ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Impian Swasembada di Tengah Tak Berfungsinya Sistem Irigasi

January 31, 2021 by  
Filed under Opini

*Catatan Aji Mirni Mawarni

Aji Mirni Mawarni

BENUA Etam memerlukan 456 ribu ton beras setahun. Sekira 300 ribu ton beras adalah produksi lokal. Adapun sisanya, disokong pengadaan Bulog maupun pasokan dari Pulau Jawa, Sulawesi, atau impor.

Produksi padi Kaltim sempat meningkat pesat pada 2017 sebanyak 400.102 ton Gabah Kering Giling (GKG). Namun pada 2018 dan 2019, produksi padi di Kaltim melorot tajam ke angka 262.773 ton GKG (152.059 ton beras), lalu 253.818 ton GKG (146.877 ton beras). (Kaltim Kece, 2020).

Terakhir kali Kaltim swasembada beras pada 1996 dengan produksi gabah kering giling 408 ton. Dan 24 tahun setelahnya, asupan beras Kaltim masih bergantung pada Sulawesi dan Jawa. Dalam kondisi ini, cita-cita mewujudkan swasembada beras harus ditunjang berbagai upaya terpadu dan berkelanjutan.

Biaya pertanian di Kaltim cukup mahal bila dibandingkan dengan Jawa dan Sulawesi karena lahannya mayoritas asam (PH berkisar 3,5 – 4,4), sehingga harus dilakukan proses kapurisasi, terutama lahan eks tambang. Pengembangan lahan pertanian perlu sistem spesifik wilayah dalam perlakuannya, sesuai kondisi masing-masing daerah.

Biaya semakin berlipat karena hingga saat ini, belum tersedia sistem irigasi yang memadai terhadap lahan-lahan pertanian di Kaltim. Para petani masih menggunakan sistem tadah hujan. Saat hujan turun deras, area sawah dilanda banjir. Pada musim kemarau, area sawah kekeringan. Petani hanya dapat melakukan satu kali panen setiap tahun.

Catatan Balai Wilayah Sungai Kalimantan III, secara tata ruang, Bendungan Telake dan Muara Asa merupakan wilayah pertanian. Namun pada tahun 2018, dilakukan perpanjangan IUP di wilayah tersebut, yang mengakibatkan kegiatan pertanian terhambat.

Padahal dengan pembangunan Bendungan Telake, luas lahan pertanian diperkirakan bisa bertambah sekitar 22.000-25.000 Ha. Diproyeksikan dapat menghasilkan 240.000 ton gabah kering per tahunnya.

Khusus petani di wilayah Lempake, selama ini Bendungan Benanga yang seharusnya berfungsi sebagai sistem irigasi pertanian, ternyata tidak dapat berfungsi dengan baik selama lebih bertahun- tahun. Catatan Faperta Unmul, terdapat enam sistem irigasi di Kaltim yang tidak berfungsi.

Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TAI), yakni pembangunan irigasi kecil di bawah 150 hektar dengan melibatkan langsung perkumpulan petani pemakai air (P3A), sangat diperlukan di Kaltim. Program ini bertujuan menumbuhkan partisipasi petani dalam perbaikan dan peningkatan jaringan irigasi berdasarkan kebutuhan masyarakat.

Tidak tersedianya infrastruktur jalan usaha tani yang baik juga menambah beban biaya operasional para petani, yang berimbas kepada harga jual hasil produksi pertanian. Selain itu, akses jalan menuju lahan pertanian masih banyak yang menggunakan jalan perusahaan.

Temuan lapangan dan testimoni petani, banyak bantuan alat mesin pertanian (alsintan) yang tidak tepat guna. Akibatnya, alsintan yang ada tidak dapat dimanfaatkan untuk kegiatan pertanian. Selain itu, bantuan alsintan dari pemerintah daerah sebagian sudah rusak dan perlu diperbarui.

Problem teknis lain, kebutuhan pupuk di Kaltim seharusnya bisa dipenuhi dengan baik, dengan harga terjangkau oleh petani. Mengingat geliat aktivitas BUMN di Kota Bontang. Namun fakta di lapangan, kebutuhan ini tak dipenuhi. Bahkan seringkali pupuk datang terlambat di tangan petani.

