ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Empat Desa Di Kecamatan Bumiaji  Kota Batu  Bentuk Kawasan Perdesaan Agroforestry Kopi Arjuno

May 1, 2023 by  
Filed under Nusantara

Share this news

BATU – Empat desa di kecamatan Bumiaji Kota Batu berkolaborasi membuat gebrakan  dalam pembangunan desa. Empat desa ini sepakat membuat Peraturan Bersama Antar Desa (Permakades) dalam membangun kawasan perdesaan Agroforestry Kopi Arjuno.

Keempat desa tersebut berada di lereng Gunung Arjuno yakni Desa Giripurno, Desa Bulukerto, Desa Sumbergondo dan Desa Tulungrejo kecamatan Bumiaji.

Menurut Munir Andriono Sekretaris desa Giripurno yang menggagas ide penyatuan 4 desa yang memanfaatkan lahan hutan milik Perhutani KPH Malang sebagai upaya peningkatkan perekonomian masyarakat sekaligus perlindungan lingkungan dari kerusakan dampak banjir.

“Dampak banjir tempo hari sangat mengganggu lingkungan kami, Apalagi kini mulai berkembangnya komoditi kopi di luar Batu yang bahan baku kopinya berasal dari lereng Arjuno yang dihasilkan petani dari 4 desa ini. Oleh karena itu kami berpikir kenapa kita tidak menyatukan program dalam pengembangan produk kopi,” ungkap Munir di kantornya.

Permasalahan yang ada di hutan Desa Giripurno  misalnya yaitu adanya alih fungsi lahan hutan menjadi sayuran seperti wortel, kubis, bunga kol, sawi, dan sebagainya. Perubahan fungsi lahan di kawasan hutan dapat menimbulkan dampak negatif bagi ekologi, ekonomi, dan sosial. Sedangkan menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 tahun 2021, Kegiatan usaha Pemanfaatan Jasa Lingkungan pada Hutan Produksi tidak bersifat limitatif dan dapat diberikan kegiatan pemanfaatan lainnya, dengan tidak merusak keseimbangan unsur lingkungan.

Tanaman sayur sebagai komoditas memiliki kekurangan yaitu penjualan dari hasil panen yang tidak dapat diprediksi, tergantung harga pasar dan cuaca buruk yang mempengaruhi kualitas hasil panen. Hal tersebut membuat perekonomian petani hutan menjadi tidak stabil. Selain itu menanam sayur dengan menggunakan sistem tebang tanam sayur dapat menurunkan kualitas lingkungan karena menghilangkan unsur hara tanah. Sehingga untuk meningkatkan perekonomian masyarakat serta menjaga lingkungan hutan produksi tersebut diperlukan adanya diperlukan pembangunan kawasan perdesaan.

Dengan program Agroforestri Kopi di Lereng Gunung Arjuna, diharapkan melalui kerja sama desa ini  juga diharapkan terjalin hubungan yang semakin erat baik secara administrasi pemerintahan, sosial kemasyarakatan dan meningkatnya kegiatan perekonomian sehingga dapat berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Kemudian ide tersebut dikonsultasikan dengan kepala desa Giripurno Suntoro, yang akhirnya mengajak 4 kepala desa lainnya dalam membuat suatu kerjasama yang akhirnya didukung Camat Bumiaji dan Kadis Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Batu.

Akhirnya tercapai dan penandatanganan Kerja sama antar 4 desa yang ada di kecamatan Bumiaji. Tentu ini sangat menggembirakan banyak pihak, karena selain bisa menyamakan langkah antar pemerintah desa, kerja sama ini menjadi pintu masuk konservasi lingkungan hutan.

Bukan hanya itu penanaman pohon kopi ini bisa meningkatkan kesejahteraan petani hutan. Dimana sebelumnya, para petani hutan sering merugi karena harga sayuran yang mereka tanam tidak stabil.

“Empat desa sudah memandegani terbitnya Peraturan Bersama Antar Desa (Permakades) yang akan menjadi tonggak berdirinya kawasan perdesaan pertama di Kota Batu,” ujar Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Batu  Aditya Prasaja

Pembangunan kawasan perdesaan dengan tema yang fokus dan spesifik memiliki probabilitas implementasi yang lebih mudah. Kawasan hutan lereng gunung arjuna memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan menjadi agroforestri.

Menurutnya, pembangunan kawasan Perdesaan Agroforestry memiliki manfaat multidimensi secara ekologi. Karena itu DP3AP2KB mendorong empat desa ini untuk mengembangkan kawasan agroforestry kopi yang akan diberi label Kopi Arjuno.

Dipilihnya pengembangan tanaman kopi, karena cocok ditanam di Gunung Arjuna, apalagi memiliki harga stabil, demikian pula permintaan pasar cenderung meningkat, sementara produksi kopi dunia turun akibat perubahan iklim dan perawatan relatif stabil dan mudah.

Penyepakatan ini diawali dengan penyepakatan di tingkat desa yang mempertemukan berbagai elemen desa dan petani hutan dalam forum Musyawarah Desa (Musdes) pada empat desa.

“Harus ada musdes tentang kerja sama antar desa, dimulai dari salah satu desa yang bertindak sebagai pemprakarsa, bertindak administratif saja yakni Desa Giripurno,” terang Adit. Mekanisme ini dilanjutkan dengan dilaksanakannya Musyawarah Antar Desa (MAD) yang mempertemukan empat desa.

Selanjutnya dilakukan penyusunan dokumen rencana pembangunan tahun 2023 –  tahun 2028 dan dilanjutkan. Penetapan melalui peraturan wali kota dan pembentukan tim koordinasi pembangunan kawasan perdesaan (BKAD).

Sebagai langkah awal dilakukan Identifikasi lahan di kawasan, Identifikasi petani hutan, Pembuatan peta kerja, Pelaksanaan penanaman kopi, Pendampingan budidaya, Pendampingan pasca panen. “Kita juga fasilitasi akses pasar,” ujar Adit.

Adit menegaskan bahwa program ini tidak boleh mengurangi pendapatan petani. Langkah awal dilakukan percontohan penanaman kopi seluas 10 hektar.

Camat Bumiaji, Bambang Hari Suliyan menjelaskan program ini adalah program bagus yang memiliki manfaat multidimensi.

“Kita awali sosialisasi di desa, dilanjutkan dalam Musyawarah Desa (Musdes) dan dilanjutkan dengan Musyawarah Antar Desa (MAD) yang diselenggarakan di Pendopo Kecamatan Bumiaji,” ujar Camat Bumiaji.

Ada tiga MAD yang dilaksanakan di tempat yang sama. Pertama tentang Pembentukan Permakades (Peraturan bersama Kepala desa), kedua tentang Pembentukan BKAD (Badan Kerja Sama Antar Desa) dan MAD ketiga tentang Penetapan Kawasan Perdesaan Agroforestry Kopi di kawasan hutan lereng Gunung Arjuno.  (Buang Supeno)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.