ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Petani di Kutim Disarankan Menggunakan Peralatan Modern

June 25, 2023 by  
Filed under Kutai Timur

Share this news

SANGATTA – Petani di Kutim yang sebagian masih menggunakan cara-cara tradisional, diharapkan bisa beralih ke teknologi pertanian yang lebih modern. Sebab, selain menghemat biaya, juga tenaga.

Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura diharapkan bisa memberikan bantuan peralatan pertanian yang modern kepada para petani. Terutama terkait saat panen padi, sehingga para petani bisa lebih hemat.

“Kita ingin para petani di Kutim bisa memanfaatkan alat teknologi pertanian yang sudah modern. Meski harganya tidak murah, namun bisa meminta bantuan ke Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim) melalui kelompok tani,” ujar anggota DPRD Kutim Faizal Rachman.

Demikian juga terkait penggilingan padi, bisa menggunakan alat-alat yang lebih modern lagi. Dengan demikian hasil produksinya diharapkan menjadi lebih baik apabila menggunakan alat modern.

Bukan itu saja. Jika dipasarkan ke luar, kemasan produknya diharapkan juga bisa lebih baik lagi. Sebab, selama ini kemasan produk pagi di Kaubun masih belum memadai dan kurang menarik dibanding dengan produk luar Kutim.

“Beras kita masih kalah penampilan dari produk dari luar daerah. Sebab, kebanyakan petani kita masih menggunakan Satake (penggiling padi) yang memiliki kualitas yang kurang baik. Berbeda dengan petani dari luar yang sudah menggunakan alat yang canggih,” ujar politisi Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan ini.

Menurutnya, kenapa para petani masih banyaknya memanfaatkan Satake, sebab masih bisa memperoleh Dedak padi yang memiliki ekonomis.  Bahkan hal itu bisa menutup biaya produksi.

“Meskipun sudah memiliki alat yang memadai untuk bisa menghasilkan beras yang bagus, petani lebih memilih pakai Satake. Alasannya, ada produk turunannya, yakni dedak dan bisa dijual lagi,” ujar Faizal.

Namun di sisi lain, beras yang dihasilkan petani asal Kecamatan Kaubun lebih unggul dibandingkan beras luar Kutim. Sebab, beras asal Kaubun mempunyai tekstur yang bagus saat dimasak. Sehingga banyak diminati oleh masyarakat, terutama warga lokal.

“Keuntungan kita di sini, karena berasnya baru jadi tanpa bahan pengawet. Ketika dimasak rasanya enak dan pulen. Walaupun penampilannya kalah dibanding berasa dari Sulawesi dan Jawa,”

kata Faizal. (adv)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.