*) Aji Mirni Mawarni ST, MM merupakan Anggota DPD RI Periode 2019-2024 Daerah Pemilihan Provinsi Kalimantan Timur.

Catatan Perjalanan Mengantarkan Donasi Korban Banjir di Kalimantan Selatan (1)

January 31, 2021 by  
Filed under Religi, Sosial & Budaya

Tim Relawan saat dilepas Wakil Ketua Bidang Kesejahteraan PWI Provinsi Kaltim Achmad Shahab di depan Islamic Center Samarinda menuju Kalsel.

Berawal dari Kepekaan Jiwa Seorang Sopir Travel

SAMARINDA – Berangkat dari kepedulian akan saudara kita di Provinsi Kalimantan Selatan tepatnya di Kecamatan Hantakan dan Batu Benawa di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) yang terkena banjir bandang luapan sungai Berabai yang melintas di Kecamatan Hantakan dan Kecamatan Batu Benawa, Mahendra seorang driver dari MTB Car Rental & Travel yang biasa dipanggil “Muja” menyampaikan kepekaan jiwanya kepada Pimpinan MTB, Riyadi, yang langsung mendapat respon positif, dan pemikiran tersebut juga dilempar di group whattshap driver yang langsung mendapat tanggapan positif dan saling mendukung.

Selain digroup para driver taksi kijang, usulan tersebut juga disampaikan kepada Pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Kaltim Achmad Sahab yang disetujui oleh Ketua PWI Kaltim Endro S. Efendi yang langsung merespont aksi kepedulian tersebut. “Kami sangat merespont upaya aksi sosial ini dan dengan berbagai upaya kami turut menggalang bantuan agar bisa direalisasikan”, ucap Achmad Sahab (Wakil Ketua Bidang Kesejahteraan PWI Kaltim) saat melepas Tim Peduli berangkat ke Kalsel, Rabu Malam, 20 Januari 2021.

Menurut Hendra, selain ke PWI, usulan tersebut juga disampaikan kepada Pengurus Ikatan Keluarga Wartawan Indonesia (IKWI) Provinsi Kaltim yang disambut oleh Wakil Ketua IKWI Kaltim Hj. Nani Heriyani, S.Pd, M.Pd, dan juga kepada RPG Rescue (Relawan Perumahan Guru) Samarinda.

“Kami merencanakan itu pada hari Ahad, 17 Januari 2021, malam itu kami rapat dengan PWI yang di wakili Bpk. Munanto dari Dewan kehormatan daerah PWI Kaltim, IKWI Kaltim di wakili Ibu Nani, dari MTB Bpk Riyadi, dan Bambong Elite Cummunity diwakili Gusty, pagi harinya kami langsung bergerak”, jelas Muja, panggilan Akrab Mahendra Eko Sulistiyono.

Dalam pelaksanaannya PWI Kaltim selain mengetuk para anggota untuk berpartisipasi, juga para mitra sehingga berhasil menggalang donator berupa barang dan dana, sampai terkumpul hingga penyerahan barang donasi dilakukan Sekretaris PWI Kaltim Wiwid Marhaendra Wijaya diterima oleh Wahid dari MTB. Selain itu IKWI Kaltim dalam gerakan penggalangan juga menggandeng kelompok Yasinan Bunda-Bunda Raudhatul Jannah Air Putih, yang berhasil menggalang dana dan pakaian layak pakai, beras, air minum, pampers, susu, lilin serta sarung baru lebih kurang 4 kodi dan juga obat-obatan, yang diserahkan Koordinator Yasinan Suriyah Damsar kepada Tim Pengantar diterima Usamah Bima.

Pimpinan MTB dan Bambong Elite Community juga tidak kalah serunya. Mitra kerja dan pelanggan setia, mereka ketuk hatinya untuk mendermakan sebagian hartanya dan alhasil menumpuk donasi berupa pakaian layak pakai, sembako, barang-barang kebutuhan yang dianggap bisa bermanfaat bagi korban banjir bandang di kantor MTB jalan Wahid Hasyim II Sempaja Samarinda.

