Dispar Kaltim Ajak Komunitas Musik Manfaatkan Fasilitas Publik

June 19, 2025 by  
Filed under Religi, Sosial & Budaya

Share this news

SAMARINDA – Dinas Pariwisata Provinsi Kalimantan Timur (Dispar Kaltim) memberikan dukungan bagi komunitas musik dan pelaku ekonomi kreatif dengan membuka akses gratis terhadap Temindung Creative Hub. Dukungan ini ditujukan agar para pelaku kreatif tak hanya berhenti pada tahap latihan, tetapi juga mampu menghasilkan karya nyata yang bermanfaat secara sosial dan ekonomi.

“Kita punya konsentrasi agar mereka main di situ, latihan di situ tanpa bayar. Tapi harus berujung dengan karya,” ujar Kepala Bidang Ekonomi Kreatif Dispar Kaltim, Awang Khalik, Rabu (18/6/2025).

Menurut Awang, kebijakan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk membangun ekosistem ekonomi kreatif berbasis komunitas yang produktif. Dispar Kaltim berharap ruang-ruang publik yang tersedia tidak hanya dipakai untuk hiburan semata, tetapi juga menjadi tempat edukasi dan produksi yang berkelanjutan.

Selain menyediakan fasilitas tempat secara gratis, pihak Dispar juga siap mendukung kegiatan edukatif komunitas dengan menyediakan narasumber, tempat pelatihan, hingga konsumsi bagi peserta. Program ini mencakup berbagai kegiatan seperti workshop musik, pelatihan teknik perekaman, hingga sosialisasi seputar distribusi digital dan agregator konten.

“Kalau ada event, misalnya teman-teman musik mau ngadain workshop atau pelatihan, kita siapkan tempatnya, narasumbernya, konsumsi juga. Selebihnya mereka yang kerja,” tambah Awang.

Langkah ini diharapkan mampu mengakselerasi perkembangan pelaku kreatif lokal agar tidak hanya mengikuti tren luar, tetapi membangun identitas sendiri dengan potensi daerah yang dimiliki. (yud/adv diskominfo kaltim)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.