ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

PT Sinar Mayang Lestari Dobrak Ekspor Kopi Malabar

June 19, 2014 by  
Filed under Nusantara

Share this news

 

Tidak banyak orang Kaltim yang memiliki kemampuan untuk berusaha di  luar Kaltim. Salah satu yang sukses di negeri seberang adalah orang-orang muda Kaltim yang tergabung dalam PT Sinar Mayang Lestari (SNL).

PT Sinar Mayang Lestari (SML) berhasil mendobrak ekspor kopi untuk Kabupaten Bandung Selatan yang selama ini terkenal dengan komoditi teh, terutama yang berada di Pegunungan Malabar, Kecamatan Pangalengan,  Kabupaten Bandung. Selain teh Malabar,  ternyata kopi dari pegunungan Malabar di ketinggian lebih dari 1.400 meter dari permukaan laut (dpl) juga memiliki kualitas aroma dan rasa yang sangat terkenal. Namun anehnya, tidak ada petani dan pengusaha kopi setempat yang mampu menembus pasar ekspor.

PT. SML pada bulan Maret lalu berhasil melakukan ekspor perdana kopi Arabica Java Preanger miliknya ke Korea Selatan sebanyak satu kontainer.

“Permintaan terus meningkat hingga akhir tahun. Selain itu juga datang permintaan dari Amerika Serikat,” ujar pemilik dan pendiri PT Sinar Mayang Lestasi Slamet Prayoga (54 th).

Kopi-kopi Arabica Java Preanger dari pegunungan Malabar selama ini selalu diminta oleh Kota Medan Provinsi Sumatera Utara, kemudian diolah dan diekspor dengan nama produk “Kopi Medan”

Setelah SNL berinvestasi di kebun-kebun kopi pegunungan Malabar, semua menjadi berubah. Pola penanaman dan pemeliharaan pohon kopi dipelihara tanpa pestisida. Begitupun kemitraan dengan petani menjadi lebih baik dengan mempersilahkan buruh kopi bercocok tanam sayuran di sela pokok kopi. Bahkan modal pun diberikan dengan pembagian hasil panen 30 persen untuk perusahaan dan 70 persen untuk petani.

“Semua senang, semua diuntungkan. Dalam berbisnis penting juga tidak hanya mengejar keuntungan, tetapi juga  menambah teman dan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat,” ujarnya.

Slamet Prayoga  tidak sendirian, diteman anak-anak muda berusia antara 25-35 tahun, dirimnya membangun kebun kopi dengan dalam satu tahun terakhir. Kini luas kebunnya 70 hektar (ha) yang terbagi di Kecamatan Pangalengan seluas 50 ha dan di Ciwidey seluas 20 ha.

Produksi biji kopinya tahun 2013 sebanyak 62.000 ton. Pada tahun ini ditargetkan naik menjadi 122.000 ton dan pada tahun 2017 diharapkan produksinya mencapai  922.000 ton.

Jumlah pekerja yang diserap di PT SML terbilang cukup banyak yaitu 70 pekerja tetap dan 30 pekerja musiman dengan jam kerja dari pukul 07.00 hingga 12.00 saja. Dengan jam kerja setengah hari ini, pekerja dapat mengurus kebun milik mereka yang berada di sela-sela tanaman kopi milik perusahaan.

Kebun kopi yang ada saat ini memang awalnya  beli dari pemilik yang sudah jenuh dengan bisnis kopi. Selain itu,  tentunya dengan penambahan tanaman-tanaman baru hingga saat ini jumlahnya mencapai 230.000 pohon.

Saat ini keberhasilan SML  mengekspor kopi memacu warga sekitarnya untuk dapat menghasilkan kopi-kopi dengan kualitas baik, tanpa pestisida dan penanganan yang tepat dari pemetikan, pengolahan hingga penyimpanan.

Harga sebelum ada PT. SML di Pangalengan harga kopi setempat hanya dihargai paling tinggi Rp15.000, namun setelah adanya kebun dan pabrik pengolahan kopi PT. SML  harga kopi kini mencapai Rp21.000-23.000 per kilogram (kg).

Kini kopi Malabar tidak lagi dikirim ke Medan. Walaupun harga bersaing, namun petani lebih bangga menghasilkan biji kopi untuk provinsi mereka sendiri, khususnya kebanggaan akan nama Malabar Java Preanger .

Kini dengan keberadaan PT SML, banyak petani yang telah meningkatkan mutu produksi kopinya. Apalagi peluang  ekspor terus meningkat seiring permintaan kopi dunia dari Jawa Barat.

“Kita bermitra dengan petani-petani setempat. Kita ajarkan bagaimana menghasilkan biji kopi yang baik agar dapat diterima pasar luar negeri. Kita menerima hasil kopi petani dengan syarat tertentu. Ternyata sudah banyak petani yang mampu menghasilkan biji kopi yang baik untuk ekspor,” ujarnya.(vb/yul)

 

 

 


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.