ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Ustadzah Hayati Bagikan Tips Kelola Emosi Untuk Tetap Waras

August 7, 2022 by  
Filed under Religi, Sosial & Budaya

Share this news

SEBULU –  Pakar Komunikasi Keluarga ustadzah Hayati mengatakan pentingnya orang tua memahami kondisi anak. Orang tua juga harus dapat mengontrol kondisi sehingga tidak mudah melampiaskan amarahnya kepada anak.

Hal tersebut merupakan salah satu tips mengelola emosi untuk tetap waras yang disampaikan pada kegiatan parenting keluarga dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional  yang digelar Emak Perduli Anak (KEMAK)di Sebulu, Sabtu (6/8/2022).

Kegiatan ini menggandeng Sekolah Madrasah Ibtidaiyah Sebulu ini dihadiri Kepala Madrasah MI Atolibin Sebulu, Kepala Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Ketua Yayasan Pendidikan Islam Al-Quds Samarinda, Ketua Tim BPKK PKS (Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga Partai Keadilan Sejahtera), serta Wali Murid MI Attolibin mengangkat tema Kesehatan Mental Ibu dalam Mencetak Anak Berakhlak zaman Now.

“Seorang anak adalah cerminan dari orang tua, dan melampiaskan amarah adalah tindakan yang sangat berbahaya bagi perkembangan anak,” kata Hayati.

Hayati juga menambahkan, kewarasan seorang ibu dalam mengasuh anak sangat penting untuk dijaga. Luka batin yang dirasakan anak akibat dari pola asuh dapat erbawa hingga anak dewasa, sehingga menjadikan anak pemarah dan tempramental.

“Saat marah, sebaiknya kita jangan langsung bicara. Berikan waktu untuk diam. Caranya kita sambil beristigfar. ,” ungkapnya.

Hayati mengatakan, dengan diam kita dapat memberikan waktu kepada otak untuk mengontrol kalimat yang akan kita ungkapkan. Hayati juga mengingatkan, kalimat yang keluar hawatir akan menjadi doa.

“Karena doa seorang ibu sama tajamnya dengan doa Rasulullah SAW untuk umatnya, maka jangan mudah mengucapkan hal buruk pada anak,” ujarnya. (Ria)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.