ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Warga Kubar Berharap Jalan Poros Terwujud

September 17, 2022 by  
Filed under Serba-Serbi

Share this news

SENDAWAR– Warga Kutai Barat (Kubar) sangat berharap pembangunan jalan poros tengah yang menghubungkan  daerah ini ke Kota Samarinda dapat segera terwujud.  Jalan poros ini nantinya dapat membuka isolasi perkampungan dan kecamatan yang berada di pesisir Sungai Mahakam. Selain itu jarak tempuh ke Samarinda akan lebih dekat daripada jalan trans Kalimantan saat ini.

“Akses poros tengah ini dalam wilayah Kubar, koneksi dari Kecamatan Melak-Muara Pahu-Penyinggahan. Kemudian dua kecamatan di Kutai Kartanegara (Kukar) yakni Muara Wis, Muara Muntai dan Kota Bangunm ” kata Rudi, Kepala Kampung Muara Beloan, Jumat (16/9/2022)

Disampaikan Rudi, dari akses ini, yang belum terbuka adalah ruas jalan dari Kampung Muara Beloan-Kampung Tanjung Laong, Kecamatan Muara Pahu. Ia bersama lima kepala kampung di ibukota Kecamatan Muara Pahu menyatakan dukungannya agar jalur tersebut segera dibangun.

Lima kepala kampung yang menyatakan dukungan itu adalah Kampung Tanjung Laong, Muara Baroh, Teluk Tempudau, Tepian Ulaq, dan Sebelang. Keterangan Kepala Kampung Tanjung Laong Dedi Setiawan, jika dilakukan pembukaan jalan baru akses jalan Tanjung Laong ke Muara Beloan diperkirakan sepanjang sekitar 20 kilometer.

“Kita siap merintis jalan baru itu agar bisa lebih cepat dibangun,” kata Dedi.

Dikatakan Rudi, warga kelima kampung tersebut selama ini harus menempuh jalur darat yang sangat jauh jika ingin ke ibukota Kabupaten. Mereka harus ke melintasi jalan trans Kalimantan di Kampung Muara Tae, Kecamatan Jempang kemudian melintasi sejumlah kampung di Kecamatan Siluq Ngurai, Damai dan Barong Tongkok. Jalan ini memerlukan waktu tempuh 2,5 sampai 3,5 jam perjalanan. Demikian jika jalur Sungai Mahakam juga sangat jauh. Memakan waktu sekitar 3,5 sampai 4 jam menggunakan perahu ketinting.

“Lebih lama lagi jika menumpang taksi kapal motor. Kondisi yang lebih jauh lagi bagi sejumlah kampung di Kecamatan Penyinggahan,” kata Rudi.

Jika musim kemarau, warga terpaksa menggunakan jalur pendekat dengan memakai perahu ketinting ke Kampung Tanjung Pagar, Kecamatan Muara Pahu. Dilanjutkan menggunakan sepeda motor ke ibukota kabupaten melintasi Kampung Muara Beloan-Muara Bunyut Kecamatan Melak. Lebih dekat sekitar 1,5 jam.

“Tapi jika jalan ini mulus sekitar 1 jam sudah sampai ke ibukota kabupaten. Lebih dekat lagi jika ada jalan Tanjung Laong ke Muara Beloan,” terangnya.

Pentingnya jalan poros tengah juga, tambah dia, jika benar-benar dibangun maka warga Kubar dan Kabupaten Mahakam Ulu lebih dekat. Lantas jika warga ingin ke Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan di pertigaan jalan trans Kalimantan di Kecamatan Muara Lawa. Sudah  terkoneksi dari Melak atau Muara Pahu ke jalan hauling PT Teguh Sinar Abadi dan PT Trubaindo Coal Mining.

“Koneksinya di jembatan tambang yang menyerangi jalan trans Kalimantan dekat Kajuk, Kampung Benggeris, Kecamatan Muara Lawa,” terangnya.

Untuk membuka akses Muara Beloan-Tanjung Laong, berharap agar pemerintah provinsi bisa membuka jalannya sekitar 20 kilometer. Kemudian bisa juga sharring dana Pemkab Kubar perintisan dan perencanaannya. Sehingga tahun anggaran 2023 bisa terbangun.

Sementara itu, Irhamsyah Kepala Bidang Bina Marga DPPUR dan Pera Kaltim, menyebutkan, usulan pembukaan jalan poros tengah terutama koneksi dari Kampung Muara Beloan-Tanjung Laong akan menjadi perhatian.

“Kalau tahun ini (2022) tidak bisa. Insya allah anggaran tahun depan (2023) akan kita coba usulkan,” katanya. (*)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.