ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Anggota DPRD Samarinda, Maswedi Apresiasi Langkah Pemkot Bangun RTH

November 16, 2020 by  
Filed under Serba-Serbi

Share this news

SAMARINDA – Pembangunan ruang terbuka hijau (RTH) yang sedang dibangun oleh Pemkot Samarinda dinilai anggota DPRD Samarinda Maswedi merupakan langkah konkrit untuk menghijaukan Samarinda, dan langkah ini perlu diapresiasi.

Anggota DPRD Samarinda, Maswedi

“Langkah yang sangat positif dari Pemkot karena melakukan pembangunan RTH, seperti pembangunan turap dan taman di bantaran Sungai Karang Mumus,” kata Maswedi.

Anggota DPRD Fraksi Nasdem ini mengatakan, pembangunan lokasi kumuh disulap Pemkot menjadi RTH di kawasan segmen Perniagaan, Dadi Mulya, Samarinda Ulu menjadi bagian penting dalam menjalankan Perda No 2/2014 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Samarinda.

Meskipun belum mencapai 30 persen, namun pembangunan perlu proses dan bertahap. Sementara dalam suasana pandemi Covid-19 ini banyak anggaran pembangunan yang dialihkan ke penanganan Covid-19. Sehingga ada beberarpa program pembangunan yang seharusnya dilaksanakan oleh Pemkot harus tertunda.

“Memang sangat banyak problematika kawasan kumuh di sungai-sungai yang tersebar di Samarinda ini. Kalau mengacu kepada aturan, maka tidak boleh ada aktivitas pembangunan di kawasan pemukiman sekitaran tepi sungai, tapi ini kenyataan yang diterima. Mungkin pembiaran yang terus dilakukan sehingga persoalan ini terus berlanjut,” jelas anggota DPRD Dapil 5 ini.

Dia juga menambahkam menilai langkah Pemkot Samarinda menertibkan pembangunan di kawasan Pasar Segiri merupakan adalah langkah yang tepat.

“Tetapi saya berharap hak-hak masyarakat yang jadi korban penggusuran dipenuhi,” tutupnya. (man)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.