IKN Digerayangi Banyak Tikus
Catatan Rizal Effendi
SAYA masih kecewa tak jadi salat Idulfitri di masjid IKN. Soalnya pembangunan masjid itu belum rampung. Masjid IKN bakal menjadi masjid negara menggantikan Istiqlal. Masjid itu didesain oleh perupa Bali I Nyoman Nuarta dengan kapasitas 29 ribu jamaah. Tapi belakangan diperluas lagi jadi 60 ribu atas usul Ridwan Kamil sebagai kurator.
Tadinya Kepala Otorita IKN Basuki Hadimuljono menjanjikan Masjid IKN sudah bisa digunakan untuk salat Id 1 Syawal 1446 Hijriyah. Kenyataannya masjid bernilai hampir Rp1 triliun itu belum rampung. Padahal saya sudah menyiapkan baju koko panjang pesan di Shopee. Seumur-umur baru sekali ini saya punya persiapan khusus menjelang salat Id.
Meski masjidnya belum jadi, IKN sekarang menjadi magnet baru tujuan wisata memanfaatkan libur Lebaran. Mengalahkan pusat-pusat destinasi wisata di Kaltim. Bayangkan, selama 4 hari libur Lebaran, IKN menyedot 64 ribu pengunjung. Pantai Manggar Balikpapan saja hanya didatangi 13 ribu orang.

Mereka yang berkunjung ke kawasan IKN selama libur Lebaran.(Kompas.com)
“Angka 64 ribu itu memang jumlah yang meningkat tajam dibandingkan periode yang sama pada Lebaran tahun lalu,” kata Deputi Bidang Pengendalian Pembangunan Otorita IKN, Thomas Umbu Pati Tena Bolodadi.
Wisatawan yang datang tidak saja dari Kaltim, tetapi juga berbagai daerah di antaranya Kalsel, Kalteng, Kaltara, Sulteng, Sulbar, dan Sulsel. Juga dari Jawa dan Sumatera. Bahkan ada juga dari mancanegara di antaranya dari Brunei, Malaysia, Korsel, dan Eropa.
Mereka yang datang dari Balikpapan sudah bisa menikmati jalan tol IKN dan jembatan Pulau Balang. Hanya pulangnya masih tetap lewat Km 38, Samboja. Soalnya jalan tolnya belum rampung secara keseluruhan. Sebagian masih satu jalur dan belum tembus sampai Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan.
Seminggu sebelum Lebaran, jalan tol IKN dibuka dari Pulau Balang ke Balikpapan. Arus barang dan orang dari Kalsel, PPU, dan Paser ke Balikpapan jadi lancar. Sebagian kendaraan tak perlu menyeberang lewat feri Kariangau.
Pengamat politik Hendri Satrio punya pandangan lain soal kabar banyaknya pengunjung ke IKN. “Setiap kali libur panjang, selalu ada berita IKN dibanjiri wisatawan,” katanya dalam akun media sosial X pribadinya.
Menurut Hendri, terkait IKN memang selalu menarik perhatian apa pun dan bagaimana pun jadinya ke depan. “Memang IKN ini selalu menarik apa pun jadinya nanti,,” ujarnya seperti diberitakan FAJAR.CO.ID.
Di sela kekaguman pengunjung dengan suasana hutan dan bangunan unik IKN, ada juga hal yang mengagetkan. Ternyata di sana banyak tikus. Ini tikus beneran. Bukan “tikus” yang menggerogoti uang negara.
Sejumlah pengunjung melihat langsung banyak tikus berkeliaran di kawasan IKN. Bahkan sempat viral di medsos. “Saya kira banyak monyet di IKN, tahunya banyak tikus,” kata Umi, pengunjung dari Banjarmasin menyindir.
Thomas Umbu tak membantah banyak tikus di IKN. Dia menyebut ada dua penyebabnya. Pertama, kondisi alam. Maklum dulunya di situ kawasan hutan dan perbukitan. Jadi memang banyak sarang tikus. Kedua, ada juga faktor manusia. Banyak pengunjung yang kurang memperhatikan aspek kebersihan. Buang sampah terutama sisa makanan secara sembarangan. Jadi mengundang tikus berdatangan.
Pihak Otorita sudah mengambil langkah pengendalian. Di antaranya meningkatkan upaya kebersihan, menyebar obat pembasmi dan memasang perangkap di berbagai sudut IKN. “Kami tidak tinggal diam, berbagai langkah preventif dilakukan teman-teman dari yang menangani bidang kesehatan dan kebersihan,” tandas Thomas.
