Ahli Waris Korban Jembatan Kukar Terima Dana Pendidikan

Tenggarong- vivaborneo.com, Pendidikan merupakan gerbang menuju kehidupan yang lebih baik dan bekal untuk mengejar semua  cita-cita. Untuk itu  Bupati Kukar Rita Widyasari  memberikan agar  keluarga yang ditinggalkan tetap dapat melanjutkan pendidikan hingga jenjang yang lebih tinggi. Pemberian santunan  diberikan kepada 36 keluarga korban jembatan Kukar yang masing-masing mendapat uang tunai sebesar Rp.22,5 juta pada Jumat( 15/3) di Pendopo Odah Etam Tenggarong.

Dana yang terkumpul mencapai sekitar Rp. 800 juta  dari Bupati Kukar dan beberapa pengusaha yang bergerak dibidang Batu Bara. Bantuan dana pendidikan kepada korban Jembatan Kutai kartanegara secara simbolis diserahkan secara langsung  oleh Bupati Kukar Rita Widyasari didampingi oleh Edi Damansyah selaku Sekretaris Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara

“Tak terasa sudah hampir 1,5 tahun tragedi jembatan Kukar sehingga meninggalkan  luka yang sangat dalam dan cerita yang tak habis-habisnya, Kami sangat memahani  beban yang diderita keluarga setelah orang yang dicintai berpulang ke rahmatullah dalam tragedi jembatan Kutai Kartanegara,” ungkap Rita Widyasari mengawali pembicaraan.

Rita juga meminta para keluarga korban untuk berdoa agar nantinya infrastruktur yang akan dibangun tak lagi memakan korban seperti runtuhnya jembatan Kukar untuk itu Banyak proses yang harus dilakukan untuk membuat teknologi yang cangih sehingga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kukar karena keinginan pemerintah Kukar bukan hanya satu jembatan atau satu infrastuktur yang dibuat tapi  banyak sehingga kebutuhan masyarakt dapat terpenuhi secepatnya.”

Untuk itu saya mina doanya agar proses pembangunan jembatan berjalan lancar dan semua program pembangunan dapat berjalan sesuai dengan apa ang diharapkan,”harap Rita

Jika diingat ungkap Rita, dulu Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak pernah  berjanji akan memberikan beasiswa pendidikan kepada para keluarga korban bencana jembatan Kukar dengan dana  yang dibebankan kepada propinsi dan itu yang sedang diperjuangkan tetapi semua itu perlu proses dan saat ini masih melalui tahapan-tahapan DPR.  Ia juga meminta agar keluarga korban bersabar karena ketatnya anggaran sehingga pelu waktu.

Seandainya kedepan tidak dibiayai oleh propinsi, Pemkab Kukar akan mencoba membahasnya di DPR nantinya tapi harus ada kejelasan dari propinsi. Saat ini masih belum ada kejelasan maka ia berinisiatif untuk memberikan  santunan secara pribadi. Ini bukan semata karena ia merasa bersalah tetapi bentuk tanggung jawab nya sebagai kepala daerah karena menurutnya banyak anak-anak yang ditinggal oleh orang tuanya dan membutuhkan perhatian. (vb/lina)

---