Persiba Degradasi ke Liga 3

May 30, 2024 by  
Filed under Opini

Share this news

Awal tahun 2024 dibuka dengan catatan buruk bagi klub sepak bola ternama Kalimantan, yakni Persiba Balikpapan. Klub sepak bola yang lahir pada 3 Agustus 1950 itu terpaksa gigit jari, karena mereka harus tela terdegradasi ke Liga 3 pada musim depan.

Kepastian ini didapat, setelah si Licin Minyak (julukan lain Persiba), menelan kekalahan 2-4 dari tamunya Persijap Jepara di kandang sendiri, Stadion Batakan Balikpapan, Sabtu (27/1/2024) silam, pada lanjutan Liga 2 2023/2024.

Padahal diawal musim Liga 2, mereka mematok target tinggi dengan ingin lolos ke Liga 1 guna menemani Borneo FC Samarinda dan Barito Putera Banjarmasin, yang lebih dahulu nangkring dijajaran klub elit Liga Indonesia.

Sayang beribu kali sayang, torehan emas Persiba Balikpapan kian tahun menurun drastis. Jika pada masa lalu, banyak tinta emas yang mereka ukir, usai pengelolaan klub diambil alih orang luar Balikpapan, tajam kuku Beruang Madu ikut tumpul.

Usai mereka terdegradasi dari Liga 1 pada tahun 2017 akibat hanya mampu finish di urutan 17 dari 18 kontestan kala itu. Beruang Madu memang menjadi tim pesakitan. Klub kebanggaan Balistik dan Persiba Fans Club itu tak kunjung membaik kondisinya, bahkan dari tahun ketahuan semakin memprihatinkan.

Minimnya bantuan dana guna menopang keikutsertaan Beruang Madu  di kompetisi sepak bola dalam negeri jadi faktor utama, faktor itu jadi penyebab utama sendatnya prestasi tim yang sempat tersohor dengan jersey biru-birunya sebagai warna kebesaranny.

Torehan kelam yang digapai Persiba Balikpapan beberapa tahun kebelakang memang ironi, Apalagi berdirinya Stadion Batakan yang dinilai banyak pihak, luar biasa dengan luar biasa, terlebih mampu menampung 40 ribu lebih penonton itu justru tak mampu dimanfaatkan Persiba.

Ini justru terbanding berbalik jika kita menoleh kehebatan Persiba Balikpapan, kala mereka masih memakai Stadion Parikesit, di Kawasan Komplek Pertaminan. Stadion yang juga dikenal sebagai Stadion Persiba itu memang dinyatakan jauh dari kata layak. Namun dari situlah pesepakbola hebat kota minyak lahir. Bima Sakti dan Ponaryo Astaman lahir dari rumput hijau stadion yang selalu diperolok ketika sering tergenang dan becek ketika hujan dalam pertandingan.

Dari Stadion Parikesit juga sepak bola Balikpapan harum dengan keberhasilan Persiba mengalahkan musuh-musuhnya. Kala itu, Stadion boleh disebut buruk, tapi jangan pernah anggap tim Persiba Balikpapan buruk. Justruk, torehan itu berbeda dengan gapaian emas mereka ketika berkompetisi.

Namun kini, Persiba Balikpapan dengan stadion yang bisa disebut termewah saat ini di Kalimantan, bahkan bagian Indonesia Timur, dengan Stadion Batakannya, justru tak berdaya. Isu bahwa mereka hanya berjuang sendiri tanpa bantuan pihak terkait pun gencar disuarakan. Pro kontra terjadi di pendukung setia mereka. Meski tak semua, banyak pula yang menyalahkan Pemerintah Kota Balikpapan yang dinilai tutup mata atas kiprah Persiba di sepak bola Indonesia. Bahkan sampai mereka kritis kemarin, Pemkot Balikpapan dianggap tak peduli.

Namun dari informasi yang didapat, Pemkot Balikpapan sendiri justru merasa tidak dilibatkan dari awal. Bahkan mereka dibuat terperangah karena Persiba Balikpapan justru dijual ke pihak lain tanpa melibatkan mereka. “Tiba-tiba sajakan Persiba dijual ke pihak lain, padahal kenapa tidak bicara dulu ke Pemkot Balikpapan, itu rasa tidak masuk akal, kalau mereka tidak mau mengelola tim daerahnya, apalagi tim ini sebelumnya kan memang punya masyarakat Balikpapan,” ujar Wahyu Alfiansyah, pecinta Persiba Balikpapan.

“Klub Borneo FC Samarinda datang ke Pemkot Balikpapan dan pinjam Stadion Batakan, sebab mereka mau bertanding disini. Bahkan PSM Makassar melakukan hal yang sama, dan infonya mereka sewa dapat diskon 50 persen soal biaya sewa, tapi ini Persiba kenapa mereka tidak melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan dua klub itu. Kalau Persiba datang tidak mungkin Pemkot Balikpapan tutup mata,” urainya lagi.

Manajemen baru Persiba Balikpapan memang diketahui sempat menemui Pemkot Balikpapan, kala itu Walikota Balikpapan, Rahmad Mas’ud bahkan yang langsung menerima kedatangan pengurus baru Persiba Balikpapan. Namun disinyalir, Dari informasi yang didapat, pertemuan itu terlambat dilakukan. Jika itu disusun lebih dini, dan melibatkan Pemkot Balikpapan sejak awal, Persiba Balikpapan bisa saja lebih sehat ketika berkompetis.

Bahkan kabar tak sedap, karena tertunggaknya gaji para pemain si Licin Minyak yang akhirnya keluar ke media, tak akan terjadi jika Persiba dikelola orang Balikpapan asli.

Duka Persiba bertambah kongrit, sebab tetangga mereka, Borneo FC Samarinda kini tampil perkasa pada Liga 1 2024 Reguler League. Mereka memastikan diri keluar sebagai juara Reguler Series dan akan berlaga pada babak Championship Series pada bulan Mei mendatang.

Keberhasilan Borneo FC ini luar biasa, meski pertandingan masih menyisakan dua pertandingan. Torehan 70 poin mereka saat ini tidak bisa lagi dapat dikejar dan dilewati tim lain. Sebab, Pesut Etam terpaut jauh, 59 poin dari Persib Bandung, sebagai tim yang menghuni peringkat kedua Liga 1.

Ironisnya lagi, Borneo FC berpesta pora di kandang milik Persiba Balikpapan, Stadion Batakan, Minggu (21/4/2024) malam tadi. Trofi Borneo FC dibopong mereka dihadapan pendukung setia Borneo FC yang datang dari Samarinda, dan tak sedikit pula dukungan datang dar pecinta sepak bola kota Balikpapan. Torehan ini memang kelam, terutama bagi penikmat bola generasi Y atau Milenial di Kaltim. Panasnya kisah perseteruan mereka, bahkan tak jarang berakhir aksi priski kedua belah pihak kala mereka  berbicara tentang sepak bola Samarinda dan Balikpapan.

“Mau diapa lagi, Borneo FC kini berjuang membawa nama Kalimantan Timur, bukan hanya Samarinda. Realistis saja, meski catatan panjang sepak bola Samarinda dan Balikpapan itu tak bisa ditepikan, tapi kita sebagai warga Balikpapan, senang aja ada tim Kaltim yang juara di Kota Balikpapan, meski tim Balikpapannya degradasi, jelas sedih sebenarnya,” ujar Ismed Syahbandi, gundah seorang Balikpapaners menyikapi capaian tim kebanggaannya.  (Hedly)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.