ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Pelatihan Accurate Accounting v.5 Bagi Guru Akuntansi SMK di Kutai Timur

December 13, 2021 by  
Filed under Berita

Vivaborneo.com, Sanggata — Tim Pengabdian Masyarakat Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Samarinda (POLNES) menggelar Pelatihan Dasar Metode Pembelajaran Software Accurate Accounting v.5.

Pelaihan ini diberikan kepada guru bidang Akuntansi SMK se Kabupaten Kutai Timur  di Sangatta pada Kamis (25/11/2021) bertempat di ruang Multimedia SMKN 1 Sangatta Utara.

Ketua Jurusan Akuntansi Polnes Dr. Sudarlan, S.E., M.T yang didampingi oleh Sekretaris Jurusan, Kaprodi dan Ketua Lab Akuntansi menjelaskan jika pelatihan Dasar Metode Pembelajaran Software Accurate Accounting v.5 diberikan kepada 11 orang guru Bidang Akuntansi.

Ditambahkannya, POLNES memberikan pelatihan yang dipandu oleh Instruktur Komputer Akuntansi ACCURATE POLNES, Ibrahim Musa, S.E, M.Bus dan dibantu oleh beberapa pendamping yaitu Zulfikar, S.E.,MSA (Humbis), Eko Adi Widyanto, S.E., MSA  dan Sailawati, S.S.T., M.Sc sebagai pendamping tutor.

“Tim PKM Jurusan Akuntansi terbuka bagi rekan guru, dosen dan pelaku UMKM, Koperasi serta Lembaga lainnya yang ingin bekerjasama dengan Jurusan Akuntansi Polnes dalam rangka pelatihan dan implementasi Aplikasi Accurate Accounting di masa mendatang,” jelas Dr. Sudarlan.

Instruktur Komputer Akuntansi ACCURATE POLNES, Ibrahim Musa, S.E, M.Bus mengatakan tujuan penandatanganan MoU dan pelatihan ini adalah untuk menjalin Kerjasama bidang Tri Dharma PT dan sebagai wujud tanggung jawab akademis selaku Perguruan Tinggi Vokasi untuk memperkenalkan metode pembelajaran software Accurate Accounting versi 5 kepada para guru SMK.

Selain itu, jelas Ibrahim, dalam mempersiapkan siswa-siswi menghadapi Uji Kompetensi Akuntansi (UKA), dalam sistem pengujian observasi praktek Akuntansi Komputer dapat menggunakan Software Accurate Accounting.

“Hasil pelatihan Accurate Accounting  dapat meningkatkan kompetensi guru dan siswa-siswi SMK jurusan Akuntansi, agar mereka siap bekerja baik di unit-unit usaha Koperasi, UMKM dan perusahan besar khususnya yang berada di Kutai Timur dan Kalimantan Timur pada umumnya,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMKN 1 Sangatta Utara, Supriyadi, S.Pd menyambut gembira atas kegiatan tersebut dan berterima kasih kepada Jurusan Akuntansi POLNES beserta Tim yang telah memberikan pelatihan ini.

“Pelatihan ini sangat bermanfaat dalam mempersiapkan SDM para Guru Bidang Akuntansi dalam menghadapi Era Digitalisasi proses pembukuan. Dengan demikian akan berdampak pula terhadap peningkatan kompetensi siswa sebagai bekal siap kerja dan melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi,” ujar Supriyadi.

Acara pengabdian yang dirangkai dengan penandatangan MoU antara beberapa sekolah yang ada di Kabupaten Kutai timur. Beberapa sekolah tersebut yaitu SMKN 1 Sangatta Utara, SMK Islam Nurul Hikmah Sangatta Utara dan SMK Muhammadiyah Sangkulirang.