BANTAH IKN MANGKRAK
Di tengah banyaknya kunjungan wisatawan ke IKN, Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud tiba-tiba bicara isu mangkraknya pembangunan IKN. Saya tidak tahu sumbernya dari mana. Selama ini isu yang beredar adalah melambatnya mesin pembangunan IKN.
Dalam acara pertemuan dan diskusi dengan para wartawan di Samarinda, Rudy membantah kabar yang menyebutkan pembangunan IKN mangkrak menyusul adanya pergantian kepemimpinan nasional dari Jokowi ke Prabowo.
Rudy menceritakan pada hari ketujuh Lebaran dia diam-diam singgah ke IKN. “Saya menyaksikan langsung pembangunan IKN tetap berlanjut. Itu juga dilihat dari ribuan orang yang datang ke sana, jadi IKN tetap jalan,” ujarnya.
Gubernur juga mengajak wartawan dan pers datang ke kawasan IKN. Dia memberi petunjuk agar masuk lewat Km 13 Balikpapan kemudian menuju IKN melewati jalan tol dan jembatan Pulau Balang. “Biar bisa lebih detail memberitakan kemajuan yang berlangsung di IKN,” ujarnya.
Kepala Otorita IKN Basuki Hadimulyono, Rabu (9/4) lalu datang ke Samarinda. Dia menemui Gubernur Rudy sekaligus melaksanakan rapat koordinasi membahas program pembangunan IKN, baik yang didanai oleh APBN maupun pihak swasta.
Tentu saja juga dibahas memadukan program pembangunan IKN dan pembangunan Provinsi Kaltim. Maklum lokasi IKN ada di Kaltim, sehingga Kaltim, kata Gubernur sangat berkepentingan untuk meningkatkan kemajuan daerah ini dan kesejahteraan masyarakatnya.
Menurut Basuki, ada 5 investor baru masuk ke IKN dengan nilai investasi mencapai Rp2,5 triliun. Rencana groundbreaking bulan April mendatang, sehingga pada semester I tahun 2026 sudah operasional.
Ada rencana seusai Lebaran ini Presiden Prabowo akan berkunjung ke IKN. Kedatangan Prabowo sangat ditunggu. Soalnya sejak dilantik 20 Oktober menggantikan Jokowi, Prabowo belum pernah menginjakkan kaki di IKN.
Ada yang bilang Prabowo tidak menempatkan pembangunan IKN sebagai prioritas utama. Tapi dalam pernyataan lain dia menegaskan IKN akan resmi menjadi ibu kota negara 2029 dan dia sendiri berkantor di IKN mulai 2028. Apa benar? Ya kita tunggu saja realisasinya.(*)
Kepastian Pemindahan IKN Belum Jelas, Dampak Sosial Sudah Meluas

Kantor baru Otorita IKN yang unik dan menarik di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN.
Oleh: Aji Mirni Mawarni, ST, MM
KEBERLANJUTAN pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur (Kaltim) ibarat buah simalakama. Jika pembangunan dilanjutkan, perlu dana yang sangat besar. Sedangkan keuangan negara sedang defisit dan pemerintah pusat memberlakukan plus mewajibkan efisiensi besar-besaran di semua lini.
Pada sisi lain, ketika pembangunan tidak dilanjutkan, maka kawasan yang telah dibangun megah dengan dana puluhan triliun itu – pada tahap pertama – bakal mangkrak. Berbagai “investasi” yang ditanamkan para pemodal swasta juga bakal berujung ketidakjelasan.
Dalam situasi ini, sangat dibutuhkan kejelasan dan ketegasan pemerintah. Kapan pusat pemerintahan Republik Indonesia dipindahkan ke IKN di Kaltim? Kapan roda pemerintahan mulai berjalan di Kota Nusantara? Bagaimana strategi penganggaran untuk segera menyelesaikan pembangunan IKN?
Bilamana sikap pemerintah hanya seputar “pada saatnya pemerintahan akan berjalan di IKN ketika semuanya sudah siap”; tentu hanya menjadi pernyataan yang tak memberi kejelasan. Dibutuhkan kepastian agar agenda strategis pemindahan IKN RI bisa bergulir lebih mulus.
Dalam rapat bersama Komisi II DPR RI medio Februari 2025, Kepala Otorita IKN Basuki Hadimuljono mengatakan progress pembangunan IKN telah mencapai 68,6 persen. Dalam pembangunan tahap I, terdapat 109 paket pekerjaan fisik.
Rinciannya; 5 paket dalam proses lelang, 49 paket proses konstruksi, dan 55 paket sudah selesai. Proyek yang dikerjakan pada periode 2022-2024 ini menghabiskan anggaran Rp89 triliun dari pos anggaran Kementerian PUPR.
