ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Kaltim Optimalkan Potensi Kelautan

December 14, 2010 by  
Filed under Berita

Share this news

BALIKPAPAN–vivaborneo.com, Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak mengatakan potensi kelautan Kaltim masih sangat potensial untuk dikembangkan. Diakui gubernur, dari sekian banyak potensi kelautan yang layak dikembangkan, baru ada beberapa potensi yang mulai berkembang yaitu revitalisasi rumput laut dan udang.”Potensi kelautan dan perikanan kita hingga saat ini masih lebih banyak dimanfaatkan nelayan asing.  Ini tentu menjadi perhatian kita bersama agar dapat lebih mengoptimalkan potensi kelautan kita,” ungkap Awang Faroek menggelar jumpa pers di Hotel Grand Senyiur usai Peringatan Hari Nusantara XI Balikpapan, Senin (13/12).

Kaltim saat ini lanjut gubernur, telah melakukan revitalisasi kelautan dan perikanan yang diarahkan pada peningkatan produksi dengan target dan sasaran meningkatkan produksi perikanan pertahun, meningkatkan penyerapan tenaga kerja hingga 6 persen  pertahun, meningkatkan pemerataan konsumsi perikanan 2,5 persen  pertahun dan meningkatkan nilai tambah perikanan 4 persen pertahun.

Menjawab beragam permasalahan potensi kelautan dan dalam kerangka mendukung revitalisasi kelautan dan perikanan, Kaltim telah menetapkan minapolitan yang merupakan kawasan yang mempunyai fungsi utama ekonomi yang terdiri dari sentra produksi, pengolahan, pemasaran komoditas perikanan, pelayanan jasa dan kegiatan pendukung lainnya. Kawasan Minapolitan yang ditetapkan adalah  Kutai Kartanegara, Balikpapan, Kutai Timur, Malinau, Nunukan, Panajam Paser Utara (PPU) dan Bulungan.

Gubernur  menjelaskan, keseriusan Kaltim dalam optimalisasi potensi bahari akan lebih memberi serapan tenaga kerja lebih tinggi dan memberi pengaruh positif bagi peningkatan ekonomi masyarakat, khususnya para nelayan. Serapan tenaga kerja dari kegiatan usaha kelautan dan perikanan saat ini mencapai 175.035 orang dengan berbagi produksi berupa tangkapan laut, tangkapan perairan umum, budidaya tambak, budidaya keramba dan budidaya laut. Tahun lalu tercatat terjadi peningkatan  jumlah produksi sebesar 6,91 persen dari 187.225 ton pada 2008 menjadi 200.172 ton pada 2009.

”Pasar ekspor hasil perikanan Kaltim masih didominasi komoditi udang beku dengan tujuan utama ekspor ke Jepang, Amerika Serikat, Eropa dan beberapa negara Asia seperti Hongkong, Singapura dan Malaysia,” imbuh Gubernur Awang Faroek yang saat jumpa pers didampingi Kadis Perikanan dan Kelautan Kaltim, Iwan Mulyana.

Selain itu, Kaltim juga sedang mengembangkan program 500.000 keramba di 14 kabupaten/kota dengan memanfaatkan sungai  besar dan danau di Kaltim. Kolam pasca tambang yang sudah direvegetasi (dinormalkan kembali kualitas airnya) juga menjadi target program 500.000 keramba tersebut.

Hal lain yang juga diungkapkan gubernur adalah keberhasilan Kaltim dalam sasaran konsumsi ikan masyarakat yang telah melampaui capaian standar nasional 32,97 kg perkapita pertahun. Rata-rata konsumsi ikan di Kaltim pada 2008 adalah 45,94 kg perkapita pertahun dan data terakhir pada 2009 meningkat menjadi 60,23 kg perkapita pertahun.

Potensi sumber daya ikan Kaltim diperkirakan mencapai 339.998 ton pertahun, meliputi jenis karang 470 spisies, jenis padang lanun 8 spesies, jenis ikan karang 872 spesies dan jenis ikan pelagis 12 spesies. Sementara potensi luas perairan umum (sungai, danau dan rawa) sebesar 2.773.973 hektar, perairan payau 225.000 hektar dan luas hutan mangrove 447.000 hektar. (vb/sam)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.