Acara ini turut dihadiri olehh Kepala sekolah SMKN 1 Sangatta Utara, Supriyadi, S.Pd, Kepala sekolah SMK Islam Nurul Hikmah Sangatta Utara, Akhmad Yamsi, S.P dan Kepala sekolah SMK Muhammadiyah Sangkulirang, Shabaruddin, S. Ag.. (vb/yul/adv)

Mahasiswa Samarinda Dilatih Tata Tulis Karya Ilmiah dengan Efisien

October 31, 2021 by  
Filed under Kalimantan Timur, Religi, Sosial & Budaya

Vivaborneo.com, Samarinda — Tidak semua mahasiswa mampu membuat tata tulis karya ilmiah, termasuk tugas akhir kuliah dengan baik, benar dan efisien menggunakan Program Microsoft Word. Menghadapi tantangan tersebut, Jurusan Administrasi Bisnis Politeknik Samarinda (POLNES) melakukan tugas pengabdian kepada masyarakat melalui Pelatihan Tata Tulis Karya Ilmiah.

Ketua Tim Pengabdian pada Masyarakat Jurusan Administrasi Bisnis Polnes, Dyah Kusrihandayani, SE, MM mengatakan pelatihan ini bertujuan untuk membantu mahasiswa memiliki keterampilan dalam merancang tata tulis karya ilmiah secara otomatis. 

“Manfaat yang didapat para mahasiswa adalah untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mahasiswa dalam mengatasi berbagai permasalahan dalam mengotomasi tata tulis karya ilmiah,” ujarnya. 

Dijelaskan Dyah, kegiatan ini merupakan pengabdian kepada masyarakat sebagai salah satu bentuk Tri Dharma Perguruan Tinggi. Sehingga menjadi kewajiban untuk dilaksanakan bagi setiap dosen. 

Dyah Kusrihandayani yang didampingi Dr.Indah Martati,S.E.,MM  yang memberikan materi Pembuatan Proposal Bisnis, menjelaskan jika  pelatihan ini membekali keterampilan dalam menggunakan paket program otomatisasi dengan Microsoft Word untuk keperluan penulisan karya tulis ilmiah. 

Tujuan lain yang ingin dicapai dari program pelatihan ini adalah membantu mahasiswa perguruan tinggi di Samarinda,  sehingga dapat memiliki keterampilan dalam merancang tata tulis karya ilmiah secara otomatis.

“Jadi pelatihan ini membantu mayoritas mahasiswa menemukan solusi  permasalahan yang dihadapi dalam menyusun laporan karya ilmiah secara efektif dan efisien,” ucapnya.

Berdasarkan kewajiban tersebut, maka tim pengabdian pada masyarakat dari Jurusan Administrasi Bisnis memberikan pelatihan secara zoom meeting pada Sabtu, 2 Oktober 2021 lalu.

Pelatihan diikuti sekitar 30 orang peserta yang merupakan perwakilan dari beberapa perguruan tinggi di Samarinda, diantaranya, Universitas Mulawarman, Universitas Widyagama, Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur, Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) PGRI, Politeknik Kesehatan dan mahasiswa Polnes sendiri.

“Manfaat yang ditimbulkan adalah meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mahasiswa dalam mengotomasi tata tulis karya ilmiah. Otomasi tata tulis digunakan untuk menyusun skripsi atau membuat tugas makalah yang diberikan oleh dosen secara lebih mudah dan rapi,” jelas Dyah.(Vb/Yul)

 

 

Teknik Sipil POLNES Desain Gapura Selamat Datang Desa Jembayan Tengah

October 30, 2021 by  
Filed under Kalimantan Timur, Wisata

Vivaborneo.com, Desa Jembayan Tengah di Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara kembali mendapatkan perhatian dari Politeknik Negeri Samarinda (POLNES). Kali ini Jurusan Teknik Sipil datang untuk membantu merencanakan desain gapura desa.

Jurusan Teknik Sipil POLNES melakukan program pengabdian untuk masyarakat di Desa Jembayan Tengah dengan perencanaan gapura desa yang dapat mendukung desa ini sebagai desa wisata di kemudian hari. Masyarakat Desa Jembayan Tengah memang bertekad menjadikan  desa mereka menjadi desa wisata dengan berbagai pontensi yang dimiliki.

