ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Siswa KBIT-TKIT Raudhatul Jannah dikenalkan Kebun Hidroponik

November 12, 2022 by  
Filed under Nusantara

SAMARINDA –  Keceriaan 78 siswa dari KBIT-TKIT Raudhatul Jannah Kelurahan Air Putih Samarinda Ulu  tampak berbinar saat diajak berkunjung ke kebun hidroponik. Mereka tidak saja melihat bagaimana perkebunan hidroponik, bertanam sayuran dengan media Pralon dan air sehingga tanaman bisa tumbuh subur, tetapi juga dikenalkan bagaimana cara menanamnya.

Pengelola TKIT Raudhatul Jannah Air Putih Samarinda, Inmas Devi Merdekawati mendampingi Kepala TKIT Raudhatul Jannah, Nurhafizah bersama para pengasuh yang lainnya dengan antusias menjelaskan dan mengarahkan anak didiknya saat tiba di perkebunan hidroponik milik Fikri Farm Hidroponik yang terletak di jalan Abdul Wahab Sjahranie Gg. 17 Blk. D Gunung Kelua, Kec. Samarinda Ulu, Kota Samarinda, Kamis pagi, 10 November 2022.

“Ini kegiatan kita mengenalkan anak-anak sejak dini bagaimana cara berkebun, terutama kebun hidroponik sebagai penerapan tema berkebun dalam proses pengajaran kepada anak didik di KBIT-TKIT Raudhatul Jannah,” jelas Inmas.

Pengelola Fikri Farm Hidroponik menjelaskan dihadapan anak-anak bahwa kata hidroponik berasal dari Bahasa Yunani hydro (air) dan ponos (mengerjakan/kata dasar “kerja”) : air yang bekerja. Ponik (cara budidaya) Hidroponik: cara budidaya tanaman dengan menggunakan medium air, cara budidaya tanaman dengan media bukan tanah, pemberian air dan pupuk secara bersamaan sesuai dengan kebutuhan tanama, umur dan kondisi lingkungan.

Cara budidaya tanaman dengan sistem kerja melibatkan air dan nutrisi,dimana akar dikuatkan oleh media tanam selain tanah juga dikenal dengan istilah “Urban Farming”, gaya hidup masyarakat perkotaan dalam bercocok tanam tanpa tanah yang mudah, praktis, dan bersih, solusi permasalahan perkotaan akan minimnya lahan dan mengatasi pemanasan global dikarenakan efek rumah kaca.

Keceriaan anak-anak TKIT saat memegang tanaman dan memanennya tanaman pokchoy, slada air. Ada juga diantara mereka yang belajar menanam dengan arahan dari guru pendamping masing-masing kelas.

“Anak-anak belajar tanam sistem hidroponik, banyak mereka bertanya bagaimana nanamnya, airnya kok mengalir untuk apa. Seru pokoknya,” jelas Atika salah satu pengasuh TKIT Raudhatul Jannah.

Sepulang dari kunjungan ke kebun hidroponik anak-anak pulang membawa sayur-sayuran, ada juga tampak orang tua siswa juga membeli hasil panen budidaya kebun hidroponik tersebut.

“Jangan lupa sampai rumah anak-anak harus makan sayur ya, agar tubuh kita sehat, kuat,” seru ustadzah pengasuh KBIT-TKIT Raudhatul Jannah sesaat sebelum meninggal lokasi Fikri Farm Hidroponik.(*)