam padinya. “Terima kasih Pak Pj Gubernur Akmal Malik dan Bu Sekda. Kita tunggu panen padinya, jadi saya habis Lebaran punya beras dari Samarinda,” katanya tersenyum.

Saya tidak tahu apakah Slank terinspirasi membuat lagu rock berjudul “Tambang Padi.” Biar orang tahu lokasi eks tambang masih bisa diolah dan produktif terutama ditanami padi. Biar isu lubang tambang yang sudah merenggut banyak jiwa itu juga bisa dieliminir.

Kaka mengaku surprised melihat lahan eks tambang masih bisa dimanfaatkan. “Alhamdulillah, Tuhan memberi petunjuk kepada kita. Ternyata lahan eks tambang masih bisa diselamatkan dan malah jadi bermanfaat,” katanya.

Acara menanam padi bersama Slank dilaksanakan Akmal setelah upacara. Lokasinya di lahan eks tambang PT Bukit Baiduri Energi (BBE) di desa Loa Duri Ulu, Kutai Kartanegara, sekitar 11 kilometer dari Samarinda.

PT BBE berdiri tahun 1982 sebagai salah satu perusahaan tambang batu bara terkemuka di Indonesia, yang wilayah operasinya di Kaltim. Tapi BBE pernah disorot LSM Jatam karena pengelolaan lingkungannya dinilai buruk. Bahkan ada 4 nyawa  melayang terjatuh di lubang tambang milik BBE. Karena itu Jatam pernah meminta Pemerintah mencabut izin PT BBE.

BBE tampaknya memperbaiki kinerjanya di bidang lingkungan. Sudah 5 tahun terakhir mereka membina petani setempat menanam padi di lokasi eks tambang.

“Program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan pertanian padi sawah telah kami lakukan sejak tahun 2019,” kata Direktur PT BBE, Riki Gozali.

Ada 46 petani dari Kelompok Tani Baiduri Bukit Mandiri (BBM) yang dibina. Setiap petani diberikan petak sawah sekitar 2.000 meter persegi dengan hasil panen mencapai 700-800 kg per petak. Hasil panen itu dirasakan mampu meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar tambang.

Akmal mengapresiasi apa yang dilakukan PT BBE. Berkaitan dengan program yang dilakukannya, PT BBE menyiapkan lahan tambang seluas 15 hektare untuk pertanian padi sawah. “Ini contoh langkah kita bahwa lahan eks tambang masih bisa produktif,” jelasnya.

Menurut Akmal, ada 5,1 juta hektare lahan di Kaltim yang digunakan untuk pertambangan. Sebagian besar sudah selesai dieksploitasi. Jadi bisa dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan khususnya pertanian untuk mewujudkan program swasembada pangan di daerah ini.

168 LUBANG TAMBANG

Sebelum ke PT BBE, Akmal juga mendatangi beberapa lokasi eks tambang lainnya. Akhir November 2024 dia sempat memimpin Gerakan Tanam Jagung untuk Ketahanan Pangan di lahan eks tambang di kawasan Tanah Merah Samarinda.

Suasana gembira menanam padi sawah di lahan eks tambang PT BBE

Beberapa perusahaan tambang lainnya di Kaltim juga melakukan aksi yang sama. PT Berau Coal misalnya, sudah melaksanakan penanaman kakao. PT Kitadin membuat persawahan untuk petani. PT Multi Harapan Utama (MHU) menanam odot dan beternak sapi dan kambing. Lalu PT Kideco mengembangkan madu kelulut dan sayur-sayuran. Termasuk juga PT Gunung Bayan.

Selain lahan eks tambang, Akmal juga menaruh perhatian terhadap ratusan lubang tambang, yang menganga dan mengundang bahaya bagi warga.

Mengutip data dari Jatam Kaltim, disebutkan ada 168 lubang tambang tersebar di wilayah Kaltim. Sebanyak 68 lubang di antaranya sama sekali belum direklamasi. Setidaknya lubang tambang itu sudah menewaskan 47 orang.

Lubang tambang tersebut sebanyak 111 titik berada di wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), 26 titik di Kabupaten Berau, 16 titik di PPU, 10 titik di Kutai Timur dan 2 titik di Kutai Barat.

