Dinas Pariwisata Kaltim Gelar Uji Sertifikasi Kompetensi Terapis Spa

BALIKPAPAN – Dinas Pariwisata Provinsi Kalimantan Timur menggelar kegiatan Uji Sertifikasi Kompetensi Bidang Pariwisata, dengan skema Terapis Spa, di Hotel MaxOne, Balikpapan. Rabu (28/5/25).

Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) pariwisata di Kaltim, khususnya pada sektor wellness tourism yang terus berkembang.

Kepala Dinas Pariwisata Kaltim, Ririn Sari Dewi, dalam sambutannya menyampaikan, spa saat ini bukan lagi sekadar layanan pijat dan relaksasi, namun telah berevolusi menjadi bagian dari industri kesehatan dan kebugaran yang komprehensif.

Menurutnya, spa menjadi bagian penting dari pariwisata kesehatan atau wellness tourism yang memiliki potensi besar dalam menarik wisatawan.

“Perkembangan spa dan pariwisata harus berjalan beriringan. Terapis spa yang profesional dan kompeten dapat menjadi penggerak pariwisata lokal, sekaligus mendukung peningkatan kualitas layanan serta pertumbuhan ekonomi daerah,” ujarnya.

Ia menjelaskan, kompetensi seorang terapis spa mencakup pengetahuan anatomi, keterampilan pijat dan perawatan kulit, serta kemampuan komunikasi yang baik. Sertifikasi kompetensi menjadi pengakuan resmi terhadap keahlian tersebut, yang diperoleh melalui proses uji berbasis pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja.

Kegiatan ini juga merupakan implementasi dari Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2023 tentang Sertifikasi Kompetensi Kerja di Bidang Kepariwisataan, yang mewajibkan seluruh tenaga kerja di sektor pariwisata memiliki sertifikasi resmi sesuai standar kompetensi kerja nasional Indonesia (SKKNI).

“Melalui kegiatan ini, kami berharap akan lahir SDM pariwisata yang profesional, mampu meningkatkan kepuasan wisatawan, serta mendukung pertumbuhan sektor pariwisata Kaltim secara berkelanjutan,” tambahnya.

Acara ini dibuka Kepala Dinas Pariwisata Kaltim dan diikuti oleh puluhan peserta dari berbagai daerah di Kalimantan Timur. Diharapkan, para peserta yang lulus uji sertifikasi dapat menjadi pionir dalam menghadirkan layanan spa berkualitas dengan sentuhan lokal, termasuk pemanfaatan bahan-bahan tradisional khas daerah. (yud)

---