ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Aliran Budha Tantrayana Gelar Upacara Ulambana

July 24, 2022 by  
Filed under Religi, Sosial & Budaya

Share this news

SAMARINDA – Upacara Ulambana merupakan tradisi penyeberangan etnis Tionghoa yang dilaksanakan pada bulan ketujuh Imlek. Upacara ini rutin dilaksanakan aliran Budha Tantrayana (Zhenfozong) setiap tahun. Sebelumnya kegiatan serupa sempat terhenti karena Covid. Kegiatan ini kembali digelar di Vihara Vijaya Citta Samarinda di Jalan Mulawarman Sabtu (23/7/2022).

Dijelaskan Master Acarya Lian Yang didatangkan khusus dari Jakarta untuk memimpin ritual upacara dan doa menerangkan, setiap agama Buddha memiliki acara penyeberangan. Dalam etnis Thionghoa  aliran Budha Tantrayana telah dirintis oleh Master Dharmaraja Lian-Sheng di Chiyi Taiwan sejak tahun 1986 dan masih menetap di Seattle Amerika Serikat dengan misi mengembangkan dharma  ajaran Budha yang benar dan menyeberangkan para insan serta menuntun para insan agar terlepas dari lingkaran samsara hidup dan mati.

Menurut sejaraharnya, upacara Ulambana ini berasal dari seorang murid bernama Yang Ariya Moggallana yang melakukan meditasi dan melihat ibundanya menderita dialam setan kelaparan karena melakukan perbuatan buruk semasa hidupnya.

“Dengan kekuatan yang dimiliki, Yang Ariya Moggallana berusaha membuka pintu neraka untuk memberi makan,namun makanan tersebut berubah menjadi bara api,” ujarnya.

Karena keputusasaan Yang Ariya Moggallana kembali ke alam manusia dan memohon petunjuk untuk menyelamatkan ibundanya pada Buddha sakyamuni. Dengan petunjuk yang diberikan, dikumpulkanlah para sangha Buddha untuk melakukan doa bersama dengan memberikan persembahan dana. Melimpahkan jasa persembahan makan dan jasa pahala pada ibunya agar terlepas dari penderitaan.

“Sehingga pada saat upaca berlangsung, api neraka seketika padam. Dan tubuh ibunda terbelah dan terlahir  pada alam yang lebih baik,” sambung Master Acarya Lian Yang.

Kegiatan upacara ini rutin dilaksanakan pada tiap tahun, untuk melestarikan Budaya Budha sehingga dapat memberikan manfaat bakti seorang anak pada ibunya dan membantu menyelamatkan para makhluk yang terjatuh pada tiga alam samsara sehingga dapat terlahir pada alam yang terbaik. Tradisi ulambana ini juga bertujuan untuk mengimbau umat agar dapat membaca mantra balas budi pada orang tua selama satu bulan pada bulan tujuh lunar.

“Dengan membaca mantra jasa  pahala yang didapatkan mampu membantu orang tua yang meninggal menuju kealam yang lebih baik. Sedangkan untuk orang tua yang masih hidup mendapat umur panjang,” jelasnya.

Master Acarya Lian Yang juga berharap, upacara ini dapat memberikan manfaat pada umat Budha di Samarinda. Dengan wujud cinta yang diberikan kepada orang tua, kegiatan ini juga dapat membantu mendoakan keluarga yang sakit dan yang meninggal untuk dapat diseberangkan. (Rhea)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.