ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Kasus Positif Tinggi karena Kaltim Banyak Lakukan Testing

October 27, 2020 by  
Filed under Politik dan Pemerintahan

Share this news

Vivaborneo.com, Samarinda – Tingginya kasus terkonfirmasi Positif Covid-19 di Kalimantan Timur, ternyata karena tingginya pemeriksaan (testing dan tracking) yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Kaltim hingga ke kota dan kabupaten.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim, dr. Padilah Mante Runa menjelaskan, pemeriksaan yang dilakukan oleh Kaltim tertinggi kedua setelah DKI Jakarta.  Namun, ujarnya jika melihat jumlah penduduk, tentu Kaltim yang hanya berpenduduk 3,7 juta lebih rendah jika dibandingkan DKI Jakarta yang penduduknya lebih dari 10 juta jiwa.

Hal tersebut disampaikan oleh Hj Padilah  saat menanggapi pertanyaan wartawan di Samarinda tentang masih tingginya kasus Covid-19 di KAltim, khususnya di Samarinda, pada Senin (26/10).

Dijelaskannya, kasus terkonfirmasi Positif yang tinggi di Kaltim dikarenakan jumlah pemeriksaan (testing) terhadap orang-orang yang dicurigai memiliki gejala sangat tinggi sekali. Ia membandingkan dengan pemeriksaan yang dilakukan oleh DKI Jakarta, maka angka pemeriksaan Kaltim melebihi standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

“Semakin kita mencari kan semakin kita dapat menemukan. Padahal standar WHO hanya  seribu kasus per minggunya,” jelasnya.

Diterangkannya, Provinsi DKI Jakarta hanya mampu melakukan testing sebanyak 5 ribu kasus per minggu sedangkan Kaltim sudah melampaui 2.560 kasus per minggu. Padahal jumlah penduduk Kaltim sangat sedikit jika dibandingkan DKI Jakarta. Sementara Provinsi Jawa Timur hanya mampu melakukan 600-an testing saja.

Dia mengatakan bahwa upaya menekan penyebaran Covid-19 sudah sangat maksimal. Menurutnya, virus Covid-19 saat ini hanya dapat ditangkal dengan menggunakan masker,rajin mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, menjaga jarak dengan orang lain dan tidak berada dalam kerumunan banyak orang.

“Karena pencegahannya begitu mudah tinggal bagaimana masyarakatnya untuk mau diajak taat pada protokol kesehatan tersebut. Orang yang taat protocol kesehatan saja bisa kena apalagi yang lalai dan abai dengan masker dan cuci tangan,” ujarnya.


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.