ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Achievement Motivation Training Untuk Terapi Learning Loss

July 13, 2022 by  
Filed under Opini

Share this news

Oleh: Ahmad Faizal, S.Pd.

Membangun profil pelajar Pancasila di awal-awal kurikulum merdeka merupakan tantangan yang sangat menarik. Terlebih kegiatan belajar mengajar yang sempat terganggu akibat masa pandemi yang menyebabkan kurang intensnya interaksi antara siswa, guru, dan orang tua. Hal ini mengakibatkan sindrom yang dikenal dengan learning loss, sindrom yang mengakibatkan menurunnya kualitas pendidikan dan motivasi belajar siswa, serta mempengaruhi minat siswa. Hal ini diperparah dengan minimnya edukasi penggunaan gadget yang tepat guna. Menurunnya kualitas pendidikan mempengaruhi kemampuan mereka dalam menguasai kompetensi 4C, meliputi: creativity, critical thinking, communication dan collaboration (Risdianto, 2019).

Pemberian kegiatan yang memotivasi memiliki peran penting dalam proses pembelajaran untuk mendapatkan hasil akademik yang lebih baik (Christiana, 2009; Awan, dkk, 201; Singh, 2011). Dengan adanya motivasi, seseorang akan memiliki energi untuk bergerak dan mempertahankan energi tersebut untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Seseorang yang memiliki motivasi pada umumnya akan mampu mencapai visinya, meski dalam misi pencapaian visi tersebut ditempa dengan menghadapi rintangan dan tantangan yang tidak sedikit. Contohnya: tantangan untuk menguasai aspek kecakapan hidup abad 21 yaitu leadership, digital literacy, communication, emotional intelligence, entrepreneurship, global citizenship, team working dan problem solving.

McClelland (dalam Sudrajat, 2008) mengemukakan teori kebutuhan untuk mencapai prestasi atau Need for Acievement (N.Ach) yang menyatakan bahwa motivasi berbeda-beda, sesuai dengan kekuatan kebutuhan seseorang akan prestasi. Kebutuhan akan prestasi tersebut sebagai (1)  keinginan untuk melaksanakan sesuatu tugas atau pekerjaan yang sulit, (2) menguasai, memanipulasi, atau mengorganisasi obyek-obyek fisik, manusia, atau ide-ide melaksanakan hal-hal tersebut secepat mungkin dan seindependen mungkin, sesuai kondisi yang berlaku, (3) mengatasi kendala-kendala, mencapai standar tinggi, (4) mencapai performa puncak untuk diri sendiri, (5) mampu menang dalam persaingan dengan pihak lain, (6) meningkatkan kemampuan diri melalui penerapan bakat secara berhasil.

AMT (Achievement Motivation Training) merupakan salah satu bentuk program pelatihan yang diselenggarakan dengan tujuan untuk pengembangan diri, terutama dalam meningkatkan motivasi berprestasi para pesertanya. Pelatihan diadakan untuk memberikan landasan dasar dalam menciptakan motivasi supaya lebih berprestasi. Pelatihan ini bukan untuk menilai kepribadian, melainkan untuk membantu dalam mengembangkan motif berprestasi para peserta. Motif yang berupa dorongan pribadi dalam diri siswa yang membuat siswa tersebut mencari kepuasan melalui usaha pencapaian yang sifatnya prestatif atau achieving.

Manfaat yang dirasakan oleh siswa setelah melakukan training adalah siswa tersebut paham akan perbedaan yang hakiki antara manusia berprestasi dan manusia yang tidak berprestasi, serta timbulnya daya dorong atau energi abadi yang dimiliki oleh masing-masing siswa dalam mencapai visi, misi, dan prestasi.

AMT juga memberikan wawasan kepada siswa untuk mengenali diri, menemukan faktor kekuatan dari kelemahan pada masing-masing individu.  Melalui AMT ini siswa dilatih untuk mensinergikan faktor kelebihan diri dalam pencapaian prestasi individu yang maksimal.Salah satunya adalah menanamkan kebiasaan dan perilaku pribadi yang positif.

Terbentuknya karakter rasa percaya diri siswa menjadi modal penting dalam memaksimalkan kemampuan motivasi siswa untuk berprestasi. Siswa yang sudah termotivasi bisa dengan mudah untuk menyalakan motif berprestasi mereka. Motif ini memantik siswa untuk lebih rajin belajar, menambah jam terbang latihan ataupun menggunakansource apapun dalam mengembangkan kemampuan yang dimiliki. Akhir gagasan besar kegiatan ini adalah membuka dan memperlebar peluang untuk berprestasi serta menjadi pribadi yang lebih kreatif, inovatif, produktif, adaptif dan juga kompetitif di era society 5.0.

*Staff Pengajar SMP Karya Nusa Lestari

 


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.