Selain memanfaatkan lahan eks tambang, Akmal juga mendorong dikembangkannya sektor pertanian di lahan mangrove. Pada akhir tahun 2024 lalu, dia sempat menghadiri panen perdana empat komoditas perikanan di Lahan Mangrove Labangka, PPU.(*)

Andi Surayya dari K3 ke S3

January 12, 2025 by  
Filed under Opini

Catatan Rizal Effendi

Bulan Bakti K3 2025 di Kaltim dapat kado Istimewa. Salah seorang dosen K3 Universitas Balikpapan (Uniba), Andi Surayya Mappangile, SKM, M.Kes meraih gelar S3 bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat (IKM) berkaitan dengan K3 dalam sidang promosi doktor yang digelar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) Jakarta, Selasa (7/1) lalu.

K3 adalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Menurut Peraturan Pemerintah No 50 Tahun 2012, K3 adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga kerja melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.

Andi Surayya di depan karangan bunga dari Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.

Setiap tahun pemerintah menggelar Bulan K3 mulai 12 Januari sampai 12 Februari. Tahun 2025 ini temanya adalah “Penguatan Kapasitas Sumber Daya Manusia dalam Mendukung Penerapan Sistem Manajemen K3 (SMK3) untuk Meningkatkan Produktivitas.”

Soal SMK3 ini yang diangkat dalam tesis Andi Surayya. Judulnya: Hubungan Tingkat Penerapan SMK3 dengan Kinerja K3 pada Perusahaan yang Tersertifikasi SMK3 (PP Nomor 50 Tahun 2012) di Kalimantan Timur.

Dia dipandu oleh Prof Doni Hikmat Ramadhan sebagai promotor dan Prof Dr Ede Surya Darmawan sebagai co promotor.

Andi Surayya ini sangat istimewa. Soalnya wanita kelahiran Wajo, Sulsel, 12 Februari 1977 ini adalah istri Rektor Uniba, Dr Isradi Zainal. Isradi sendiri adalah tokoh K3. Dia pendiri Fakultas K3 di Uniba dan juga memangku jabatan sebagai ketua Asosiasi Perusahaan Jasa K3 (APJK3) Nasional serta ketua Umum Perkumpulan Profesi K3 Nasional (P2K3N).

Sedang Andi selain menjadi dosen, dia juga duduk sebagai wakil ketua Dewan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (DK3P) Kaltim. Tahun 2024 lalu dia meraih penghargaan Pemeduli K3 dari Pemprov Kaltim.

Dalam menyusun tesisnya, Andi meneliti 94 perusahaan yang tersertifikasi SMK3 di Kaltim. Dia sempat menemui ada perusahaan yang enggan membuka data. “Padahal tujuan saya baik untuk masukan dan perbaikan penerapan K3 ke depan,” katanya. Dia juga menghimpun 8.055  pekerja untuk mengukur iklim keselamatan kerja atau safety climate.

Mahasiswa K3 Uniba yang mengikuti acara wisuda.

Hasil penelitiannya menunjukkan  tingkat penerapan SMK3 di Kaltim berada pada level 3 atau konsisten. SMK3 diterapkan dengan pendekatan sistematis dan konsisten, upaya pengendalian risiko dilakukan secara terstruktur, terukur secara kualitatif, integrasi antarprosedur dan manajemen risiko berjalan di semua divisi. Akan tetapi penerapan sistem pembelajaran melalui monitoring, laporan K3, dan proses perbaikan belum berjalan secara menyeluruh.

Andi menyarankan agar perusahaan dapat mengukur tingkat penerapan SMK3 (self assessment) dengan menggunakan instrumen alat ukur  kematangan penerapan SMK3, sehingga dapat melakukan langkah perbaikan ke depan.

Dia juga meminta perusahaan menyediakan SDM yang berkompeten dan cukup untuk menangani K3, khususnya menyiapkan  Ahli K3 Umum, yang mempunyai kemampuan merencanakan  program-program K3 serta memahami  semua regulasi yang dipersyaratkan.

Untuk meningkatkan safety climate, perusahaan harus memberikan perhatian lebih pada upaya prioritas keselamatan kerja dan tidak ditoleransinya risiko bahaya berupa program safety accountable, yaitu bagaimana menjadikan safety sebagai tugas  dan tanggung jawab bersama.