Proyek IKN juga sudah resmi masuk ke dalam daftar proyek strategis nasional (PSN) di masa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto periode 2025-2029. Hal itu tertuang dalam Perpres Nomor 12 Tahun 2025 tentang RPJMN 2025-2029. Pembangunan IKN bakal dilaksanakan Otorita IKN, Kementerian PU, Kementerian BUMN, serta instansi swasta.
Terkait anggaran, Kepala OIKN mengatakan bentuk dukungan Presiden RI terhadap pembangunan IKN yakni penambahan anggaran Rp8,1 triliun untuk memulai pekerjaan pembangunan kawasan yudikatif, legislatif, serta berbagai ekosistem pendukung lainnya.
Kepala OIKN mengungkapkan, dalam rapat terbatas terkait kelanjutan pembangunan IKN, 21 Februari 2025, Presiden Prabowo telah menyetujui alokasi anggaran untuk kelanjutan pembangunan IKN periode 2025-2029 sebesar Rp48,8 triliun.
Di tengah berbagai dinamika, ternyata berbagai dampak sosial sudah terasa di kawasan IKN. Secara khusus saya telah berdiskusi dengan pihak Dinas Sosial Kaltim dan Tim Reaksi Cepat Perlindungan Perempuan dan Anak (TRC PPA) terkait dampak sosial Pembangunan IKN.

Aji Mirni Mawarni ST MM – Anggota MPR RI/ DPD RI Dapil Kaltim
Data yang saya terima; pertama, telah terjadi peningkatkan jumlah penderita HIV/AIDS di sekitar IKN. Kebanyakan merupakan kalangan anak-anak muda. Kemungkinan peningkatan itu diduga kuat karena faktor praktik prostitusi di sekitar IKN.
Kedua, meningkatnya jumlah Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ), terutama dari kalangan pendatang. Mereka datang ke Kaltim dengan ekspektasi tinggi mendapatkan pekerjaan. Ternyata, tidak ada pekerjaan yang berhasil didapat. Tercatat sekitar 200-an ODGJ yang sudah dipulangkan ke daerah asalnya.
Ketiga, perlu diantisipasi serius terkait ASN yang pindah ke IKN tanpa membawa keluarganya. Pasalnya, sangat rentan terjadi perselingkuhan. Dalam kondisi rawan, alih-alih mengharapkan kinerja baik; justru kondisi sebaliknya yang terjadi imbas hancurnya tatanan keluarga. Diketahui, para pegawai OIKN sudah berkantor di IKN tanggal 3 Maret 2025 lalu.
Saya selalu meyakini, bilamana niat baik dijalankan secara baik, maka pasti hasilnya akan baik. Namun melihat dinamika kondisi IKN yang seperti ini, yang jadi berpikir introspektif mendalam: apakah niat pemerintah pusat memindahkan IKN ke Kaltim sudah benar dan kuat? Apakah proses legislasinya sudah benar? Apakah pembangunan IKN sudah dilakukan sungguh-sungguh? Saya yakin waktu akan menjawabnya secara gambang.*
*) Aji Mirni Mawarni ST MM – Anggota MPR RI/DPD RI Dapil Kaltim
Bertemu Petani Milenial, Budi Satrio Minta Perkuat Ketahanan Pangan

Budi Satrio Djiwandono berfoto bersama petani milenial Kaltim yang siap membangun ketahanan pangan.
Vivaborneo.com, Samarinda — Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Budi Satrio Djiwandono melakukan sejumlah pertemuan dengan sejumlah masyarakat Kaltim dalam rangka masa reses di awal tahun 2022. Selain mengunjungi Balai Kota Samarinda, wakil rakyat daerah pemilihan Kaltim ini juga mengunjungi Kantor Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Kaltim untuk bertemu dengan petani muda/milenial.
Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Budi Satrio Djiwandono mengatakan kedatangannya dalam rangka menyerap aspirasi dan melihat kondisi pertanian di Kaltim melalui dialog bersama petani muda dan petani milenial di Kaltim.
Budi Satrio prihatin terhadap pertanian di Indonesia karena potensinya sangat luas namun belum dapat dimanfaatkan dengan maksimal dikarenakan salah satunya adalah terkendala pada sumber daya manusia yang mau terjun sebagai petani muda dan menggantikan petani generasi sebelumnya.
Lanjut Budi, dengan disahkannya Kaltim sebagai tempat Ibu Kota Negara Nusantara, maka ketahanan pangan Kaltim harus disiapkan sejak saat ini. Karena jika IKN terbangun sesuai rencana, maka akan ada sekitar 5 juta Aparatur Sipil Negara yang akan pindah ke Kaltim.
