ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Jaga Ketersediaan Pasokan Pangan, Kaltim Jalin Mitra Dagang Antar Daerah

August 12, 2022 by  
Filed under Berita

Share this news

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Povinsi Kalimantan Timur Ricky Perdana Gozali

SAMARINDA – Sebagai upaya menjaga ketersediaan pasokan, dilakukan pemetaan potensi kerjasama antar daerah (KAD) di level G2G dan B2B untuk mencari mitra dagang yang dapat memasok komoditas ke Kaltim khususnya komoditas hortikultura dan daging sapi.

Ha l tersebut dilakukan Tim Pengendalian Inflasi ( TPID) Kaltim untuk memperkuat sinergi dan aksi guna menjaga stabilitas inflasi di Kaltim yang mengacu pada kerangka 4K (ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, keterjangkauan harga dan komunikasi efektif).

“Saat ini juga tengah dikembangkan implementasi digitalisasi UMKM pangan baik di sisi hulu dan hilir diantaranya melalui penguatan produksi di tingkat rumah tangga untuk komoditas cabai, penerapan digital farming di Pondok Pesantran Pesantren Nabil Husein Samarinda, penggunaan pupuk organik hasil fermentasi MA-11 untuk optimalisasi hasil pertanian di berbagai klaster binaan,” kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Povinsi Kalimantan Timur Ricky Perdana Gozali kepada wartawan di Samarinda, Jumat (12/8/2022).

Dijelaskan, untuk menjaga kelancaran distribusi, dilakukan pengamanan jalur distribusi dan, implementasi jalur khusus untuk kendaraan logistik di SPBU dan aktivasi jalur distribusi yang efektif untuk KAD. Terkait keterjangkauan harga dilakukan pelaksanaan operasi pasar/pasar murah/pasar tani di tingat kota dan provinsi yang diinisiasi oleh BUMD, BULOG, dan juga OPD terkait.

Selain itu, dilakukan monitoring harga melalui sidak pasar dan aktivasi market intelligence untuk memastikan tidak terjadinya distorsi hargapangan. Pengendalian inflasi juga didukung komunikasi efektif melalui kampanye belanja bijak dan , diseminasi informasi perkembangan harga pangan, sosialisasi penggunaan bahan olahan pengganti bahan segar seperti cabai dan juga pelaksanaa Festival Pangan Lokal Provinsi Kaltim untuk mensosialisasikan makanan pengganti nasi dengan komditas Padi, Jagung, dan Kedelai (PAJALE).

“Upaya pengendalian inflasi memerlukan dukungan dari berbagai pihak untuk saling mendukung upaya stabilisasi harga komoditas inflasi menuju Kaltim Berdaulat,” kata Ricky.

Ricky menyampaikan, pada Juli 2022 Kalimantan Timur (Kaltim) mengalami inflasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan capaian inflasi pada bulan sebelumnya. Indeks Harga Konsumen (IHK) Kaltim pada Juli 2022 tercatat inflasi sebesar 0,61% (mtm), lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang mengalami inflasi sebesar 0,47% (mtm).

Capaian ini membuat inflasi tahunan Kaltim pada periode yang sama tercatat sebesar 5,05% (yoy), lebih tinggi dibandingkan capaian nasional yang berada pada 4,38% (yoy).  Penguatan inflasi periode Juli ini menunjukkan optimisme membaiknya roda perekonomian Kaltim, yang turut didukung oleh kasus COVID-19  yang terkendali di wilayah Kaltim, diikuti normalisasi permintaan masyarakat di tengah ketersediaan kebutuhan yang masih belum pulih seutuhnya.

Secara umum, ketersediaan pangan di Kaltim masih selalu terjaga walaupun stabilitasnya punya ketergantungan yang cukup besar pada daerah produsen karena sebagian besar kebutuhan Kaltim dipasok dari Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah dan Jakarta. (*/wd)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.