ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Promosi dan Paket Wisata, Cara Tepat Promosikan Kampung Ketupat Warna Warni

November 4, 2022 by  
Filed under Wisata

Di Kota  Samarinda ternyata menyimpan satu kampung yang sebagian besar warganya berprofesi sebagai pengolah kulit ketupat dan olahan makanan berbahan baku nasi ketupat. Sejak puluhan tahun silam, warga yang masuk dalam Kelurahan Masjid, Kecamatan Samarinda Seberang ini, menjadi pemasok kulit ketupat untuk beberapa pasar besar di dalam kota.

Seiring berjalannya waktu, Kampung Ketupat ini dinobatkan menjadi  salah satu destinasi wisata yang patut dikunjungi karena ada beberapa obyek wisata lainnya yang saling mendukung. Misalnya saja, Masjid tua Shiratal Mustaqiem dan Kampung Tenun Sarung Samarinda.

Apalagi obyek wisata Kampung Ketupat Warna Warni yang terletak tepat di tepi Sungai Mahakam ini lokasinya berada dekat dengan pintu tol Balikpapan-Samarinda dan jembatan Achmad Amins atau jembatan Mahakam Kota  II.

Destinasi ini mengangkat kearifan lokal warga masyarakat setempat yang mana hamper seluruh warganya melakukan aktivitas menganyam kulit ketupat yang terbuat dari daun nipah di rumah.  Ada yang berperan sebagai pengrajin ketupat dan ada juga yang memasok bahan baku daun nipah dan ada warga yang membuka usaha kuliner dengan bahan baku ketupat sebagai sumber karbohidrat pengganti nasi.

Ketua Pokdarwis Kampung Ketupat Warna Warni, Bapak Aziz bahwa hampir di setiap akhir pekan khususnya pada Sabtu dan Minggu, banyak wisatawan lokal untuk datang mencoba dan mencicipi kuliner yang tersedia.

“Biasanya yang paling dicari Soto Banjar, Soto Ceker, Coto Makassar dan Ketupat Beancah. Selain itu banyak pula kue-kue khas Bugis dan Banjar yang disajikan sesuai dengan asal warga,” ujarnya.

Dijelaskan Aziz, pengunjung yang datang selain mencicipi makanan, juga ke tugu sentral kampung ketupat baik untuk berjalan-jalan maupun mengabadikan diri dan kerabatnya berfoto di sekitar tugu kampung ketupat. Bahkan, tidak jarang pengunjung mendapatkan tambahan pengetahuan bagaimana cara menganyam kulit ketupat dengan cepat, baik dan benar.

Namun belum adanya, paket wisata yang bisa dijadikan bahan materi promosi dan jualan kepada para calon pengunjung, membuat kelompok ini membutuhkan suatu pelatihan membuat paket wisata yang mana nantinya akan dapat meningkatkan jumlah kunjungan tamu ke destinasi kampung ketupat.

Rencananya Pokdarwis ini pun akan bekerjasama mitra PHRI yakni hotel yang ada di sekitar dermaga Pasar Pagi agar tertarik dan berminat untuk datang ke Kampung Ketupat. Untuk itu butuh persiapan dalam memberikan pelayanan pemanduan.

Atas dasar permasalahan tersebut, maka perlunya memberikan pelatihan pembuatan paket wisata dengan sasarannya adalah para anggota Kelompok Sadar wisata Kampung Ketupat Warna Warni di  Samarinda Seberang ini.

Jurusan Pariwisata Politeknik Negeri Samarinda kerap mendampingi warga dalam berbagai kegiatan pelatihan dan pendampingan wisata. Bahkan, peran Jurusan Pariwisata Polnes sebagai akademisi cukup dinanti oleh warga Kampung Ketupat.

Permasalahan yang akan diteliti antara lain belum tersedianya rancangan kegiatan, rute tujuan dan acara perjalanan serta brosur.  Sehingga diperlukan merancang dan mendesain paket wisata sesuai dengan urutan  perjalanan wisata yang diinginkan.

Tujuan yang ingin dicapai dari permasalahan yang akan diteliti antara lain, teridentifikasinya daya tarik potensi wisata yang ada pada setiap Rukun Tetangga (RT) di Kampung Ketupat.

Selain itu, dengan tersedianya paket wisata yang dikemas dalam desain brosur yang menarik akan siap untuk dijual kepada para calon pengunjung baik langsung maupun melalui para mitra agar bersedia datang dan berkunjung ke Kampung Ketupat.

Kampung Ketupat Samarinda Seberang dapat menjadi tujuan kunjungan wisatawan sebagai wisata edukasi dan wisata kuliner baik bagi para pelajar sekolah SMP dan SMA serta mahasiswa dalam tugas literasi sekolah, maupun pengunjung pada umumnya.

Paket wisata yang ditawarkan nantinya diharapkan akan menjadi bahan promosi atau alat marketing dalam menjual destinasi dan atraksi wisata mengenai Kampung Ketupat serta mendengarkan sejarah kampung ini melalui story telling yang ada.

Urgensi dari pengabdian kepada masyarakat ini adalah, menjadikan Kampung Ketupat sebagai brand destinasi wisata edukasi dan menjadi sasaran para pelajar  dan mahasiswa untuk praktek tugas literasi dan menambah pengetahuan serta memperluas wawasannya.

Sedangkan target yang belum tercapai yakni para peserta pelatihan  Pembuatan Paket Wisata Bagi Pokdarwis di Kampung Ketupat Warna Warni masih harus terus didampingi dalam menyusun paket wisata. Selain itu dalam penghitungan harga harus dibutuhkan kejelian dalam menyusunnya sehingga tidak menimbulkan kerugian bagi warga dan Pokdarwis setempat.

Paket wisata yang telah matang terbentuk, perlu dipasarkan dan hal tersebut membutuhkan  mitra. Maka tim Pengabdian Polnes, berusaha menghubungkannya dengan beberapa industri  perhotelan yang ada di sekitar  Pelabuhan Pasar Pagi.

Paket wisata tersebut ditawarkan kepada pihak hotel agar bersedia menjadi mitra dalam menjual paket wisata yang ada di Kampung Ketupat. Tentunya dengan melakukan negosiasi terlebih dahulu, bagaimana pembagian komisi yang harus disepakati.

Media promosi seperti standing banner, misalnya harus  sudah berada di lobby hotel, dan brosur paket wisata pun sudah berada di area meja reception serta tiket untuk datang ke Kampung Ketupat seharga Rp.100.000 pun sudah bisa didapatkan pada receptionist hotel.

Keterlibatan masyarakat dalam kegiatan paket wisata ini sangatlah diharapkan, seperti pada penyediaan layanan transportasi kapal klotok untuk mengantarkan para tamu atau wisatawan ke tujuan.  Warga perempuan khususnya para ibu-ibu pengrajin pembuat kulit  ketupat harus sudah siap, sajian kuliner khas oleh para ibu-ibu Dasawisma juga harus selalu tersedia.

Selain itu pihak Pokdarwis Kampung Ketupat juga melibatkan rekan-rekan Pokdarwis dari Masjid Tua Shiratal Mustaqiem, untuk menjadi sasaran kunjungan wisatawan dan ini masuk ke dalam paket wisata yang telah disusun atas pendampingan tim Politeknik Negeri Samarinda.(vb/adv)