Hingga ditutup donasi pada Rabu siang, 20 Januari 2020, dan mulai dimuat ke kendaraan dari beberapa titik pengumpulan, hingga barang-barang tidak mampu dimuat oleh 1 unit pickup panter, 1 box L300, 1 mobil APV, Kijang Inova, dan Everest. “Kita mengutamakan Sembako karena disana keputuhan Sembako sangat pokok, sehingga barang-barang seperti pakaian dikesampingkan dulu”, ucap Riyadi sebagai koordinator aksi Peduli Banjir Kalsel ini.

“Penggalangan donasi selama 4 hari kami angkut dengan 5 unit kendaraan masih ada sisa, tidak terangkat. Tapi jika menambah kendaraan lagi masih kurang cargonya, jadi kami putuskan untuk ditinggal yang tidak termuat”, ucapnya.

Selain berupa Sembako Tim juga menerima amanah untuk menyerahkan bantuan dana dari Pembaca Media Kaltim sebesar Rp5juta rupiah yang disampaikan untuk korban Bencara banjir Bandang Kalsel yang langsung diserahkan pimpinan Media Kaltim kepada PWI Kaltim diterima Munanto, anggota DKP PWI Kaltim.

Hingga pemberangkatan dilaksanakan pada Rabu malam mengambil titik kumpul di samping Islamic Center Samarinda, dilepas oleh Wakil Ketua Bidang Kesejahteran PWI Provinsi Kaltim Achmad Sahab. (munanto/bersambung).

Covid-19 Makin Tak Terkendali

January 31, 2021 by  
Filed under Berita

Vivaborneo.com – Penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus corona atau lebih dikenal dengan sebutan covid-19 hingga bulan ke 10 penyebarannya makin tidak terkendali. Pandemi yang dimulai maret 2020 hingga tanggal 30 Januari 2021 di Indonesia virus ini telah menginfeksi 1.066.313, dan merenggut nyawa 29.728 orang dan di propinsi Kalimantan Timur telah menembus angka 40.554 dan menyebabkan 987 orang meninggal.

Penanganan pandemi covid-19 oleh pemerintah di bagian hilir seperti sosialias himbauan dan penegakan disiplin akan pentingnya protokol kesehatan 3 M (memakai masker, mencuci tangan dengan air sabun, menjaga jarak) dan penangan di bagian hulu yakni strategi penerapan dan pengawasan testing, tracing, dan treatment atau 3T kembali menjadi sorotan.

Upaya Pemerintah memilih metode ‘gas dan rem’ dalam penanganan pandemi antara Kesehatan dan Ekonomi berjalan beriringan sepertinya tidak memberikan efek yang positif disisi kesehatan yang dibuktikan dengan tembusnya angka 1 juta orang terpapar covid-19.

Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN), sebuah komite yang dibentuk oleh pemerintah dalam pemulihan ekonomi dan penanggulangan penyakit dan Pandemi COVID-19 di Indonesia, diketuai Menko Perekonomian Erlangga Hartanto dan Erick Tohir sebagai ketua pelaksana hingga akhir 2020 telah menggelontorkan uang rakyat Rp 502,71 Triliun namun hasilnya hanya dari sisi ekonomi yang terlihat relatif terkendali.

Kampanye Protokol Kesehatan Covid-19 ; menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak (3M) yang terus dikumandangkan, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jawa – Bali dan di Kaltim khususnya di Kota Balikpapan, Kota Bontang dan Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) belum menunjukkan efektifitas.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin angkat bicara soal total kasus Covid-19 di Indonesia yang telah menyentuh lebih dari 1 juta kasus. Budi Gunadi berpandangan bahwa total kasus Covid-19 ini memiliki 2 makna yang harus di renungkan dan diupayakan dengan kerja sangat keras.

“Angka ini membuat kita harus merenung, dan ada 2 momen penting yang harus kita sadari, momen pertama ini saatnya kita untuk berduka, karena ada banyak saudara-saudara kita sudah wafat, lebih dari 600 tenaga kesehatan sudah gugur dalam menghadapi pandemi ini,”ujar Menkes Budi dalam konferensi pers di akun youtube Sekretariat Negara, Selasa (26/1)

Menkes Budi tegaskan kita harus bekerja keras dengan modal sosial seluruh masyarakat Indonesia untuk kerja keras bersama sama dengan pemerintah untuk mengurangi laju virus covid-19.