Kepada Pemerintah, Andi Surayya menyarankan agar alat ukur penilaian tingkat penerapan SMK3 masuk dalam regulasi atau peraturan tertentu dalam rangka menyempurnakan praktik penerapan SMK3.  Selain itu perlu memperketat pengawasan kepada perusahaan agar melakukan peningkatan kepatuhan penerapan K3 berdasarkan regulasi yang ada.

Setelah berlangsung dua jam lebih, tim penguji yang diketuai Prof Indri Hapsari Susilowati dengan 5 anggota memutuskan Andi Surayya Mappangile lulus dengan sangat memuaskan. Dia berhak menyandang gelar doktor (Dr) di bidang IKM.

DEBU DI KAWASAN IKN

Andi Surayya mengaku bersyukur bisa menyelesaikan studi S3-nya di UI. “Saya hanya ingin disertasi saya ini menjadi sebuah persembahan terbaik untuk dunia keilmuan bidang K3, yang secara spesifik saya tekuni,” katanya penuh kebahagiaan.

Suami dan 4 putra-putri Andi Surayya ikut mendampingi. Menurut Isradi, dia memang mendorong istrinya ikut mendalami bidang keilmuan K3. Selain memperkuat kualitas pengajaran di Fakultas K3 Uniba, juga bisa memberikan kontribusi untuk tata kelola penerapan SMK3 baik kepada perusahaan maupun kepada Kementerian Tenaga Kerja.

Menurut Isradi, Fakultas K3 Uniba sekarang berkembang pesat. Jumlah mahasiswanya mencapai 1.450-an orang. Ada yang mengambil program D4 sampai S1.  “Sekarang banyak peminatnya, karena perusahaan sangat membutuhkan tenaga ahli K3,” jelasnya.

Berkaitan dengan penerapan K3, saya sempat menanyakan kepada Andi Surayya tingginya polusi debu di sekitar kawasan IKN termasuk permukiman penduduk di Sepaku dan sekitarnya akibat banyaknya kendaraan truk pengangkut material proyek IKN.

Menurut Andi, ada 5 sumber bahaya di lingkungan kerja. Mulai bahaya fisik, kimia, biologi, ergonomi sampai psikososial.

Debu yang merupakan partikel padat atau cair yang tersuspensi di udara merupakan salah satu sumber bahaya yang menimbulkan risiko bagi keselamatan dan kesehatan tidak hanya bagi pekerja, tapi juga masyarakat di sekitarnya.

“Debu yang cukup tinggi di sekitar wilayah pembangunan IKN menjadi tantangan besar dan membutuhkan perhatian yang serius, karena tidak saja memengaruhi kesehatan pekerja, tetapi juga masyarakat di sekitarnya,” ucap Andi.

Dia mengingatkan bahwa Pemerintah telah mengeluarkan beberapa regulasi. Di antaranya Permenaker No 5 Tahun 2018 tentang pengendalian faktor fisika dan kimia di lingkungan kerja dan juga Permen Lingkungan Hidup dan Kehutanan No 6 Tahun 2021 tentang baku mutu udara ambien nasional.

Andi menyarankan perlunya diterapkan lima level pencegahan. Penggunaan alat berat yang ramah lingkungan (dilengkapi dengan sistem pengendalian debu), menutupi material seperti tanah, pasir atau batu untuk mencegah debunya beterbangan, jalan dan area konstruksi rutin dilakukan penyemprotan, dilakukan penghijauan di mana pohon bisa berfungsi sebagai penahan debu, pembatasan kecepatan dan operasional kendaraan serta dilakukan pemantauan kualitas udara secara rutin.

Tak kalah pentingnya, kata Andi, edukasi kepada pekerja dan masyarakat di sekitarnya tentang dampak bahaya debu dan cara melindungi diri.

Usai meraih gelar doktor, sejumlah ucapan selamat dan papan karangan bunga sempat berjejer di kampus UI Depok. Di antaranya dari Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, yang juga ketua umum Ikatan Alumni Universitas Hasanuddin (IKA Unhas) Makassar.(*)

Isran Noor Tampil di Sidang MK

January 10, 2025 by  
Filed under Opini

Catatan Rizal Effendi

ADA suasana berbeda di Samarinda dan Jakarta hari Kamis (9/1) kemarin. Di Samarinda sedang berlangsung Upacara peringatan HUT ke-68 Provinsi Kalimantan Timur, sementara  di Jakarta  berlangsung sidang gugatan Pilgub Kaltim hasil Pilkada Serentak 2024.

