ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Wali Kota Samarinda Resmikan IPA Gunung Lingai 2

May 5, 2021 by  
Filed under PDAM Samarinda

Share this news

SAMARINDA – Permasalahan distribusi air ke palanggan Perusahaan Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Kencana Samarinda untuk wilayah Jalan Damanhuri dan Jalan DI Panjaitan perlahan mulai diatasi.

Hal tersebut seiring dengan beroperasinya IPA Gunung Lingai 2 dengan kapasitas 50 liter/Detik berlokasi di Kelurahan Gunung Lingai Kecamatan Sungai Pinang oleh Wali Kota Samarinda Andi Harun, Selasa ( 4/5/2021)

Hadir dalam acara peresmian Sekdakot Sugeng Chaerudin, Kepala PUPR Hero Mardianus, Asisten 2 Dr Nina Endang Rahayu, Kabag Ekonomi Dinvi , Ketua Dewan Pengawas Aji Syarif Hidayatullah, Anggota Dewan Pengawas Hargono dan Abdullah , jajaran direksi serta manager Perumdam Tirta Kencana Kota Samarinda.

“Alhamdulillah permasalahan air pelan pelan kita atasi, hari ini kita resmikan IPA Gunung Lingai 2 kiranya bisa mengurangi jadwal aliran bergilir wilayah Panjaitan dan Damanhuri,” kata Andi Harun.

Dikatakan Andi Harun, kedepan akan terus dikebut penyelesaian pembangunan IPA Sei Kapih yang masih terhambat baik masalah anggaran dan finansial. Jika sudah beroperasi akan bisa dibuka penyambungan baru untuk pelanggan.

Terpisah Direktur Utama Perumdam Tirta Kencana Kota Samarinda Nor Wahid Hasyim mengucapkan terima kasih atas suport dan dukungan Pemkot Samarinda melalui Dinas PUPR Kota Samarinda sehingga bisa terselesainya pembangunan IPA Gunung Lingai 2 untuk menambah kapasitas produksi air bersih di wilayah Samarinda Utara dan Sungai Pinang.

“Bertahap kapasitas produksi bertambah hal ini bisa mengurangi jadwal bergilir untuk wilayah Panjaitan dan Damanhuri,” katanya.(*/luk)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.