ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Pemkab Berau Komitmen Kontribusi Pembangunan Rendah Emisi

December 7, 2020 by  
Filed under Berau

Share this news

Tanjung Redeb – Pemerintah Kabupaten Berau, mengikuti webinar bertajuk pembangunan rendah emisi dengan tema komitmen dan tantangan implementasi serta kontribusi Kalimantan Timur pada pencapaian misi GCF Task Force, Senin (7/12/2020). Webinar yang dihadiri Gubernur Kalimantan Timur, Isran Noor, turut diikuti Plt Bupati Berau, Agus Tantomo, melalui ruang teleconference Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Berau.

Plt Bupati Berau, Agus Tantomo, usai mengikuti webinar, pembangunan rendah emisi bagi Pemkab Berau bukan merupakan hal baru. Bahkan saat ini sudah dalam tahap implementasi dengan berbagai kebijakan yang dilakukan, baik terbitnya peraturan daerah (perda) tentang pembangunan perkebunan berkelanjutan. Selain itu ada Perbup yang berkaitan dengan pembangunan berkelanjutan di Bumi Batiwakkal.

“Saya juga selaku ketua PKHB (program karbon hutan berau), sedang membuat beberapa program yang telah siap untuk dilakukan,” ungkapnya.

Salah satu program itu dikatakan Agus adalah program carbon trade atau perdagangan karbon. Menurutnya ada produsen di dunia yang memproduksi karbon, sehingga mereka harus melakukan kewajiban, diantaranya melakukan penanaman atau menjadi yang sudah ditanam.

Menjadi hutan yang sudah ditanam dikatakan Agus Tantomo bisa dilakukan dengan kerjasama kepada perusahaan yang produksinya menghasilkan karbon.

“Perusahaan kendaraan bermotor seperti Toyota itu bisa bekerjasama, masyarakat akan mendapat dampak ekonomi dan hutan tetap terjadi,” ungkapnya.

Pasalnya untuk memastikan hutan tetap terjaga ditegaskan Agus harus melibatkan masyarakat disekitar hutan. Masyarakat harus mendapat solusi tanpa merambah hutan masyarakat tetap bisa mendapat manfaat ekonomi dari keberadaan hutan. Seperti pengelolaan kawasan hutan yang dijadikan tempat wisata, dikatakannya menjadi salah satu konsep yang bisa dilakukan, sehingga masyarakat tetap mendapat dampak ekonomi.

“Jadi masyarakat yang menjaga hutan. Target kita tercapai hutan terjaga dan masyarakat mendapat dampak ekonomi dari itu,” tutupnya. (vbb/01)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.