Ketua Pengabdian Rafian Tistro, ST., MT mengatakan usaha masyarakat untuk mengembangkan pariwisata dengan menjadikannya sebagai desa wisata, dituntut untuk menampilkan potensi kehidupan budaya di dalam Desa Jembayan Tengah. 

“Kami dari Jurusan Teknik Sipil POLNES akan menampilkandesain  Gapura Selamat Datang yang mampu menggambarkan kehidupan masyarakat di Desa Jembayan Tengah tersebut,” ujarnya pada Sabtu, (23/10/2021). 

Dijelaskan Rafian, geografi Desa Jembayan Tengah terbagi menjadi dua bagian, yaitu yang terletak di dataran tinggi yang dinamakan Desa Jembayan Tengah Darat dan yang terletak di pesisir pantai yang dinamakan Desa Jembayan Tengah. 

Atas dasar itulah Desa Jembayan Tengah sangat membutuhkan desain Gapura Selamat Datang dengan desain yang berbeda daripada umumnya. Gapura nantinya harus mampu menggambarkan bagaimana budaya yang ada pada Desa Jembayan Tengah baik dari segi Wisata Budaya, Ragam Masyarakat dan ciri khas Masyarakat Jembayan Tengah tersebut. 

Selain Ketua Tim Pengabdian Rafian Tistro, ST., MT, tim ini juga beranggotakan Daru Purbaningtyas, ST.,MT. serta Raudah Ahmad, S.ST., M.Eng. ini akan membuat gapura yang menggambarkan seluruh potensi desa untuk mendukung pariwisata yang tengah digalakkan.  Tim ini telah berpengalaman dalam melakukan berbagai kegiatan pengabdian meliputi pembinaan, pelatihan, konsultasi, pendampingan, dan pengembangan pemberdayaan masyarakat.

Penyampaian rencana desain Gapura Selamat Datang oleh tim pengabdian masyarakat Jurusan Teknik Sipil POLNES  kepada pengurus Pokdarwis dan perangkat desa Jembayan Tengah.(Foto : Istimewa)

“Dalam usaha mengembangkan pariwisata inilah dituntut untuk menampilkan kehidupan budaya di dalam Desa Jembayan Tengah. Diantaranya adalah dengan menampilkan Gapura Selamat Datang yang mampu menggambarkan kehidupan masyarakat di Desa Jembayan Tengah tersebut,” ujarnya.

Untuk potensi wisata di desa ini memiliki beragam potensi wisata bahari. Sebagian besar masyarakatnya adalah sebagai nelayan.

Desa Jembayan Tengah juga telah dua kali menggelar acara Seafood Festival yakni acara yang menggelar panen ikan serta makan ikan laut yang digelar bersama masyarakat dan unsur pemerintah daerah setempat.  Tidak hanya Seafood Festival, desa ini juga kerap menjalin kemitraan dengan pihak lainnya.

Desa Jembayan Tengah, Kecamatan Loa Kulu ini memang menjadi program POLNES untuk dikembangkan menjadi desa wisata mendampingi desa wisata lainnya seperti Desa Wisata Pela di Kecamatan Kota Bangun, Kukar yang sejak awal didampingi oleh POLNES. Masyarakat juga telah mendapatkan beberapa sosialisasi diantaranya bagaimana mengelola homestay, membuat paket wisata, hingga menggali potensi wisata yang dapat dijual kepada pengunjung.(VB/Yul/*)

Kampung Ketupat, Wisata Edukasi yang Patut untuk Dikunjungi 

October 27, 2021 by  
Filed under Wisata

Masjid tua Shirathal Mustaqiem 

Vivaborneo.com, Samarinda — Kecamatan Samarinda Seberang sejak beberapa tahun terakhir gencar mempromosikan destinasi wisata unggulan yang dimiliki. Sebut saja tiga obyek wisata yang terus menjadi perhatian, yaitu Masjid tua Shirathal Mustaqiem, Kampung Tenun Sarung Samarinda dan Kampung Ketupat.

