ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Ubah Kebiasaan Minum Teh Sebelum Kanker Menyerang

July 3, 2011 by  
Filed under Kesehatan

Share this news

Vivaborneo.com- Meminum teh dalam keadaan panas ternyata berbahaya bagi tubuh.  Menurut hasil riset terbaru oleh peneliti Iran menyebutkan bahwa meminum teh dalam keadaan panas dapat menyebabkan kanker tenggorokan! Teh yang kaya akan zat polifenol yang mengandung zat antioksidan sebanyak sepuluh kali zat polifenol yang ada dalam sayuran. Teh juga mengandung  Asam amino L-theanine yang berfungsi sebagai perlindungan dan ketahanan tubuh layaknya vitamin C. Namun, jika teh salah dalam penyajian, maka khasiat tersebut tidak dapat member manfaat. Malah, dikabarkan dapat memicu kanker tenggorokan dan memperberat kerja ginjal karena tidak dapat melarutkan mineral-mineral yang terkandung didalamnya.

Pada sebuah penelitian terdahulu, dalam British Medical Journal dikemukakan minuman panas berpotensi menimbulkan tumor. Demikian juga dengan meminum teh dalam keadaan panas dengan temperatur di atas 70 derajat celcius, dapat  meningkatkan resiko kanker tenggorokan delapan kali lipat lebih besar jika dibandingkan  meminumnya dalam keadaan hangat, yaitu di bawah 65 derajat.

Bersama timnya, Reza Malekzadeh dari Tehran University meneliti kebiasaan minum 300 orang yang didiagnosa mengidap kanker tenggorokan, sementara 571 orang lainnya dalam keadaan sehat. Mereka semua berasal dari daerah yang sama, di Provinsi Golestan, di Iran Utara.

Provinsi Golestan ini  dijadikan  sebagai sampel penelitian karena Provinsi Golestan merupakan salah satu daerah dengan tingkat kanker tenggorokan tertinggi di dunia.

Namun sebaliknya tingkat kebiasaan merokok dan minum alkohol di daerah ini sangat rendah. Uniknya lagi,  hampir semua penduduknya meminum teh hitam secara rutin, sebanyak satu liter setiap harinya.

Hasilnya, orang yang rutin meminum  teh kurang dari dua menit setelah dituangkan, beresiko memicu berkembangnya kanker lebih cepat jika dibandingkan dengan mereka yang menunggu empat menit atau lebih.

Tidak ada keterangan pasti seberapa panas suhu teh yang menyebabkan kanker, namun peneliti menyimpulkan luka akibat panas dari teh akan menyebabkan iritasi tenggorokan.

Dampak kanker tenggorokan cukup mengerikan. Tercatat setiap tahunnya lebih dari 500.000 orang di dunia meninggal akibat penyakit ini. Penyakit ini tumbuh subur terutama di daerah Asia, Afrika, dan Amerika Selatan.

Kanker ini termasuk mematikan, dengan rata-rata kesembuhan sekira 12 hingga 31 persen, itu pun membutuhkan waktu yang cukup lama, sekira 5 tahun.

“Hasil penelitian memperlihatkan peningkatan kuat resiko kanker tenggorokan  yang berhubungan dengan meminum teh panas atau sangat panas,” ujar Reza Malekzadeh.

Mereka menyarankan orang mesti menunggu beberapa menit sebelum meminum satu gelas teh yang baru diseduh dengan air mendidih. Karena kebanyakan orang menyeduh the dalam keadaan panas untuk mendapatkan rasa yang enak. Berbeda dengan menyeduh the dalam air yang hangat.

Laporan itu juga memberi dukungan kepada pendapat bahwa cedera karena tersengat hawa panas mungkin menjadi penyebab kanker “epithelium”, kendati cara panas meningkatkan perkembangan tumor belum diketahui.

Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa mengkonsumsi minuman dalam keaadaan panas berbahaya bagi kesehatan Anda. Apalagi ditambah dengan makanan yang panas pula, seperti bakso, sop dan makan berkuah lainnya.

Selain tidak baik diminum dalam keadaan panas, dalam penelitian lain menunjukkan bahwa teh juga tidak baik diminum dalam keadaan dingin atau yang bercampur  dengan es  batu, minum es teh ternyata dapat berpengaruh terhadap kesehatan ginjal.

Seperti dikutip dari laman Times of India, es teh mengandung konsentrasi oksalat tinggi , salah satu bahan kimia kunci yang memicu pembentukan batu ginjal.

“Bagi mereka yang memiliki kecenderungan sakit batu ginjal, es teh jelas menjadi minuman terburuk,” kata Dr John Milner, asisten profesor Departemen Urologi, yang tergabung dalam penelitian.

Milner mengatakan, teh panas sebenarnya juga menyimpan efek buruk yang sama. Hanya, takaran penyajian teh panas biasanya lebih kecil. Logikanya, orang meminum teh panas tak akan sebanyak minum es teh. Jarang orang yang mengonsumsi teh panas saat haus. Berbeda dengan es teh, di mana banyak orang sanggup meminumnya lebih dari segelas saat haus dan udara panas.

Pria dan wanita posmenopause dengan tingkat estrogen rendah, dan wanita yang pernah menjalani operasi pengangkatan indung telur paling rentan terpapar dampak buruk es teh.

Oleh karenanya, Milner menyarankan, mengganti konsumsi minuman itu dengan air putih, atau mencampurnya dengan lemon. “Lemon kaya kandungan citrates, yang dapat menghambat pertumbuhan batu ginjal,” kata Milner.

Batu ginjal adalah kristal kecil yang terbentuk dari mineral dan garam yang biasanya ditemukan dalam air seni, ginjal atau saluran kemih. Mineral tak terpakai itu umumnya bisa keluar dari tubuh bersama urin, tapi dalam kondisi tertentu bisa mengendap dan membatu di dalam saluran kemih.

Peneliti juga mengungkap sejumlah makanan lain yang berpotensi menyimpan efek buruk. Mereka menyebut antara lain: bayam, cokelat, kacang-kacangan, garam, dan daging. Sebaiknya, konsumsi es teh dan makanan-makanan itu secara moderat demi kesehatan ginjal. Padukan pula dengan makanan tinggi kalsium yang dapat mereduksi oksalat. Dan, tentu saja perbanyak minum air putih.(vb/yul/berbagai sumber/foto;ist)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.