“Percuma kita membangun kota yang megah, yang smart, yang hijau, yang modern tetapi kita tidak dapat memenuhi pangan masyarakatnya. Saya mendorong petani muda dan petani milenial untuk terus mengembangkan diri dalam membangun ketahanan pangan di Kaltim,” ujarnya.
Kedatangan Budi Satrio ini juga membawa sejumlah bantuan baik bantuan langsung maupun bantuan melalui APBN berupa alat-alat pertanian, alat irigasi dan sejumlah program lainnya. Budi Satrio menjelaskan pihaknya telah banyak membantu peralatan pertanian melalui dana APBN untuk 10 kabupaten/kota di Kaltim. Bantuan berupa mesin penanam padi, traktor tangan, mesin panen dan sebagainya.
“Bapak ibu, bantuan yang saya bawa adalah hak petani di Kaltim. Tidak peduli bapak ibu memilih saya atau tidak tetapi sejumlah bantuan harus saya salurkan karena ini adalah hak daripada petai-petani yang ada di Kaltim,” tegasnya.
Menurutnya, status Kaltim sebagai Ibu Kota Negara Nusantara harus dibarengi dengan peningkatan ketahanan pangan. Ia mengharapkan setiap kabupaten/kota memiliki cirri khas tersendiri dalam memproduksi pangan.
“Jangan semua latah, setiap daerah harus memiliki kekhasan pangan tersendiri. Misalnya, Kabupaten PPU sebagai lumbung padi, Paser perikanan, Berau tanaman jagung, dan lain-lain. Dengan demikian produknya akan mudah diserap pasar dengan harga tetap tinggi,” sarannya.(vb/yul)
Kadin UMKM Menjadi Sarana Sinergi Sesama Pengusaha di Daerah
Vivaborneo.com, Samarinda – Pertumbuhan Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Kalimantan Timur terus meningkat seiring dengan terbukanya informasi melalui dunia internet. Usaha apa yang dilakukan di luar Kaltim, dipastikan dalam waktu yang tidak lama, juga akan ada di Bumi Etam.
Besarnya peluang dan potensi UMKM di Kaltim, sehingga Dewan Pimpinan Wilayah Kamar Dagang Induk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (DPW Kadin UMKM) Provinsi Kaltim bergerak cepat dengan melantik dan mengukuhkan empat Kepengurusan Daerah Kadin UMKM di Samarinda, pada Sabtu malam (26/3/2022).
Empat Kepengurusan Kadin UMKM yang dilantik langsung oleh Ketua DPW Kadin UMKM Provinsi Kaltim, Toni Suhartono dan didampingi serta disaksikan langsung oleh Dewan Penasehat, H Masykur Sarmian. Empat daerah yang dikukuhkan , yakni Pengurus Daerah Kota Balikpapan, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kutai Timur dan Kutai Kartanegara.
“Saat ini pengurus daerah di empat kabupaten dan kota yang telah resmi dikukuhkan dapat membentuk ranting Kadin UMKM di tingkat kecamatan. Memang hanya empat daerah yang kita lantik dan kukuhkan malam ini. Namun beberapa kabupaten/kota lainnya tengan dalam persiapan kelengkapan anggota,” jelas Ketua Dewan Wilayah Kadin UMKM, Toni Suhartono, usai acara pengukuhan tersebut.
Dijelaskan Toni, diperlukan sinergisitas dan koordinasi antar sesama pengusaha UMKM agar produk yang mereka tawarkan dapat memperluas pasar yang sedang lesu saat ini.
Menyikapi tingginya pertumbuhan UMKM di Kaltim, ucap Toni Suhartono, sudah selayaknya pengusaha-pengusaha UMKM di kecamatan pun turut mengambil peran serta memunculkan ide-ide baru yang akan mampu bersaing dengan produk luar Kaltim.
Dicontohkannya, ada salah satu produsen pupuk organik yang mampu memberikan produksi yang meningkat pada pertanian padi dan keramba ikan.
“Memang diperlukan inovasi dan kerja keras untuk dapat bersaing dengan produk lainnya. Inovasi yang baru dan mampu memikat pembeli akan dapat bertahan di tengah maraknya usaha UMKM,” tegas Toni.
Sementara itu, Dewan Penasehat Kadin UMKM Wilayah Kaltim, Masykur Sarmian, mengharapkan Kadin UMKM di 10 kabupaten/kota di Kaltim dapat segera terbentuk dan langsung mengambil peran saat kehadiran Ibu Kota Negara Nusantara hadir di Kalimantan Timur.