Isran Noor, gubernur Kaltim 2018-2023 tidak bisa hadir di HUT Kaltim, lantaran dia bersama  tim hukumnya yang dipimpin Refly Harun harus hadir di sidang Mahkamah Konstitusi (MK). Sedang Hadi Mulyadi mendampingi istrinya yang baru selesai menjalani operasi.

Gedung MK RI di Jl Merdeka Barat No 6 Jakarta Pusat benar-benar ramai dan seru. Saya lihat sejumlah petugas keamanan dikerahkan untuk berjaga-jaga. Ada juga panser ditempatkan. Soalnya ada 309 lebih gugatan perkara Pilkada yang tengah diproses. Termasuk 5 perkara dari Kaltim yang terdiri dari satu gugatan pemilihan gubernur (Pilgub) dan 4 gugatan pemilihan bupati (Pilbup).

Satu gugatan Pilgub itu datangnya dari pasangan calon (Paslon) No 1 Isran Noor-Hadi Mulyadi. Sedang 4 gugatan Pilbup diajukan oleh 2 pasang dari Pilbup Kukar, yaitu paslon No 2 Awang Yacoub Lukman-Akhmad Zais dan paslon No 3 Dendi Suryadi-Alif Turiadi, satu paslon dari Pilbup Berau atas nama paslon No 1 Madri Pani-Agus Wahyudi serta satu pasang lagi dari Pilbup Mahakam Ulu (Mahulu) atas nama paslon No 2 Novita Bulan-Artya Fathra Marthin.

Dari hasil rekapitulasi Pilgub Kaltim 2024, paslon nomor urut 1. Isran Noor-Hadi Mulyadi memperoleh 793.793 suara (44,34 persen) dan No 2 Rudy Mas’ud-Seno Aji meraih 996.399 suara (55,55 persen).

Sedang hasil rekapitulasi Pilbup Kukar 2024: Paslon No 1 Edi Damansyah-Rendi Solihin meraih 259.489 suara (66,17 persen), No 2 Awang Yacoub Lukman-Akhmad Zais 74.448 suara (18,99 persen) dan No 3 Dendi Suryadi-Alif Turiadi 83.153 suara (21,3 persen).

Sementara hasil rekapitulasi Pilbup Berau: Paslon No 1 Madri Pani-Agus Wahyudi 64.894 suara (48,32 persen) dan No 2 Sri Juniarsih Mas-Gamalis 65.590 suara (48,42 persen).

Hasil rekapitulasi Pilbup Mahulu: 1. Owena Mayang Shari-Stanislaus Liah 9.930 suara (44,39 persen), No 2 Novita Bulan-Artya Fathra 8.307 suara (37,42 persen) dan 3. Yohanes Avun-Y Juan Jenau 4.117 suara (17,42 persen).

Melalui kuasa hukumnya, Isran-Hadi meminta MK menganulir Keputusan KPU Kaltim Nomor 149 Tahun 2024 tentang Penetapan Hasil Pilgub Kaltim 2024 dan mendiskualifikasi paslon No 2 Rudy Mas’ud-Seno Aji atas sejumlah pelanggaran dan kecurangan. Yaitu adanya kartel politik, money politics, keterlibatan aparat atau struktur pemerintahan serta tidak netral atau tidak profesionalnya penyelenggara Pemilu.

Tim hukum Isran-Hadi diketuai Dr Refly Harun, SH, LLM bersama asistennya Raden Violla Reininda Hafidz, SH, LLM serta Dr Jaidun, SH, MH, Agus Sugiono, SH, MH, Minton Situngkir, SH, MH, Jaenal Muttaqin,SH dan Yahya Ubay, SH, MH.

Menurut Refly, ada upaya memborong semua partai politik supaya terjadi calon tunggal. Tapi akhirnya ada dua calon. Tapi dia melihat ada negosiasi, yang menyebabkan Pilkada itu sudah tidak fair lagi atau tidak jujur lagi karena keterlibatan kartel politik yang ingin memenangi Pilkada  tidak saja di Kaltim, tapi  juga di tempat lain.

Refly juga mengungkapkan pihaknya menemukan fenomena money politics yang luar biasa sambil menunjukkan satu bundel data yang berjudul: ”Laporan Pertanggungjawaban Siraman Kabupaten Kutai Kartanegara Rudy Mas’ud-Seno Aji,”

Di situ tercantum ribuan orang yang menerima money politics. “Ada gambarnya, ada nomor handphone-nya serta ada KTP dan kartu keluarganya. Itu baru satu kabupaten,” ungkap Refly.

