ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

POLNES Ajarkan Dekorasi Rumah Percantik Homestay Warga

June 21, 2021 by  
Filed under Profil, Wisata

Share this news

Seperti rumah di desa pada umumnya, rumah-rumah warga di Desa Wisata Pela di Kecamatan Kota Bangun, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Indonesia, terbilang sederhana dan memiliki bentuk tata ruang yang hampir seragam.

Sebuah rumah terbuat dari kayu, berdiri di atas air dengan tiang pancang tinggi hingga empat meter.

Umumnya rumah-rumah ini memiliki satu ruang tamu di bagian depan, dengan dua-tiga kamar tidur, yang di sampingnya dijadikan ruang keluarga. Sementara dapur dan kamar mandi biasanya terpisah berada di belakang.

Dinding rumah biasanya terbuat dari papan. Begitupun dengan lantai, umumnya terbuat dari papan. Maklum saja, pemukiman di Desa wisata Pela ini berada di pinggir Sungai Pela yang merupakan anak Sungai Mahakam. Sehingga material seperti batu dan pasir menjadi barang yang sulit didapatkan.

Hampir setiap rumah dihiasi dengan foto keluarga. Mulai dari foto kelahiran anak mereka hingga para leluhur yang telah wafat. Juga terpampang beberapa foto repro tokoh agama panutan mereka. 

Warga Desa Wisata Pela umumnya adalah Suku Banjar yang telah merantau dan membentuk desa puluhan bahkan ratusan tahun silam.  Mereka berbaur dengan suku Kutai yang biasanya mendiami aliran sungai. sehingga bahasa yang mereka gunakan sehari-hari adalah bahasa Banjar dengan logat Kutai yang kental. 

Desa Wisata Pela, sudah dialiri listrik yang menyala 24 jam. Sehingga sebagian rumah warga memiliki peralatan seperti kipas angin, televisi, bahkan lemari pendingin dan mesin cuci.

“Namun, listriknya masih 450 watt saja, jadi kami belum bisa memasang pendingin udara di kamar untuk tamu,” ucap Juraidah, seorang warga yang rumahnya akan dijadikan homestay, menambah unit homestay yang ada saat ini.

Namun, Juraidah berharap, nantinya, jika ada bantuan dari pemerintah, ia juga ingin menyediakan kamar dengan fasilitas berpendingin udara dan  memiliki fasilitas toilet duduk.  

Dosen POLNES Jurusan Desain Program Studi Arsitektur, Anna Rulia, ST., M.Sc, (tengah/hijab putih) sedang memberikan pelatihan cara membuat pernak-pernik kekinian untuk mempercantik homestay warga.

Dalam kegiatan “Peningkatan Kapasitas SDM Masyarakat Desa Wisata Pela melalui Pendampingan dan Pembinaan menuju Desa Wisata Maju” yang dilaksanakan oleh Jurusan Pariwisata Politeknik Samarinda, terlihat antusias warga dalam mendukung kemajuan desa mereka, yang secara resmi telah diresmikan oleh Bupati Kutai Kartanegara, Edi Damansyah pada tahun 2019 lalu.

Anna Rulia, ST., M.Sc,  seorang dosen dari Jurusan Desain Program Studi Arsitektur, mengatakan tujuan dari dekorasi homestay  ini adalah untuk mempercantik rumah warga.

“Dekorasi rumah atau pernak-pernik kita buat yang simple namun tetap memiliki estetika dan material yang mudah didapatkan. Prinsipnya, kita juga membantu pengurangan sampah. Misalnya penggunaan material karung goni, talenan ataupun bekas minuman soda,” jelasnya.

Harus diakui, ujar Anna, dari sudut dekorasi, rumah warga di Desa Pela ini masih sangat minim dekorasi. Ini dimaklumi, tegasnya, karena proses berubahnya fungsi rumah warga menjadi homestay ini baru dialami warga. Misalnya, karena beberapa faktor. Diantaranya, ada kamar yang sudah tidak terpakai, karena anak-anak  sudah menikah ataupun ditinggal belajar ke luar kota.

Namun, untuk meningkatkan kualitas dan estetika dari sisi homestay ini masih kurang. Sehingga pelatihan dekorasi homestay ini diharapkan memberikan manfaat kepada warga, di tengah tingginya permintaan akan suasana yang alami.

“Diharapkan masyarakat akan sadar tentang estetika dekorasi. Jadi tidak hanya sekedar rumah yang difungsikan menjadi homestay saja. Tetapi rumah warga memiliki nilai lebih dari sisi pernak-pernik yang bermuatan lokal namun tidak menghilangkan karakter setempat. Justru dekorasi yang memiliki karakter lokal akan meningkatkan ciri khas setempat. Makanya kita gunakan material yang mudah didapat. Jadi membuat warga kreatif dengan bahan lokal yang mudah ditemukan,” jelas Anna.(Vb/YA)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.