“Saya meminta pengurus dan pelaku usaha untuk mengambil peran dalam kegiatan perdagangan di tengah menurunnya daya beli masyarakat saat ini. Kita harus meluruskan niat bahwa semua kegiatan harus dilakukan dengan ikhlas, untuk membangun Kadin UMKM yang dapat berguna bagi masyarakat,” tegasnya.
Masykur Sarmian juga meminta kepengurusan yang dilantik dapat menggali ide-ide baru dalam usaha mereka. Selain tu anggota Kadin UMKM haruslah fokus dalam mengerjakan sesuatu hingga hasilnya lebih nyata.
“Gagasan itu uang. Apalagi kalau kita di Kaltim ini akan terbentuk Ibu Kota Negara Nusantara, maka ide yang cemerlang, unik, dan baru, akan dapat untuk bersaing dengan produk-produk lainnya dari luar Kaltim. Tetaplah fokus pada satu usaha, agar tidak tetap memiliki pasar,” ujarnya.
Acara yang turut dihadiri oleh Kepala Bidang Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Dinas Perdagangan, Perindustrian, koperasi dan UKM, Atikah SE, turut diserahkan bendera pataka kepada masing-masing pengurus untuk dapat dikibarkan di kabupaten/kota tempat mereka berasal.
Pelaku usaha di Kamar Dagang Induk UMKM ini merupakan pengusaha yang paling banyak tumbuh saat ini . Usaha UMKM yang dibangun bisa saja berupa usaha kuliner, jasa pelayanan, percetakan dan media, pertanian dalam arti luas, hingga unit usaha kecil dalam skala rumah tangga.(vb/yul)
Kaltim Siap Cetak Seribu Orang Content Creator

Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Tekhnologi (ITB) Bandung, dr. Intan Rizky Mutiaz, M.Ds siap mencetak 1.000 orang content crearot di Kaltim
Vivaborneo.com, Samarinda, Dalam dalam menyambut hadirnya Ibu Kota Negara Nusantara di Kalimantan Timur, sudah selayaknya diperlukan peningkatan Sumber Daya Manusia yang dapat bersaing dengan para mendatang nantinya.
Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi (ITB) Bandung, dr. Intan Rizky Mutiaz, M.Ds mengatakan, pemanfaatan design visual untuk mempromosikan pariwisata dan mengembangkan ekonomi kreatif melalui konten digital sangatlah penting di era globalisasi saat ini.
Intan yang menjadi pemateri pada kegiatan Bimbingan dan Teknis (Bimtek) tentang Optimalisasi Konten Digital bagi Pengembangan Industri Parekraf Kaltim mengungkapkan, jika Kaltim masih mempunyai banyak hal yang belum dieksplorasi secara maksimal melalui content creator.
“Saya rasa, konten digital yang berdurasi pendek masih kurang di Kalimantan Timur, padahal konten tersebut dapat menjangkau lebih banyak audience karena memiliki durasi yang pendek,” ujar Intan di Hotel Harris pada Rabu (15 Maret 2022).
Dalam membuat konten, Intan menyebutkan bahwa ada beberapa hal yang perlu diketahui oleh content creator. Ia melihat masih banyaknya peluang untuk menjadi digital content creator melalui content pariwisata dan ekonomi kreatif.
Membuat content digita, jelasnya, ada beberapa hal yang harus ditentukan, mulai dari target konsumen, waktu dan sumber daya. Membuat content digital juga tidak wajib menggunakan kamera yang mahal. Memaksimalkan penggunaan smartphone (telepon pintar) untuk membuat konten, karena penggunaan smartphone menghadirkan pengalaman praktis dengan kualitas yang tidak kalah dengan kamera digital berharga mahal.
Intan menambahkan jika sekarang banyak aplikasi yang menawarkan template untuk pembuatan content digital, sehingga content creator dapat menggunakannya untuk kebutuhan sosial media.
“Sekarang banyak aplikasi yang menyediakan template-template khusus untuk kebutuhan update sosial media. Mencari inspirasi untuk content juga sekarang dapat melalui aplikasi,” ujarnya.
Menyambut gagasan yang dipaparkan oleh Wakil Ketua Komisi X DPR Hetifah Sjarifuddin, Intan pun menyetujui akan melakukan pelatihan 1.000 digital content creator di Kaltim.
“Saya punya rencana untuk mengadakan pelatihan 1.000 digital content creator yang akan dilakukan pada bulan Agustus atau September,” ujar Intan mengakhiri wawancara.(vb/*)