Desa Segihan Genjot Infrastruktur Pertanian dan Hilirisasi

Kutai Kartanegara — Pemerintah Desa Segihan, Kecamatan Sebulu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), terus mendorong peningkatan infrastruktur pertanian dan hilirisasi hasil tani sebagai bagian dari program ketahanan pangan berbasis desa. Fokus utama tahun ini diarahkan pada pembangunan drainase dan jalan usaha tani guna mempermudah akses petani menuju lahan maupun pasar.

Kepala Desa Segihan, Hendra Wahyudi, mengatakan pembangunan infrastruktur dasar menjadi syarat penting agar produktivitas dan distribusi pertanian dapat berjalan lancar.

“Drainase dan jalan tani ini akan menunjang aktivitas pertanian harian. Ketika akses mudah, maka biaya distribusi pun menurun, dan itu menguntungkan petani,” jelas Hendra, Rabu (4/6/2025).

Selain infrastruktur, upaya hilirisasi hasil pertanian juga tengah dikembangkan. Pemdes Segihan menggandeng Perum Bulog untuk menjembatani distribusi beras langsung dari petani ke masyarakat, tanpa melalui tengkulak.

Langkah ini ditempuh untuk memangkas rantai distribusi yang selama ini membuat harga jual ke masyarakat menjadi tinggi.

“Petani kita bisa panen, tapi tidak selalu menikmati hasilnya. Kami sedang bangun kerja sama dengan Bulog agar beras lokal bisa dijual langsung ke warga dengan harga wajar,” ujarnya.

Pemdes menargetkan harga beras lokal bisa ditekan hingga Rp6.500 per kilogram, sehingga masyarakat dapat menikmati hasil panen dengan harga terjangkau dan petani memperoleh keuntungan yang lebih adil.

Sebagai bagian dari strategi hilirisasi, Pemdes Segihan juga menyiapkan pembentukan tujuh gerai penampung hasil pertanian yang akan dikelola melalui program Koperasi Merah Putih. Gerai-gerai ini akan menjadi titik distribusi dan pusat pemasaran komoditas lokal seperti beras, buah-buahan, dan hasil perikanan.

“Koperasi ini kami desain sebagai ekosistem ekonomi desa. Hasil tani tidak hanya dijual keluar, tapi juga dinikmati oleh warga sendiri dengan harga yang bersahabat,” pungkas Kades. (tan)

---