ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Listrik Mikrohidro Untuk Daerah Terpencil di Kubar

May 28, 2022 by  
Filed under Berita

Share this news

SENDAWAR – Penandatangan kerja sama antara Jubung Raya Energi (JRE) Kabupaten Kutai Barat (Kubar) dengan Heksa Hydro perusahaan listrik Mikrohidro di Cimahi Kota Bandung Jawa Barat (Jabar) diharapkan dapat menerangi kampung kampung terpencil di Kabupaten Kutai Barat yang belum terjangkau aliran listrik.

 

Penandatanganan kerja sama ini dihadiri 7 orang camat, 2 orang anggota DPRD, Dirut PDAM, Tenaga Ahli Bupati, Bappeda, dan beberapa petinggi Kubar.

 

Komisaris utama JRE H. Syahran Erik Lenyok usai menandatangani surat kerja sama dengan Heksa Hydro menyatakan, kesepakatan antara JRE dengan Heksa Hydro adalah pengadaan listrik tenaga air pertama Hydropower energi terbarukan sebagai penghasil listrik yang berperan sebagai siklus hidrologi di bumi. Air yang mengalir dikelola dan diambil tenaganya tanpa berkurang jumlah airnya.

“Turbin heksa hydro ini yang akan kita kelola di Kubar menghasilkan tenaga listrik untuk dialirkan ke kampung-kampung di beberapa kecamatan yang belum mendapatkan aliran listrik,”kata Syahran Erik Lenyok.

Dikatakan S. Erik Lenyok, ada tiga macam mesin mikrohidro yang pertama sistem IPP atau jual daya ke masyarakat, jual unit putus akan tetapi tetap JRE yang bertanggung jawab untuk memeliharanya dan pengelolaanya, dan yang ketiga bekerja sama dengan PLN untuk penjualan dayanya.

“Target kita yang pertama nanti adalah PT. KEM untuk kita tingkatkan dayanya,”tuturnya.

Ia mengatakan, di PT.KEM sudah ada memiliki Heksa Hydro yang sudah terpasang dari 120 volt, dan akan ditingkatkan menjadi 2 Mega. Ini yang akan dijual oleh JRE di Kubar nanti, ini salah satu contoh yang sudah ada di Kubar, maka dari itu nanti akan di bangun workshop di daerah Kampung Belempung Ulaq.

“Nanti kita akan didik orang orang lokal di workshop untuk teknik mesin, elektrik terutama untuk operator duluan guna menunjang pemeliharaan dan pengelolaanya,”bebernya.

Dijelaskan S. Erik Lenyok, jurusan ini nanti akan ditawarkan ke sekolah-sekolah seperti SMK, Politeknik untuk sekolah jurusan energi terbarukan. Jika politeknik tidak berminat JRE tetap akan membuat sendiri pelatihan kejuruan itu, karena sudah akan di bangun workshopnya dan pusat pendidikannya di daerah Kampung Belempung Ulaq.

“Karena semakin banyak yang kita jual semakin banyak juga kita memerlukan orang untuk pemeliharaan dan pengelolaanya,” ungkapnya.

Erik Lenyok membeberkan, untuk lahan workshop dan pusat pendidikan sudah dipersiapkan seluas 2,7 hektar. Di tempat tersebut juga akan dirancang mikrohidro yang 2 mega. Perakitan mesinnya di workshop tersebut hanya bahannya saja yang akan dikirim dari bandung.

“Secepatnya kita akan bangun workshop itu seiring berjalan dengan dokumen legalnya,”tutupnya.

Secara terpisah pemilik perusahaan Heksa Hydro, Kusetiadi Raharjo saat ditemui menyampaikan, kerja sama teknologi antara Heksa Hydro dan JRE khususnya teknologi terbarukan seperti Kubar dengan para tetangganya seperti Mahulu, Muara Teweh, kaltara itu banyak terdapat hydro yang melimpah ruah, baik skala piko,mikro dan mini yang belum dimanfaatkan, dan kebanyakan kampung-kampung masih banyak yang belum mendapatkan aliran listrik PLN.

Dikatakan Kusetiadi Raharjo, dengan adanya kerjasama antara JRE dan Heksa Hydro ini adalah atas inisiasi dari kawan kawan yang dari daerah.

“Ini bukan hanya kami yang mau datang kesana hanya sekedar mau investasi tapi bersama sama kita bekerja karena saya ada juga di dalam Jubung Raya Energi (JRE) itu,”ungkapnya.

Ia menuturkan, untuk turbinnya sendiri memang dari Heksa Hydro, dan pelatihan jurusan teknologi terbarukan ini bisa kerjasama dengan SMK maupun Politeknik dan Balai serta perguruan tinggi kalau memang disana nanti ada yang minat.

“Ini bukan hanya listrik tenaga air saja melainkan berkombinasi dengan PV, kombinasi bayu atau bayomes, tapi tidak untuk batubara,”ujarnya.

Ia menjelaskan, Turbin Heksa Hydro telah menembus pasar ekspor dan banyak digunakan di mancanegara seperti Afrika, Eropa, Asia termasuk rutin mengekspor turbin ke Jepang, karena mikrohidro tidak hanya mampu melistriki daerah terpencil, tetapi juga mempunyai dampak signifikan terhadap ekonomi dan teknologi dengan tumbuhnya industri kecil di bidang mikrohidro, bahkan dengan kemampuan ekspor.

Salah satu camat dari Kecamatan Siluq Ngurai Bortolomius saat di tanya media ini usai mengikuti acara kerjasama antara JRE dan Heksa Hydro menyambut baik apa yang sudah dilakukan JRE bekerjasama dengan Heksa Hydro, untuk Kecamatan Siluq Ngurai masih memiliki 9 kampung yang belum teraliri listrik dari 16 kampung yang ada, jadi hanya 7 kampung yang sudah teraliri listrik.

Ia mengatakan, dengan adanya program turbin yang disampaikan ini yang memiliki energi terbarukan, atas nama masyarakat Siluq Ngurai Kubar sangat mendukung untuk pemasangan turbin di beberapa kampung yang belum teraliri listrik yang ada di Kecamatan Siluq Ngurai.

“Kami berharap dukungan dari pemerintah kabupaten untuk bisa mengakomodir listrik terbarukan di kampung kami yang belum mendapatkan aliran listrik,”ujarnya.

Ia menuturkan, selama mengikuti acara di Bandung ini ia mendengar banyak pemanfaatan potensi alam yang dimiliki, karena untuk di Kecamatan Siluq Ngurai sendiri untuk sumber mata air masih sangat memadai dan sangat cocok turbin energy terbarukan ini untuk menjangkau kampung kampung yang belum mendapatkan aliran listrik.

“Kami hanya berharap ini cepat terlaksana agar warga saya yang jauh dari jangkauan listrik bisa juga menikmati,” harapnya. (arf)

 


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.