Dia juga menyebut ada ketidaknetralan aparat penyelenggara dan pengawas Pilgub Kaltim 2024. Karena  tidak ada satu pun laporan politik uang yang dianggap terbukti oleh Bawaslu. Padahal sangat mudah  untuk membuktikannya.

Dr Jaidun, salah seorang tim hukum Isran-Hadi menyatakan optimis gugatan yang diajukan pihaknya  lolos dari sidang pendahuluan, sehingga perkara ini bisa dilanjutkan sampai tingkat pemeriksaan saksi dan bukti yang diajukan.

ANWAR USMAN DIGANTI

Istilah di MK, gugatan Pilkada itu adalah perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Kepala Daerah disingkat PHP Kada. Perkara PHP Kada yang diproses MK adalah permohonan yang diajukan paslon yang sudah teregistrasi.

Menurut Kepala Biro Humas dan Protokol MK Pan Mohamad Faiz, dari 314 permohonan yang masuk, 309 lolos tahapan registrasi. Selanjutnya setelah Hakim Konstitusi menetapkan para pihak terkait, maka sejak Rabu (8/1) kemarin proses perkara di MK memasuki tahap pemeriksaan pendahuluan.

Dalam tahap pemeriksaan pendahuluan, MK melakukan pemeriksaan kelengkapan dan kejelasan materi permohonan serta memeriksa dan mengesahkan alat bukti pemohon.

Baru 17 Januari sampai 4 Februari nanti sidang memasuki tahap penting dengan agenda pemeriksaan di antaranya MK mendengarkan jawaban dari Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Daerah selaku pihak termohon. Selain itu juga akan didengarkan keterangan dari pihak terkait.

Selanjutnya tanggal 5-10 Februari 2025, hakim MK dijadwalkan menggelar rapat permusyawarahan hakim (RPH). Lalu pada 11-13 Februari mengumumkan putusannya apakah perkara dilanjutkan atau tidak.

Bagi perkara yang tidak gugur, maka berlanjut ke tahap pemeriksaan persidangan lanjutan yang dijadwalkan pada 14-28 Februari. Di sini agendanya mendengarkan keterangan saksi/ahli serta memeriksa dan mengesahkan alat bukti tambahan.

Setelah itu, hakim MK kembali menggelar RPH untuk mengambil keputusan akhir. Sidang pengucapan putusan/ketetapan akhir digelar pada 7-11 Maret 2025.

Sidang PHP Pilgub Kaltim ditangani tim hakim MK Panel 3 yang diketuai Prof Dr Arief Hidayat, SH, MS. Dua anggotanya selain Prof Dr Enny Nurbaningsih, SH, M.Hum, juga ada mantan ketua MK Prof  Dr Anwar Usman, SH, MH. Tapi Anwar terpaksa digantikan Dr Ridwan Mansyur karena mendadak diopname di rumah sakit akibat terjatuh di kamar mandi.(*)

Lai Durian dari Tanjung

January 8, 2025 by  
Filed under Opini

Catatan Rizal Effendi

SAYA kaget beli durian di Jl MT Haryono Balikpapan, Senin (6/1) sore. Saya kira semuanya durian. Ternyata di antaranya ada jenis lai durian. Sepintas tak ada bedanya, karena kulitnya sama kehijau-hijauan. “Tapi itu lai durian,” kata Haji Arsyad, sang penjual meyakinkan saya.

Haji Arsyad sudah lama kenal saya. Sejak saya masih menjabat wali kota. Dia selalu memberi dukungan politik kepada saya. “Maju terus Pak Wali, saya siap mendukung,” katanya bersemangat setiap bertemu.

Haji Arsyad bersama saya dengan lai duriannya yang dijualnya di Jl MT Haryono Balikpapan

Beberapa hari ini ribuan durian lagi menyerbu Balikpapan. Bisa jadi juga kota lainnya di Kaltim termasuk Samarinda. Diangkut puluhan truk. Menurut Pak Haji Arsyad, durian itu datangnya dari Tanjung, Kalimantan Selatan (Kalsel). Tanjung selama ini memang dikenal sebagai lumbungnya buah-buahan, yang banyak menyuplai ke Kaltim.