Kampung Ketupat dicanangkan sekitar tahun 2017. Sejak saat itu warga mulai bahu-membahu menyukseskan Kampung Ketupat mereka sebagai salah satu tujuan wisata edukasi di Samarinda. Warga setempat dengan sukarela menghilangkan jamban (toilet terapung di sungai), mulai mewarnai beberapa rumah, membentuk Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) hingga menyiapkan atraksi pertunjukkan.

Itu juga yang terlihat ketika rombongan Famtrip Eduwisata yang digelar oleh Astra Samarinda pada Rabu (20/10/2021).  Suasana lingkunga tepi sungai ditawarkan ketika peserta datang ke kampung yang mayoritas warganya masih mempertahankan pembuatan kulit ketupat.

Menurut Koordinator Wilayah Astra Samarinda, Distri Winarko , Astra  Samarinda pada tahun 2021 ini menjadikan Kampung Ketupat di jalan Mangkupalas ini sebagai Kampung Berseri Astra (KBA). 

Program ini, ujarnya,  selaras dengan program nasional KBA di seluruh Indonesia. Astra telah membantu pendampingan dan beberapa program. Sebut saja pembuatan bank sampah, mendata kesehatan bayi dan anak-anak, hingga pembagian sembako.

“Kita ingin Samarinda Seberang sebagai awal munculnya sejarah perkembangan kota Samarinda, akan lebih dikenal dan menjadi tampak muka yang lebih baik jika dipandang dari Samarinda kota,” tekadnya.

Sementara itu, akademisi dari Jurusan Pariwisata Politeknik Negeri Samarinda, Muhammad Fauzan, S.Par, M.Par, menjelaskan jika Kampung Ketupat merupakan salah satu destinasi wisata unggulan di Kota Samarinda dan masuk dalam perencanaan pengembangan tiga kawasan wisata Samarinda Seberang.  Tiga destinasi wisata tersebut yakni  yakni Masjid Shirathal Mustaqim dan juga Kampung Ketupat. 

“Untuk Masjid Shirathal Mustaqim mewakili dari wisata religi dan Kampung Ketupat merupakan salah satu contoh kampung wisata dengan konsep Community Based Tourism (CBT) atau wisata pemberdayaan masyarakat,” jelas Dijelaskannya, maksud dari CBT ini adalah wisata berbasis masyarakat, dimana Kampung ketupat merupakan salah satu tujuan wisata yang mana hampir seluruh warga masyarakatnya membuat kulit ketupat. Ini  menjadi salah satu daya tarik tersendiri untuk menjadi basis wisata edukasi. 

“Untuk pengelolaannya harus dicoba untuk menggalakkan trip ke Kampung Ketupat dengan meeting point dari Dermaga Mahakam Ilir depan Pasar Pagi kemudian menggunakan kapal tambangan (perahu khas penyeberangan sungai Mahakam) langsung menuju ke Masjid Shirathal Mustaqiem atau pun Kampung Ketupat,” ujarnya.(Vb/YUL)

 

POLNES dan Dinkes Kukar Sosialisasi Keamanan Pangan di Desa Batuah

October 5, 2021 by  
Filed under Ekonomi & Bisnis

Vivaborneo.com, Samarinda — Saat ini, produk olahan yang dihasilkan oleh anggota keluarga atau rumah tangga cukup membanjiri celah pasar. Produk olahan baik makanan ringan, olahan minuman hingga olahan pangan mentah menghiasi setiap toko dan pusat oleh-oleh.

Namun, apakah semua produk yang dihasilkan oleh usaha rumah tangga tersebut telah memenuhi standar kesehatan pangan? Baik soal pengolahan maupun pengemasan dan perizinan? Tentulah tidak semuanya memiliki standar kesehatan pangan tersebut.

Alasan itulah yang membuat Politeknik Negeri Samarinda (POLNES) memberikan pelatihan kepada para ibu rumah tangga di Desa Batuah, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara.

