SD Tahfidz An-Najmiyatul Jannah Bentuk Generasi Beradab

June 12, 2025 by  
Filed under Religi, Sosial & Budaya

Share this news

SAMARINDA – Di tengah kian bisingnya zaman yang membanjiri anak-anak dengan gawai dan konten cepat, SD Tahfidz An-Najmiyatul Jannah Samarinda mengambil jalan sebaliknya, yakni menanamkan ketekunan, adab, dan kecintaan pada Al-Qur’an sejak dini. Hal itu tergambar jelas pada rangkaian acara bertema “Bersama Al-Qur’an Menjadi Generasi Hebat dan Beradab” di Rumah Jabatan Wakil Gubernur Kalimantan Timur, Jalan Milono I, Kelurahan Bugis, Kecamatan Samarinda Kota, Kota Samarinda, Kamis (12/6/2025).

Bukan sekadar kenaikan kelas, kegiatan ini dirangkai dengan Khotmil Qur’an, pentas seni dari para santri, dan talk show keislaman. Abdi Rahman, Kepala SD Tahfidz An-Najmiyatul Jannah, menuturkan, acara ini adalah cara mereka menyampaikan pesan penting kepada masyarakat, membentuk manusia tak cukup lewat angka rapor.

“Kami ingin anak-anak tak hanya naik kelas secara akademik, tapi juga naik dalam kedekatan dengan Al-Qur’an. Mereka diajarkan menghafal satu juz per tahun. Kami ingin mereka tumbuh jadi generasi beradab. Cerdas, tapi tetap rendah hati, hormat kepada orang tua, dan punya akhlak Qur’ani,” terangnya.

Talk show menghadirkan dua sosok inspiratif, Ahmad Fauzi Abdurrahman, juara kedua Musabaqah Internasional di Dubai, dan Abdul Syakur yang membakar semangat para wali murid agar tak lelah mendampingi anak-anak mereka menjadi hafiz dan hafizah sejati.

“Banyak orang tua ingin anaknya sukses, tapi lupa bahwa doa paling ampuh adalah dari orang tua itu sendiri,” kata Abdi Rahman menirukan pesan ustaz dalam talk show.

Namun idealisme seperti ini tidak berjalan tanpa rintangan. Menurut Ketua Yayasan SD Tahfidz An-Najmiyatul Jannah Samarinda, yang juga sekaligus pendiri yayasan, tekanan sosial di sekitar sekolah masih sering muncul.

“Kami tidak akan mundur hanya karena komentar miring,” ungkapnya.

Soal infrastruktur, sekolah yang berada di kawasan Air Hitam ini masih jauh dari kata sempurna. Upaya mengajukan bantuan pembangunan ke pemerintah juga belum menemui titik terang. Persyaratannya rumit dan belum semuanya bisa dipenuhi yayasan.

“Kadang kami merasa sendiri. Tapi kami yakin, Allah tidak tidur. Kami tidak sedang membangun gedung, tapi sedang menyiapkan pemimpin masa depan yang tahu arah hidupnya,” ujarnya pelan, namun tegas.

Dengan total 89 santri yang sedang naik kelas dari jenjang 1 sampai 4, sekolah ini mungkin kecil. Tapi semangat yang mereka tanamkan jauh dari kecil. Ini bukan sekadar sekolah, tapi tempat menumbuhkan peradaban, dari lembar demi lembar hafalan, dari ayat demi ayat yang tertanam dalam jiwa anak-anak Samarinda. (ell)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.