“Momen kedua kita juga harus sadar bahwa kita harus terus bekerja sangat keras, sehingga pengorbanan yang dilakukan oleh rekan-rekan kita terutama tenaga kesehatan tidak sia-sia,”ujar Budi Gunadi.

Budi berpesan semua ahli epidemiologi yang ia temui menjelaskan, bahwa untuk mengatasi pandemi ini adalah dengan mengurangi laju penularan dari virus.

Untuk itu ada dua hal yang harus dilakukan bersama, untuk mengurangi penularan virus yang pertama kita harus disiplin memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. Hal kedua kita harus bekerja sama dengan melakukan testing, tracing dan isolasi mandiri.

Di lain sisi Menkes Budi Gunadi Sadikin mengakui ada yang salah dalam strategi penerapan testing, tracing, dan treatment atau 3T yang dilakukan oleh pemerintah dalam upaya menangani pandemi COVID-19.

Kesalahan ini, utamanya terjadi dalam strategi penerapan testing yang kemudian membuat penyebaran virus ini tidak berhasil ditekan.

“Cara testing-nya salah. Testing banyak tapi kok naik terus. Habis di tes orang yang kayak misalnya saya. Setiap kali mau ke presiden di tes, tadi malam, barusan saya di swab. Seminggu bisa 5 kali swab. Memang benar begitu?” kata Budi.

Cara pengujian semacam ini, menurutnya salah karena harusnya hal ini dilakukan oleh mereka yang suspek atau memiliki gejala COVID-19 dan tidak dilakukan kepada orang yang ingin berpergian atau mengikuti sebuah acara tertentu.

Sementara itu Gubernur Kaltim Isran Noor meminta masyarakat Kaltim, agar tetap patuh dan tidak kendor dalam menerapkan protokol kesehatan.

“Sekali lagi saya sampaikan kepada semua pihak dan tidak bosan-bosannya saya sampaikan tetap jaga protokol kesehatan dengan disiplin dan taat,” imbau Gubernur.

Adanya vaksinasi, jangan membuat kita kendor dalam penerapan protokol kesehatan dan pelaksanaan vaksinasi harus diimbangi dengan kepatuhan terhadap protokol kesehatan, agar perekonomian rakyat kembali pulih dan berjalan dengan baik.

Namun upaya penanganan pandemi covid-19 di bagian hilir seperti sosialiasi dan himbauan akan pentingnya protokol kesehatan tidak akan banyak berpengaruh jika penangan di bagian hulu dilaksanakan setengah hati.

Pemerintah pusat dan pemerintah daerah harus tegas dalam penanganan di bagian hulu yakni melakukan pengawasan dan penegakan disiplin terhadap penerapan protokol kesehatan 3M dan juga pengawasan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

“Pemerintah daerah harus lebih serius mengawasi masyarakatnya yang tidak patuh protokol kesehatan. “Ingat, berapapun fasilitas kesehatan dan tempat tidur yang tersedia untuk pasien covid, tidak akan cukup apabila masyarakat tidak disiplin terhadap protokol kesehatan,” kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid 19 Wiku Adisasmito.

Bahkan lemahnya penanganan dihulu juga dikritisi oleh Ketua Dewan Kehormatan Persatuan Wartawan Indonesia (DK PWI) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Intoniswan bahkan meminta agar wartawan mengkritisi kerja Satgas Penanganan Covid-19 di 10 kabupaten/kota se-Kaltim. Intoniswan berasumsi kinerja Satgas Covid-19 hingga saat ini bekerja setengah hati.

“Kalau melihat fakta di lapangan Satgas bekerja setengah hati, atau malas-malasan. Tulis besar-besar, mereka tak serius menangani penularan Covid,” ujar Intoniswan, di Kantor PWI Kaltim, Sabtu 30 Januari 2021.

Menurut Intoniswan, rujukan penanganan Covid sudah jelas. Presiden menginstruksikan agar Satgas Covid mengintensifkan testing, tracking, dan treatment. Kemudian untuk pencegahan Satgas harus mengampanyekan terus menerus gerakan 3 M yakni, memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan.

“Apabila wartawan menemukan kegiatan 3T dan 3M diabaikan Satgas di 10 kabupaten/kota, tolong dipublikasikan agar masyarakat mengetahuinya, termasuk control penggunaan dana penanganan Covid yang bersumber dari masing-masing APBD Kabupaten/Kota se-Kaltim,” ujar Intoniswan.