Warga Desa Batuah ini telah memproduksi berbagai jenis olahan makanan dan minuman seperti kerupuk kangkung, rempeyek bayam, jintan buah naga, hingga permen buah naga. Ada juga abon ikan, sarabba siap minum, sirup bunga rosella, dodol rosella, teh rosella, rempeyek kemangi, permen pepaya, jahe instan, dan masih banyak lagi. 

Dosen Jurusan Pariwisata POLNES, M. Fauzan Noor, SE.Par. M.Par, MMHTRL mengatakan,  tujuan pelaksanaan pengabdian yaitu memberikan pengetahuan kepada ibu-ibu desa wisma agar mampu menetapkan tanggal batas konsumsi produk (batas kadaluarsa) dan memfasilitasi pengajuan  Produksi Industri Rumah Tangga (PIRT). 

“Dipilihnya Desa Batuah mempunyai potensi alam seperti danau bekas,  mempunyai hutan dan juga desa Batuah mempunyai kebun buah naga yang sangat luas yang terletak di Tahura Bukit Soeharto. Kebun buah naga tersebut mempunyai luas 20 hektar,” jelasnya.

Dalam acara “Sosialisasi Penyuluhan Keamanan Pangan dan Penentuan Kadaluarsa Produk Olahan Industri Rumah Tangga dan Pembuatan Paket Wisata Edukasi sebagai Kemasan Atraksi Wisata di Desa Batuah, diikuti sekitar 40 orang ibu rumah tangga, yang berlangsung di Kantor Desa Batuah,  pada 25/9/2021.

Desa Batuah juga telah mencanangkan diri sebagai tempat istirahat (rest area). Namun,  ibu – ibu dari kelompok Dasa Wisma masih belum mampu memenuhi standar keamanan pangan seperti batas kadaluarsa dan sertifikat perizinan nomor produksi.

Sehingga POLNES membantu dalam bentuk pelatihan agar beberapa kendala yang dihadapi dalam memproduksi makanan olahan ini, mampu bersaing dengan produk pabrikan serta  memenuhi standar kesehatan pangan.

Beberapa materi yang diberikan oleh POLNES  berupa identifikasi Perundang Undangan,  Etika Bisnis dan jejaring PIRT,  Teknologi Pangan, Bahan Tambahan Pangan,  Kemasan dan Label Pangan PIRT,  Pedoman Tata Cara Penyelenggaraan SPP-IRT 1, dan Tata Cara Pemeriksaan Sarana PP-IRT.

Selain dibantu oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Kukar, POLNES juga mendampingi dengan dosen-dosen pilihan, diantaranya  Eman Sukmana, S.H.I., M.Han., M.Par., Sabalius Uhai, SST. Par., I Wayan Sudarmayasa, SST.Par., M.Par.

Terdapat kelompok wanita tani yang tergabung dalam dasa wisma ada di tiap  RT. Dasa wisma  antara lain adalah Sakura, Duku, Kenanga, Kelengkeng, Lavender, Adonia, Pucuk, Aster, Asoka, Freesia, Camelia, Elle, Rambutan, Adenium dan lain-lain.

“Salah satu bentuk dari pariwisata kerakyatan adalah pariwisata pedesaan, yang didorong oleh pemerintah dalam rangka untuk diversifikasi pendapatan ekonomi pada masyarakat dan mempertahankan kelestarian lingkungan,” ujar M. Fauzan Noor. 

Warga Desa Batuah, Evi Wardhana  mengatakan,  sangat menerima manfaat dari pelatihan yang diberikan oleh POLNES dan Dinas Kesehatan Kukar ini. Menurutnya, sebelumnya para ibu-ibu rumah tangga yang memproduksi makanan kemasan tidak tahu bagaimana cara membuat batas kadaluarsa dan perizinan produksi.

“Pelatihan ini sangat bermanfaat sekali bagi kami. Semoga nantinya, ada lagi pelatihan yang diberikan oleh POLNES, misalnya saja manajemen pemasaran. Sehingga, produk kami akan lebih luas lagi jangkauannya,” ujar Evi.(VB/YUL)

« Previous Page