Buah durian banyak ditanam warga Tanjung terutama di Desa Bintang Ara, Kecamatan Bintang Ara. Mulai durian biasa sampai hasil persilangan. Di antaranya durian murung king, silanjung, kamundai, mahrawin dan lainnya. Yang menjadi primadona adalah kamundai karena rasanya yang gurih dan legit.

Tanjung adalah ibu kota Kabupaten Tabalong. Terletak di tepi Sungai Tabalong dan berjarak 232 kilometer dari Banjarmasin. Tapi lebih dekat ke Kabupaten Paser, Kaltim. Jaraknya sekitar 136,9 kilometer. Ditempuh 3 jam 36 menit lewat jalan trans Kalimantan.

Ingat Tanjung ingat Guru Jaro atau KH Anwar Sanusi, yang sering ceramah di Kaltim. Guru Jaro dari Tanjung. Di sana ada pondok pesantrennya bernama Pondok Pesantren Terpadu Nurul Musthofa. Sangat terkenal. Banyak pejabat, tokoh terkenal termasuk gubernur dan bupati yang datang ke pondok Guru Jaro.

Penyanyi dan penggubah lagu lejen yang kini berusia 87 tahun, Titiek Puspa juga kelahiran Tanjung. Nama aslinya dari kampung adalah Hj Sudarwati. Ayahnya Tugeno Puspowidjojo orang Jawa, tapi ibunya Siti Mariam sepertinya asli Banjar Tanjung.

Saya surprise dengan lai durian Tanjung yang dijual Haji Arsyad. Menurut saya, itu varietas baru. Hasil perkawinan silang buah lai dengan durian yang cukup sukses. Saya sudah lama tahu ada lai durian, tapi baru sekali ini saya melihat kulitnya tak jauh beda dengan durian biasa. Hanya bentuknya cenderung lonjong tidak bulat.

Dagingnya lumayan tebal. Warnanya lebih mirip buah lai, cenderung kuning. Rasa dan aromanya juga khas dan manis, maklum hasil perkawinan antara lai dan durian.

Lai durian dari Tanjung, Kalsel yang banyak dijual di Kaltim.

Buah lai asli disebut orang durian khas Kalimantan. Karena itu nama latinnya atau nama ilmiahnya adalah Durio Kutejensis. Memberi indikasi berasal dari Kutai. Ada yang menyebut buah lai adalah durian kuning, karena kulit dan dagingnya berwarna kuning.  Ada juga yang menyebut Pampakin atau Pampaken.

Dari hasil penelitian, buah lai memberi manfaat untuk kesehatan. Mulai atasi  insomnia, lancarkan pencernaan, menjaga kesehatan kulit hingga membantu mencegah kanker. Buah lai tergolong dalam buah yang rendah alkohol dan tidak mengandung kolesterol.

Ketika saya masih wali Kota Balikpapan, saya pernah menghadiahi Duta Besar India di Jakarta buah lai. Saya juga pernah menanam bibit lai dalam acara penanaman bersama Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di Kampus Unair.

Senin kemarin, lai durian dijual Rp100 ribu per 3 buah. Sebelumnya Rp50 ribu per buah. Sama dengan harga durian biasa. Karena buahnya tidak terlalu besar sehingga harganya tidak terlalu mahal.

Saya teringat ada penggalan pantun terkait lai durian. Bunyinya begini: “Lai durian, siapa lalai kedudian.” Kedudian itu bahasa Banjar. Artinya terlambat atau tertinggal.

ANEKA DURIAN HUTAN

Ketika makan malam bersama Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik sebelum acara Wartawan Legend Bedapatan 3, akhir tahun 2024 lalu, saya dan Syafril Teha Noer (STN) sempat berdiskusi tentang buah langka di Kalimantan, khususnya Kaltim.

Saya angkat jempol untuk Bung STN, wartawan yang juga seniman. Lantaran di rumahnya ada dua pohon kuini atau kuweni (Mangifera odorata) yang sudah besar dan berbuah. Itu mangga asli Kalimantan. Sekarang cenderung punah karena kalah dengan kemanisan dan kepopuleran mangga, yang sekarang ini merajai pasar buah. Apalagi hampir di setiap rumah orang menanam mangga.

