ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Bupati dan Wabup Kukar Jalani Upacara Adat beluluh

November 5, 2010 by  
Filed under Religi, Sosial & Budaya

Share this news

TENGGARONG-vivaborneo.com, Minggu,  (7/11), Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Rita Widyasari bersama wakilnya HM Ghufron Yusuf akan menjali  upacara adat Kutai, Beluluh. Rencananya Beluluh itu akan digelar di pendopo Odah Etam mulai pukul 09.30 wita.

Balai Haor Kuning

Balai Haor Kuning

Koordinator Sakral Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura Awang Imaludin mengatakan, Beluluh bertujuan untuk membersihkan diri dan sebagai permohonan keselamatan kepada sang pencipta.

Memang lazimnya Beluluh dilakukan oleh Sultan dan Putera Mahkotanya, namun bisa juga untuk para pemimpin.

Awang Imaludin menjelaskan yang membedakan Beluluh Sultan dengan Beluluh selain sultan, yaitu pada Balai nya.
Balai merupakan alat utama yang digunakan pada ritual beluluh yaitu semacam tempat duduk bertingkat yang terbuat dari bambu.

“Kalau Beluluh Sultan menggunakan Balai Haor (bambu.red) Kuning dengan 41 tiang, namun yang digunakan pada Beluluh Bupati besok yaitu Balai Haor (bambu) hijau dengan 16 tiang saja,” jelas Awang saat ditemui, Jumat (5/11) kemarin.

Sama seperti Beluluh Sultan, Beluluh Bupati dan Wabup besok juga akan dipandu oleh seorang Belian (sebutan untuk laki – laki yang ahli mantra dalam adat Kutai)  dan dua orang Dewa (sebutan untuk perempuan yang ahli mantra dalam adat Kutai).

Kelengkapan lainnya seperti Tambak Karang yaitu semacam tikar rotan yang sudah diberi ornamen dua pasang naga yang terbuat dari beras warna-warni juga digunakan pada Beluluh Bupati dan Wabup.

Selain bertujuan untuk pembersihan, Beluluh merupakan ritual adat yang harus dilestarikan dan dijaga karen sebagai kekayaan budaya yang tak ditemui didaerah lain. (vb/heru)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.