ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Calon Ketua Umum PWI Wajib Tanda Tangan Pakta Integritas

September 5, 2018 by  
Filed under Serba-Serbi

Share this news

JAKARTA- Semua calon Ketua Umum  PWI Pusat dalam Kongres PWI XXIV  wajib menandatangani Pakta Integritas yang berisi janji tidak akan melakukan  politik uang dan tidak membawa organisasi PWI ke dalam politik praktis atau  berafiliasi dengan salah satu partai politik. Pakta Integritas yang diajukan oleh Panitia  Pengarah telah disetujui oleh Rapat Pleno Pengurus PWI Pusat, Selasa, (4/9/2018) siang dalam rapat pleno PWI Pusar, di Jakarta.

Rapat Pleno PWI Pusat

Dalam Pakta Integritas ini juga disebut, bila calon ketua umum yang kemudian terpilih menjadi ketua umum PWI terbukti terlibat politik uang wajib mengundurkan diri. Proses pengunduran  sesuai dengan Peraturan Dasar dan Peraturan Rumah Tangga PWI.

“Pakta Integritas ini untuk menjaga moral PWI, sekaligus sebagai contoh kepada organisasi lain,” kata ketua Tim Pengarah, Ilham Bintang.

Kongres PWI XXIV bakal diselenggarakan di Solo 27 -30 September. Dalam kongres akan diadakan sejumlah acara seperti saresehan kaum muda, intelektual, pejabat dan pengusaha.

Menurut Ilham Bintang, kongres PWI kali ini sangat strategis buat PWI maupun masyarakat pers. “Ke depan PWI menghadapi tantangan yang luar biasa, baik dari aspek profesionalisme wartawan yang akan berhadapan dengan  media sosial yang semakin liar,aspek perekonomian yang semakin berat, dan aspek politik yang semakin panas. Oleh karena  siapa pun pemimpin PWI nantinya akan menentukan kiprah PWI yang akan datang, “ tegas Ilham

Sampai saat ini ada beberapa bakal calon, seperi Atal Depari, Hendry Basuki, Hendri Ch Bangun, Sasongko Tedjo, Wina Armada Sukardi dan lain-lain. (*)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.