ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Perbankan Ditarget Gabung SI PURI

November 18, 2020 by  
Filed under Berau

Share this news

BERMITRA: Pelaku usaha perikanan diajak untuk bekerja sama dengan perbankan.

TANJUNG REDEB – Sektor perbankan akan dijajaki untuk ikut bekerja sama dalam Program Sistem Kemitraan Pelaku Utama Perikanan (SI PURI). Sektor perbankan sengaja dilirik agar memudahkan para nelayan mengakses permodalan usaha. Sebab saat ini banyak nelayan belum mengetahui sistem perbankan.

“Padahal sektor perikanan ini sangat potensial, sehingga perbankan tidak akan rugi jika memberikan pembiayaan,” sebut Kepala Dinas Perikanan Berau, Tentram Rahayu, Selasa (17/11/2020)

Seperti diketahui, Si PURI telah diluncurkan bulan lalu di Kampung Tanjung Batu, Kecamatan Pulau Derawan oleh Pjs Bupati Berau, M Ramadhan. Program ini dilakukan dengan pola kemitraan. Di antaranya pola inti plasma dalam usaha budi daya dan pengolahan.

Selain itu pola perdagangan umum dalam usaha budi daya, penangkapan dan pengolahan, pola sub kontrak dengan usaha pengolahan, serta pola kerja sama operasional dalam usaha budi daya.

“Setelah launching pada kelompok percontohan, mitra penampung ikan sudah membuat perjanjian tertulis pola perdagangan umum dengan nelayan dan sudah didaftarkan sebagai peserta BPJS,” katanya. Program SI PURI juga siap menggandeng para pelaku usaha perikanan.

Saat ini SI PURI fokus pada kelompok nelayan. Dalam program ini telah ditetapkan percontohan untuk Kampung Tanjung Batu sebanyak 9 nelayan dan 1 penampung kecil. Ada pula di Kampung Kasai 9 nelayan, Pulau Derawan 9 nelayan dan Karangan 1 penampung.

“Komoditasnya bermacam-macam, kalau di Kasai udang, di Derawan lobster sama kerapu hidup, Tanjung Batu ada rajungan dan ikan campuran,” ujarnya.

Program ini sesuai dengan Peraturan Bupati Berau No. 59/2020 tentang SI PURI. Perbup ini menjadi acuan nelayan dalam bermitra.

“Diharapkan tata niaga sektor perikanan ini bisa lebih jelas dan teratur. Nelayan bisa menikmati hasil maksimal,” jelasnya.

Seperti diketahui, program jangka panjang hingga 2023 ini mencakup tujuh aspek. Di antaranya proses alih keterampilan manajemen dan teknis, pemasaran, permodalan, jaminan sosial ketenagakerjaan, dan sumber daya manusia. Selain itu teknologi sesuai pola kemitraan, tata niaga rantai pasok yang berkeadilan, serta pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan, dan program lingkungan. (vb1)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.