“Beritakan saja kalau menemukan fakta dana tersebut hanya mengendap di kas daerah. Kemudian kalau dirasa ada penyimpangan penggunaan dana, beritakan pula,” tegas Intoiswan.

Penanganan pandemi covid-19 di bagian hilir seperti sosialias, himbauan dan penegakan disiplin pentingnya protokol kesehatan 3 M (memakai masker, mencuci tangan dengan air sabun, menjaga jarak) dan penangan di bagian hulu yakni strategi penerapan dan pengawasan testing, tracing, dan treatment atau 3T harus dilakukan dengan kerja keras dan disiplin tinggi. (hel)

#Ingat pesan Ibu ; sayangi diri anda, keluarga dan orang dekat anda dengan 3 M memakai masker, mencuci tangan dengan air sabun, menjaga jarak. (*/hel)

Kutai Timur Memulai Vaksin COVID-19

January 30, 2021 by  
Filed under Kesehatan

SANGATTA – Kabupaten Kutai Timur (Kutim) akhirnya mengelar “Kick Off Pencanangan Vaksinasi COVID-19”, guna menurun angka penyebaran corona di wilayahnya. Kegiatan yang prakasai Dinkes Kutim ini bertema “Kesehatan Pulih, Ekonomi Bangkit yang berlangsung di BPU Kantor Camat Sangatta Utara, Sabtu (30/1/2021). Acara itu dibuka langsung oleh Plt Bupati Kutim Kasmidi Bulang dan dihadiri Seskab Irawansyah, Ketua DPRD Kutim Joni, Kapolres Kutim AKBP Welly Djatmoko, Dandim 0909 Sangatta Pabate, Danlanal Osben Alibos Naibaho, unsur muspika, dan undangan lainnya.

Vaksinasi pertama diberikan kepada 10 tokoh dan ketua-ketua organisasi se Kutim. Untuk Plt Bupati Kutim Kasmidi Bulang, tidak diberi vaksin Sinovac lantaran tidak memenuhi kriteria dan Seskab Kutim Irawansyah yang mengalami masalah tekanan darah. Akhirnya penerima vaksin perdana dilakukan oleh Kadinkes Bahrani, Kasdim 0909 Sangatta Ahmad Albar, Kabag Ops Polres Kutim AKP La Ode Prastyo, Ketua DPRD Kutim Joni dan dilanjutkan kepada 14 orang lainnya.

Pada kesempatan itu, Plt Bupati Kutim Kasmidi mengucapkan syukur karena di Kutim telah memulai vaksinasi COVID-19. Ia mengatakan Kutim kali ini mendapat vaksin Sinovac sejumlah 6.160, tentu semua itu diutamakan untuk nakes terlebih dahulu berjumlah sekitar 3.000 dan 3000 sisanya untuk masyarakat Kutim yang dimulai dari pejabat-pejabat di Kutim hingga tokoh masyarakat.

“Pada hari ini, Sabtu (30/1 /2021) telah kita mulai vaksinasi dari pejabat yang hadir. Alhamdulillah semua berjalan dengan lancar,” kata Kasmidi.

Plt Bupati mengajak kepada seluruh masyarakat Kutim untuk menerima vaksin Sinovac, jika terpilih menjadi vaksinator. Pasalnya vaksin ini bertujuan mencegah COVID-19 dan kebal dari paparanya.

” Jangan termakan isu Hoak, vaksin ini tujuannya menghindarkan kita dari COVID-19 tidak ada hal lain,” tegasnya.

Terakhir, ia berpesan tetap patuhi protokol kesehatan, gunakan masker selalu, menjaga jarak dan rajin mencuci tangan.(hms7)

Satreskrim Polres Kubar Ringkus Penjual Mobil Bodong

January 30, 2021 by  
Filed under Serba-Serbi

SENDAWAR – Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Kutai Barat (Kubar), berhasil mengamankan tersangka SS (42) seorang tersangka jual beli kendaraan roda 4 berbagai jenis, yang diduga surat – suratnya asli tapi palsu, alias (Aspal)

Kapolres Kubar AKBP. Irwan Yuli Prasetyo, dalam pres rilisnya Jumat (29/1/2021) di Mapolres menyampaikan kronologis kejadian, Polres mendapat informasi adanya surat-surat kendaraan palsu akan memasuki Kubar melalui jasa penitipan barang. Anggota Satreskrim langsung menuju salah satu jasa pengiriman barang di Kecamatan Barong Tongkok. melihat target yang dituju dan langsung memeriksa paket yang sudah menjadi target, ditemukan surat STNK kendaraan roda 4 yang diduga palsu.