Seorang pembeli durian memperlihatkan durian merah yang disebut tabelak.(Ist)

Pohon kuini berbuah banyak. Saya beberapa kali dikirimi Bung STN. Banyak yang tanya itu jenis buah apa. Ke mana-mana saya bawa dalam mobil. Sekalian jadi pengharum, meski cucu saya Dafin tidak terlalu suka.

Ketika bertemu Pj Gubernur, saya banyak bercerita tentang durian hutan Kalimantan, yang terancam punah. Maklum tak terdengar ada upaya budi daya yang intensif dari Balai Litbang Dinas Perkebunan atau Pertanian.

Syukur buah lai sudah dikembangkan. Malah sudah ada jenis bibit unggul yang diperjualbelikan. Tapi jenis lainnya saya tidak pernah mendengar terutama karantungan dan lahung. Tapi saya lihat ada juga yang sudah jual bibitnya, meski tidak banyak yang berminat. Mungkin nilai ekonominya tidak sebagus durian biasa atau durian cangkokan.

Lahung dalam bahasa ilmiahnya disebut Durio dulcis. Rata-rata bentuknya bulat, tapi kulitnya cukup menarik karena berwarna merah maron dengan duri yang tajam. Daging buahnya berwarna kuning dan memiliki aroma sangat yang khas.

Ada yang bilang lahung sebagai buah khas suku Dayak. Namanya merangang. Soalnya pohon lahung banyak tumbuh di tengah hutan, di mana suku Dayak dulu banyak bermukim dan bercocok tanam atau berburu. Lahung tak bisa dibuka seperti durian. Jadi langsung dibelah dua. Sayang dagingnya agak tipis. Tapi ada yang bilang lahung paling manis di antara semua jenis durian.

Saya agak bingung. Dalam bahasa Banjar, lahung juga punya pengertian lain yang negatif. Lahung dimaknai sebagai profesi kurang baik yaitu semacam PSK. Coba berani mengatai perempuan lahung, kita bisa dikejar sampai ke lobang buaya.

Berbeda dengan lahung, sedang karantungan berwarna hijau seperti durian. Orang Kutai menyebutnya kertongan. Hanya durinya lebih panjang dan tidak terlalu tajam. Posturnya tidak terlalu besar. Warna dagingnya putih kekuningan, tapi rasanya tidak terlalu manis. Karantungan atau durian daun ini bahasa ilmiahnya disebut Durio oxleyanus.

Mirip karantungan tapi lebih kecil lagi yaitu Terotong alias Kelawit.  Ada juga yang menyebutnya Kuroyiat. Disebut durian mini karena size-nya yang memang kecil. Warna kulitnya juga hijau. Tidak bergas seperti kita makan durian biasa, terutama saat bersendawa.

Satu lagi durian hutan yang hampir punah sama sekali yaitu Tabelak (Durio graveolens). Durinya panjang seperti karantungan. Tapi warnanya macam-macam. Ada yang hijau, kuning, cokelat atau merah. Namun yang unik, buahnya tetap sama berwarna merah.

Tabelak disebut durian merah karena dagingnya yang berwarna merah. Tekstur dagingnya halus, lembut, manis, tapi kering. Baunya tidak terlalu tajam. Karena itu orang Kalimantan menyebut durian merah ini adalah tabelak atau sukang.

Pohon durian alam termasuk lahung, karantungan dan tabelak umumnya tinggi antara 25 sampai 40 meter. Beda dengan pohon lai relatif rendah dengan cabang melebar ke samping. Mirip pohon manggis. Saya sama sekali tidak berani dan tidak bisa menaiki pohon durian alam. Paling banter menunggu buahnya jatuh.

Dinas Pertanian Kutai Kartanegara (Kukar) pernah merilis, sedikitnya ada 18 atau 19 jenis durian tumbuh di hutan Kaltim. “Semuanya masih bisa ditemukan di hutan-hutan,” kata Agus, yang bertugas di Balai Penyuluhan Pertanian Loa Janan, Kukar seperti diberitakan Liputan 6 beberapa waktu lalu.

Sepulang dari Labuan Bajo, perut saya agak nggak beres. Rasanya mules dan badan meriang. “Itu kebanyakan makan durian,” kata Dr Meiliana, mantan Pj Sekdaprov Kaltim menggoda saya lewat WA. Rupanya dia membaca tulisan saya, yang sempat melahap 2 buah durian sebelum bertualang ke Pulau Komodo.(*)

« Previous PageNext Page »