ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Jambore Pariwisata Hadirkan Atraksi Kesenian dan Olahraga Tradisional

November 26, 2021 by  
Filed under Wisata

Salma Shofa

SAMARINDA -Jambore Pariwisata (JP) Kaltim yang akan berlangsung 3-5 Desember 2021 di Taman Salma Shofa, selain diisi sarasehan tentang pariwisata oleh berbagai organisasi kepariwisataan, juga akan menampilkan atraksi kesenian, olahraga tradisional, seperti belogo, begasing, engrang, hingga demo masak ikan terbang, sup ikan dan fruit carving atau ukir buah.

JP dilaksanakan oleh Jaringan Mitra Pariwisata (JMP) – Tourisme Partnership Network bekerjasama dengan Rumah Seni Tirtonegoro secara gotong royong bersama organisasi para pendukung.

Ketua JMP, Syafruddin Pernyata menyatakan, kegiatan ini dilaksanakan secara swadana atau gotong royong. Karena itu, materi kegiatan disesuaikan dengan kemampuan yang ada.

Dikatakan Syafruddin, saat ini sektor pariwisata sangat terpukul oleh pandemi covid-19. Hampir dua tahun, insan pariwisata dan mitra tak bisa berbuat banyak untuk mendapatkan rezeki dari sektor ini.

“Covid-19 sebulan terakhir ini melandai dan diharapkan kondisi ini dapat dipertahankan sehingga bisa membangkitkan kembali sektor yang banyak menampung tenaga kerja,” papar Syafruddin.

Syarfruddin menjelaskan, JMP menginisiasi Jambore Pariwisata dimaksudkan dapat membangkitkan motivasi, semangat para pelaku pariwisata dan mitranya.

Hingga saat ini, yang telah menyatakan dukungannya untuk berperan serta antara lain, pengusaha biro perjalanan (Asita), general manajer hotel (IHGMA), perhimpunan usaha taman rekreasi (Putri), Badan Promosi Pariwisata (BPPD), pelaku dan pengusaha pariwisata (ASPPI), Masyarakat sadar wisata (Masata), pengusaha jasa boga (APJI), pengusaha pameran (Asperapi), asosiasi pembelajaran Luar Ruang (AELI), Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Serikat Media Siber Indonesia (SMSI), Gerakan Literasi Kutai (GLK), Komunitas pariwisata Jelajah, Exotic, Forum Pokdarwis dan pengusaha eksportir ekraf serta seniman.

Menurut Syafruddin, mengingat lokasinya terbatas, para peserta akan digabung berdasarkan jenis usahanya. (*)