“Setelah mendapat surat tersebut kita melakukan koordinasi dengan Samsat dan Satlantas. Setelah dicek ternyata memang benar surat- surat kendaraan itu palsu,”kata Irwan Yuli Prasetyo didampingi Kasat Reskrim AKP. Iswanto serta Kanit Idik Pidana Umum (Pidum) Aipda Renson Sinaga.

Dikatakan Kapolres Irwan, setelah dilakukan pengecekan terhadap kendaraan mulai dari nomor rangka dan juga nomor mesin ternyata tidak sesuai. Akhirnya surat surat tersebut beserta kendaraannya langsung diamankan di Mapolres Kubar guna dijadikan barang bukti serta pengembangan selanjutnya.

“Setelah kita melakukan pengembangan ternyata sudah ada 30 unit kendaraan dengan surat surat palsu yang sudah beredar di Kubar maupun di Mahakam Ulu (Mahulu),”jelas Kapolres Irwan.

Ia menuturkan, dari 30 unit jenis kendaraan roda 4 berbagai merk, Satreskrim Polres Kubar sudah mengamankan 7 unit kendaraan, dan masih ada sekitar 23 kendaraan yang masih dilakukan pencarian dan pengungkapan, kemudian satreskrim akan terus melakukan pengejaran terhadap kedua tersangka lainnya yang membantu tersangka dalam pengadaan kendaraan dan yang membuat surat surat palsu.

“Kedua teman tersangka yang masih buron menjadi Daftar Pencarian Orang (DPO) kami,”ungkapnya.

Kapolres Irwan membeberkan terkait modus operandi dari tersangka SS, ia menjual berbagai jenis kendaraan roda 4 kepada orang yang berminat melalui temannya yang berinisial A yang saat masih buron dan menjadi DPO Reskrim. Setelah mobil ditangan pembeli tersangka SS menyarankan kepada si pembeli untuk membuat surat surat kendaraan tersebut dengan atas nama si pembeli atau si pemilik kendaraan.

“Akhirnya si pembeli mau membuat surat surat palsu tersebut dengan biaya sekitar Rp. 5 juta yang harus dibayar,”bebernya.

Dijelaskan, setelah tersangka SS menyerahkan data si pembeli tersebut kepada kawannya yang berinisial I yang bertugas membuat STNK palsu, yang sekarang dalam tahap pengejaran dan masih menjadi DPO Reskrim.

Sementara itu tersangka SS saat ditanya para awak media menyampaikan bahwa semua kendaraan yang dijualnya berasal dari tarikan leasing. Ada dugaan sebagian kendaraan ada juga kendaraan curian. Ditanya terkait dugaan keterlibatan seorang penjabat dalam penggelapan mobil dengan surat palsu tersebut, ia enggan menjawab kepada awak media.

Dari pengakuan tersangka, ia menjual mobil bodong tersebut mulai dari tahun 2015 lalu hingga tahun 2021 ini sudah berhasil menjual sekitar 30 unit kendaraan roda 4 dengan berbagai merk, dan semua surat suratnya aspal.

Tersangka SS diancam dengan pasal 263 ayat 2 Jo pasal 55 ayat 1 KUHP dengan ancaman hukuman 6 tahun penjara.

Kapolres Irwan berpesan kepada seluruh masyarakat baik di Kubar maupun di Mahulu, jangan tergiur dengan kendaraan murah tidak dilengkapi surat surat aslinya.

“Jangan terbuai dengan janji janji akan dibuatkan surat-surat kendaraannya. Belilah kendaraan dengan surat surat lengkap, jangan beli yang bodong. Apabila beli kendaraan bodong siap siap disita oleh polisi untuk dijadikan barang bukti. (arf)

Next Page »